Menahan buang air kecil atau pipis kerap dilakukan oleh kebanyakan orang. Apalagi di saat kepepet, seperti saat berkendara di jalanan yang macet atau sedang mengikuti ujian. Meskipun begitu, ada lho orang yang tidak bisa menahan pipis. Apakah kondisi ini normal?

Nah, apabila Kamu merupakan salah satu orang yang sulit untuk menahan air kecil, sebaiknya waspada dan segera periksakan diri ke dokter. Bisa jadi Kamu mengalami kondisi stress urine incontinence!

 

Pengertian Stress Urine Incontinence

Sebelum membahas lebih jauh mengenai gangguan proses ekskresi tubuh ini, sebaiknya Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu anatomi urinary tract pada wanita maupun pria.

Urinary tract terdiri dari kandung kemih, uretra, saluran kemih atau uretra sfingter, serta struktur musculofascial, termasuk jaringan ikat, saraf, dan pembuluh darah. Kandung kemih adalah organ berongga yang terdiri dari otot polos dan jaringan ikatnya terletak jauh di dalam panggul tulang pada pria dan wanita.

Sedangkan uretra adalah tabung hampa yang bertindak sebagai saluran untuk mengalirkan urine keluar dari kandung kemih. Permukaan kandung kemih dan uretra dilapisi oleh lapisan sel epitel yang disebut epitel transisional, yang terus-menerus terkena cairan urine. Sfingter kemih atau uretra sfingter adalah kombinasi otot polos dan lurik yang berdekatan dengan kandung kemih, baik pada pria maupun wanita.

Nah, gangguan stress urine incontinence ini akan terjadi ketika tekanan vesikalis melebihi tekanan uretra di intra abdomen. Hal tersebut dapat disebabkan oleh lemahnya sfingter atau disfungsi sfingter. Gangguan ini kebanyakan terjadi pada wanita, dan sedikit ditemukan pada pria. Biasanya pria yang mengalami stress urine incontinence terjadi setelah melakukan operasi saluran kemih bagian bawah.

 

Tanda Stress Urine Incontinence

Pada gangguan ini, uretra sfingter akan meregang. Jadi, tidak jarang orang yang mengalaminya tidak mampu menahan keluarnya urine dan akhirnya mengompol saat sedang batuk atau saat memberi tekanan pada tubuh.

 

Faktor Risiko Stress Urine Incontinence

Biasanya, stress urine incontinence akan mudah terjadi pada ibu yang baru melahirkan, wanita yang mengalami menopause, atau yang memiliki trauma dari operasi panggul.

Kondisi yang paling membuat penderita tidak bisa menaham pipis adalah ketika sedang batuk, bersin, olahraga, atau melakukan aktivitas fisik lain yang memberikan tekanan pada tubuh.

 

Diagnosa Stres Urine Incontinence

Untuk mengetahui secara pasti adanya gangguan ini, Kamu perlu melakukan tes diagnosa dengan studi urodynamic. Proses ini untuk memastikan apakah gejala yang muncul adalah gejala dari infeksi saluran kemih atau memang stess urine incontinence.

 

Gangguan stess urine incontinence tidak akan berbahaya jika dideteksi sejak dini dan segera ditangani. Namun, bukan berarti kondisi sulit menahan pipis ini bisa dibiarkan, ya. Jika terlambat ditangani, bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti infeksi saluran kemih akut.