Usia anak saya sekarang sudah 16 bulan alias 1 tahun 3 bulan. Tapi kenapa ya rambutnya sampai sekarang belum tumbuh juga bagian depannya? Malahan, sudah sering banget dicukur sama papanya. Mungkin ada sekitar 8 kali sejak ia lahir.

 

Bahkan berbagai cara untuk menumbuhkan rambut pun sudah dicoba, mulai dari pakai minyak kemiri, kangkung, minyak kelapa, lidah buaya, hair lotion baby, sampai keramas tiap hari menggunakan berbagai sampo bayi pun sudah di lakukan. Tapi hasilnya sama saja, bagian depan kepalanya tetap saja belum ada rambut. Sampai usia si Kecil menginjak 9 bulan, baru ada rambut sedikit tapi pertumbuhannya sangatlah lambat.

 

Berbagai produk sampo bayi pun sudah dicoba, dari produk yang biasa dipakai oleh orang banyak sampai yang mahal. Tetap aja hasilnya tidak meningkatkan jumlah rambut depannya. Kata orang-orang sih, rambutnya kalo sering dicukur juga bakalan lebat nantinya. Tapi, si Kecil sudah berusia 1 tahun lho, bahkan sudah dicukur berkali-kali tapi tidak seperti yang dikatakan orang-orang.

 

Awalnya saya merasa biasa saja dan tidak terlalu menanggapi omongan orang-orang tentang anak saya. Ia kan laki-laki, jadi saya berpikir wajar saja kalau anak laki-laki botak. Tapi lama-kelamaan saya mulai merasa risih. Anak saya mulai dibanding-bandingkan dengan anak-anak lain, yang rambutnya sudah tebal bahkan sudah bisa ditata macam-macam.

Baca juga: Cara Tepat Menghilangkan Kutu Rambut

 

Saya mulai mencari artikel-artikel yang berkaitan tentang kebotakan bayi. Yang justru banyak saya temukan di internet malah cara-cara menebalkan rambut bayi. Meski masalah rambut bisa dikaitkan dengan faktor genetik, tapi saya dan suami termasuk memiliki rambut yang cukup tebal dan sejak kecil rambut kami tidak selama itu juga tumbuhnya. Sampai akhirnya, saya menemukan artikel tentang alopecia areata.

 

Alopecia areata adalah gangguan kekebalan, yang menyebabkan bagian di kepala menjadi botak. Meski jarang terjadi pada anak usia kurang dari 18 bulan, alopecia areata paling sering terjadi di masa kanak-kanak dan bisa muncul di usia berapapun.

 

Alopecia areata kerap terjadi pada orang dewasa usia 30 hingga 60 tahun. Tapi, juga bisa terjadi pada usia yang lebih tua. Alopecia areata tidak menular. Masalah ini juga berbeda dengan kerontokan rambut yang terjadi setelah terputusnya terapi estrogen dan progesteron atau kerontokan yang terkait dengan trimester akhir kehamilan.

 

Para peneliti belum tahu apa yang jadi penyebab alopecia areata. Tapi, faktor genetik jadi kemungkinannya. Satu dari 5 orang dengan gangguan ini memiliki anggota keluarga yang mengalami hal serupa. Alopecia areata juga lebih umum terjadi pada keluarga dengan riwayat asma, eczema, diabetes anak, atau penyakit autoimun lainnya.

 

Faktor dari luar, seperti virus, bisa memicu kondisi ini. Meski rambut rontok sering dikaitkan dengan stres, alopecia areata tidak disebabkan oleh stres. Tapi dari riwayat yang disebutkan di atas, keluarga saya ataupun suami tidak punya riwayat yang seperti itu.

Baca juga: Kenali Jenis Rambutmu dan Gunakan Jenis Sampo yang Tepat!

 

Bila bayi berusia kurang dari 6 bulan dan kepalanya mengalami kebotakan, ini kemungkinan bukan karena alopecia areata. Cukup normal bagi bayi mengalaminya di usia ini dan tidak berbahaya. Bila usia bayi lebih dari 6 bulan dan tiba-tiba muncul area botak di kepalanya, mungkin ini disebabkan oleh alopecia areata. Tampilannya ialah kulit kepala yang botak cenderung mulus, dan ada beberapa rambut pendek dengan warna lebih terang di bagian pinggirnya. Bila area botak bersisik, kemungkinan disebabkan oleh penyakit kadas.

 

Alopecia areata tidak bisa diprediksi. Tapi bila area botak kurang dari setengah kulit kepala bayi, ada kemungkinan rambut akan tumbuh lagi secara tumbuh. Sampai saat ini, belum ada pengobatan untuk alopecia areata. Jadi solusi yang bisa saya bagikan adalah konsultasikan kepada dokter anak atau dokter spesialis, untuk mengetahui penyebabnya lebih lanjut.

Baca juga: Kenapa Bisa Botak Walau Masih Muda