Tahukah Geng Sehat kalau kromosom pada tiap sel manusia normalnya berjumlah 46 buah atau 23 pasang kromosom, tetapi ada sel yang hanya memiliki setengah dari jumlah tersebut? Ya, sel tersebut adalah sel gamet atau sel kelamin. Sel gamet bersifat haploid atau mengandung setengah dari materi genetik sel induk.

 

Nantinya , sel ini bergabung dengan sel gamet lain lalu membentuk organisme baru dalam proses reproduksi. Berdasarkan jenis kelamin, sel gamet pada wanita berupa ovum atau sel telur. Sementara sel gamet pada pria berupa sel-sel sperma.

 

Kebanyakan orang cenderung jarang membicarakan soal kesehatan sperma, kecuali jika sedang membahas masalah kesuburan. Nah, tulisan kali ini akan membahas seputar kesehatan sperma, Gengs! Indikator apa saja sih yang dapat menggambarkan kesehatan sperma seseorang? Disimak, ya!

 

Bagaimana bentuk dan ukuran sperma yang normal?

Pada mamalia kelas tinggi, termasuk manusia, sperma diproduksi di bagian tubuh bernama testis. Dalam perjalanannya, sperma mengalami pematangan sel sampai akhirnya menjadi sel sperma mature, yang siap membuahi sel telur.

 

Sperma mature atau sperma matang memiliki 2 bagian utama, yaitu kepala dan ekor. Oleh karena itu, bentuk sperma akan menjadi salah satu parameter awal yang dianalisis apabila seorang pria dicurigai mengalami masalah kesuburan.

 

Baca juga: Pria tak Punya Sperma, Apa Solusinya?

 

Bagian kepala yang berukuran 5-6 mikrometer, bertanggung jawab untuk membawa materi genetik yang akan ditransfer. Sementara bagian ekor sperma yang berukuran panjang 45-50 mikrometer, bertugas untuk mendorong pergerakan sperma.

 

Dari segi ukuran, sel sperma tergolong lebih kecil dibandingkan sel lain di dalam tubuh manusia. Bahkan, sel sperma jauh lebih kecil ukurannya dibandingkan sel ovum wanita. Bentuk dan ukuran sperma didesain sedemikian rupa untuk berfungsi secara optimal, yaitu bergerak cepat melalui saluran reproduksi wanita untuk mencapai dan membuahi sel telur. Nah, supaya sperma tetap normal dan kualitasnya baik, Kamu bisa menghindari hal-hal ini:

 

Kebiasaan Pria yang Dapat Merusak Sperma - GueSehat.com

 

Tidak hanya bentuk, gerakan sperma juga harus normal!

Motilitas atau pergerakan sperma juga menjadi salah satu indikator kesehatan sperma. Motilitas sperma adalah kemampuan sel sperma untuk dapat bergerak secara efisien mencapai sel telur. Secara umum, motilitas sperma digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu progresif dan nonprogresif.

 

Progresif berarti mayoritas sel sperma bergerak maju dengan bentuk lintasan lurus. Sementara nonprogresif berarti mayoritas sel sperma bergerak dengan lintasan yang berkelok, bahkan tidak jelas.

 

 

Baca juga: Menelan Sperma Ternyata Bermanfaat bagi Kesehatan

 

Tidak hanya itu, kecepatan sperma saat berenang juga akan menentukan “keberhasilan” dalam menjalankan tugasnya, Gengs! Sperma normal harus bergerak dengan kecepatan di atas 25 mikrometer per detik. Sangat cepat untuk sel yang berukuran sangat kecil. Luar biasa, bukan?

 

Jangan lupa menghitung jumlah sperma!

Tentunya Geng Sehat sudah mengetahui bahwa sperma dikeluarkan dari alat reproduksi pria atau penis pada saat ejakulasi. Masih ada yang beranggapan bahwa air mani atau semen adalah sama dengan sperma, padahal keduanya berbeda ya, Gengs!

 

Sperma adalah sel gamet yang bertanggung jawab untuk pembentukan keturunan. Sedangkan air mani atau semen merupakan cairan yang diproduksi oleh organ reproduksi pria. Air mani berisi sel sperma beserta komponen-komponen lain yang berfungsi untuk menutrisi dan melindungi sel-sel sperma.

 

Normalnya pada saat ejakulasi, seorang pria akan mengeluarkan 2-6 ml air mani. Di dalam setiap mililiter air mani, seharusnya terdapat minimal 20 juta sel sperma atau disebut dengan normospermia. Konsentrasi sperma yang rendah dalam air mani disebut dengan kondisi hipospermia.

 

Namun apabila tidak dijumpai sel sperma sama sekali dalam air mani, disebut dengan kondisi azoospermia. Baik volume air mani yang dihasilkan pada saat ejakulasi maupun jumlah sel spema yang terkandung di dalamnya merupakan salah satu indikator kesehatan sperma.

 

Jadi Gengs, secara umum ketiga poin di atas adalah beberapa indikator kesehatan sperma. Namun, tentu akan ada beberapa parameter tambahan di laboratorium, seperti pH air mani, ada atau tidaknya sel darah putih yang menandakan infeksi, dan lain sebagainya.

 

Apa yang dapat Geng Sehat lakukan untuk memiliki pasukan tentara sperma yang sehat? Menerapkan pola hidup sehat tentu menjadi kuncinya! Semoga bermanfaat, ya!

 

Baca juga: Kebiasaan Pria yang Dapat Merusak Kualitas Sperma

 

 

Referensi:

NCBI Bookshelf: Sperm - Molecular Biology of the Cell. 4th edition.

Oxford Academic: Human Reproduction, Volume 28, Issue 1, January 2013.

27.1 Anatomy and Physiology of the Male Reproductive System by Rice University

“Semen analysis and sperm function tests: How much to test?” Indian J Urol. 2011 Jan-Mar; 27(1): 41–48.

AACC Lab Tests Online: Semen Analysis