Bagi seorang ibu bekerja, membagi waktu antara urusan pekerjaan dengan keluarga memang menjadi tantangan tersendiri. Ini pula yang dirasakan oleh petenis internasional, Serena Williams.

 

Dikutip dari Kompas.com, petenis yang berhasil meraih 23 kali kemenangan dalam ajang Grand Slam tersebut sempat menangis dan merasa bersalah karena sudah melewatkan banyak hal terkait perkembangan putrinya, Alexis Olimpia Ohanian Jr.

 

Baca juga: Membesarkan Anak Sambil Bekerja

 

Serena Sampai Harus Berhenti Menyusui

Olimpia adalah putri pertama Serena yang lahir pada 1 September 2017 lalu. Sebagai ibu baru, Serena tentu ingin menghabiskan banyak waktu bersama putrinya tersebut. Sayang, ketika itu Serena harus kembali ke lapangan untuk berlatih tenis guna memenangkan ajang Grand Slam saat usia Olimpia masih 1 tahun. 

 

Alhasil, tak hanya perkembangan Olimpia yang dilewatkan, Serena juga mengaku terpaksa berhenti menyusui putrinya demi melanjutkan karier tenisnya. "Saya sudah sering menangisi Olympia hingga kehilangan fokus," ujar Serena.

 

Ya, wanita 37 tahun tersebut sempat menangis ketika ia harus berhenti menyusui dan melewatkan momen saat putrinya pertama kali berjalan. Semua itu diakui karena dirinya terlalu sibuk berlatih.

 

"Sekarang saya memiliki Olympia, dia adalah prioritas mutlak saya. Menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengannya setiap hari sangat penting bagi saya,” tambah Serena.

 

Serena Imbau Para Wanita Agar Berani Bersuara untuk Keadilan

Sebagai seorang ibu, melewati banyak hal penting mengenai perkembangan anaknya tentu membuat Serena banyak belajar. Dari pengalamannya tersebut, Serena bahkan sangat terbuka menceritakan perjuangannya.

 

Ia juga tidak berhenti memberi semangat kepada wanita lain yang berada dalam kondisi serupa dan mengingatkan bahwa mereka tidak sendirian. Serena mengimbau para wanita agar mampu melawan kemustahilan dalam hidup.

 

Kesempurnaan, menurut Serena, hanyalah 'target tidak mungkin' yang saat ini masih dikejar banyak orang. Baginya, semua wanita adalah 'pahlawan super' yang tetap membutuhkan bantuan satu sama lain untuk saling membimbing dan memberikan semangat.

 

"Kita harus saling memberi dukungan ketika kita gagal. Ketika masyarakat menetapkan harapan yang tidak realistis atau tempat kerja kita memiliki aturan kuno, kita harus bersatu dan berjuang untuk keadilan," tambahnya.

 

Baca juga: Anak dari Ibu Bekerja Ternyata Punya Keunggulan Ini

 

Begini Cara Membagi Waktu Antara Karier dan Keluarga

Berada dalam kondisi seperti Serena memang tidak mudah ya, Mums. Mums dituntut untuk membagi waktu secara seimbang antara urusan pekerjaan dan juga keluarga. Ketimpangan di antara keduanya hanya akan membuat Mums menjadi terbebani dan sulit menyelesaikan salah satu tanggung jawab.

 

Nah, agar kondisi ini tidak terjadi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan kerja dan mengurus rumah tangga, yaitu:

 

1. Kesediaan untuk meminta bantuan

Mencari bantuan serta dukungan dari orang sekitar merupakan kunci untuk mencapai keseimbangan di antara kedua tanggung jawab Mums. Meminta bantuan kepada orang lain bukan berarti Mums menjadi bergantung dengan mereka. Sebaliknya, pikirkan hal ini sebagai bentuk timbal balik, yakni Mums bisa memberikan bantuan kepada mereka saat membutuhkan. 

 

Misalnya, Mums bisa meminta bantuan Dads untuk menemani si Kecil bermain ke luar rumah saat Mums sedang sibuk mengerjakan deadline pekerjaan. Sebagai gantinya, Mums bisa mengajak si Kecil pergi tidur lebih cepat saat Dads harus berkutat dengan tugas-tugasnya sepulang kerja.

 

2. Seimbang bukan berarti harus selalu membagi waktu dengan porsi sama

Mencapai keseimbangan antara karier dan mengurus anak bukan berarti Mums harus membaginya secara benar-benar merata. Orang tua yang sukses memahami bahwa akan ada saat-saat ketika keluarga mereka akan membutuhkan lebih banyak perhatian dan ketika urusan pekerjaan perlu menjadi prioritas.

 

Mereka tidak membagi waktu secara sama rata, melainkan lebih fleksibel. Mereka melihat kembali pihak mana yang membutuhkan perhatian lebih. Ketika ada salah satu yang dirasa tidak seimbang, mereka akan menyesuaikan diri dan mencurahkan perhatian yang lebih.

 

3. Tidak mengabaikan diri sendiri

Merawat diri sendiri membantu Mums meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Selain beristirahat, melakukan olahraga dan aktivitas fisik ringan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan. Ketika tubuh Mums sehat, maka ada keseimbangan antara rumah dan pekerjaan.

 

4. Sebisa mungkin hindari perasaan terus merasa bersalah karena bekerja

Tak perlu membuang waktu dan energi hanya untuk terus-terusan menyalahkan diri sendiri karena harus bekerja. Sebaliknya, lihat kembali hal positif ataupun tujuan Mums tetap bekerja selama ini, misalnya untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.

 

Orang tua yang sukses memfokuskan waktu dan energi mereka untuk membesarkan anak-anak tanpa harus berharap mereka tidak bekerja.

 

Meski Serena mengakui bahwa menjadi seorang ibu sekaligus wanita karier bukan hal yang mudah, bukan berarti Mums harus patah semangat dan menyalahkan diri sendiri. Sebaliknya, yuk lakukan beberapa hal positif lain seperti yang telah disebutkan, agar Mums bisa memperbaiki serta menyeimbangkan kembali antara urusan pekerjaan dan keluarga. (BAG/AS)

 

Baca juga: Mums, Yuk Contek Ide Me Time 4 Selebritas Internasional Berikut!

 

 

Sumber:

"The Five Things Successful Working Parents Give Up To Reach A Work-Life Balance"