Apakah Mums akhir-akhir ini mengalami susah buang air besar? Mengalami sembelit saat hamil memang menyebalkan ya, Mums. Namun, sembelit atau dikenal juga dengan konstipasi adalah masalah umum yang dialami oleh ibu hamil. Lalu, apa penyebab dan bagaimana cara mengatasi sembelit pada ibu hamil?

 

Menurut Diana Spalding, bidan sekaligus founder dari Gathered Birth, Mums yang buang air besar kurang dari 3 kali seminggu diindikasi mengalami sembelit. Hal ini bisa disebabkan oleh hormon kehamilan, pola makan yang berubah, kurang berolahrga, atau tidak cukup makan serat atau minum air putih.

 

Baca juga: 8 Cara Alami Mengatasi Sembelit

 

“Pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, hormon progesteron dapat memperlambat segalanya, termasuk saluran pencernaan. Mengonsumsi vitamin prenatal dan zat besi, serta tekanan dari kandungan yang sedang berkembang juga dapat menjadi penyebab sembelit pada ibu hamil,” jelas dr. Suzanne Wong, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di St. Joseph Health Care, Toronto, Kanada.

 

Meski sembelit pada ibu hamil dapat menimbulkan ketidaknyamanan, kondisi tersebut jarang sekali mengarah pada kondisi yang berbahaya. Kasus terparah yang bisa terjadi adalah feses sangat keras dan tersangkut di bagian dubur, wasir, ataupun fisura anus yang disebabkan oleh tekanan pada pembuluh darah di sekitar dubur.

 

Baca juga: Sampai Kapan Sembelit Boleh Dianggap Wajar?

 

Saat mengalami wasir atau hemorrhoids, Mums akan mengalami tanda-tanda perdarahan saat mengejan selama buang air besar, rasa sakit atau gatal, pembengkakan, serta adanya benjolan di sekitar anus. Meski kondisi ini sering kali tidak perlu dikhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika Mums mengalaminya.

 

 

Bagaimana Cara Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil?

Menurut Nicola Strydom, bidan asal Calgary, Kanada, daripada Mums mengalami konstipasi, sebaiknya lakukan pencegahan. “Cobalah menerapkan pola makan yang tinggi akan serat, minum banyak air putih, dan jangan lupa lakukan aktivitas fisik,” ujar Nicola.

 

“Kami sangat merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi biji-bijian utuh dan setidaknya makan lima porsi buah dan sayuran (yang berdaun gelap) setiap harinya, agar terhindar dari risiko sembelit yang sering dialami oleh ibu hamil,” jelas Nicola.

 

Ia pun menambahkan, ibu hamil sebaiknya minum 10 gelas air setiap hari selama kehamilan. Namun jumlah ini tidak termasuk minuman lainnya, seperti teh, jus, ataupun kopi. Aktivitas fisik yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah sembelit adalah jalan santai selama 20 menit dalam sehari, karena hal ini cukup untuk merangsang pencernaan.

 

Baca juga: Hindari 7 Makanan Ini Jika Kamu Mengalami Sembelit

 

Namun jika sembelit tidak juga teratasi, jangan menggunakan obat pencahar atau pelunak feses untuk mengobatinya tanpa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. “Lebih baik memilih suplemen yang kaya akan serat dan sudah dijamin keamanannya untuk ibu hamil,” tambah dr. Suzanne.

 

Lalu, bagaimana jika Mums malah mengalami sembelit setelah melahirkan? Dokter kandungan di St. Joseph Health Care, Toronto, menyarankan untuk tetap mengatur pola makan yang tinggi serat setidaknya mencapai 25 gr sehari, minum banyak air putih, dan selalu konsultasikan kondisi kesehatan kepada tenaga medis.

 

Jadi, sembelit pada ibu hamil dapat diatasi terlebih dahulu dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, minum banyak air putih, serta melakukan aktivitas fisik. Jika Mums merasa cara tersebut kurang mengatasi sembelit yang dialami, segeralah konsultasikan kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

 

Selain itu, sebaiknya Mums tidak mengonsumsi obat pencahar tanpa resep atau pengawasan dokter. Sekarang, Mums bisa lho berkonsultasi secara online seputar masalah kesehatan langsung dengan ahlinya menggunakan fitur ‘Tanya Dokter’ di aplikasi GueSehat khusus Android. Yuk, cobain fiturnya sekarang Mums! (TI/AS)

 

cuti hamil dari berbagai negara

 

Sumber:

Today’s Parent. How to deal with constipation during pregnancy.

Motherly. Expert tips to help relieve constipation during pregnancy.