Selama ini, buah-buahan selalu disebut-sebut sebagai salah satu makanan yang lebih sehat daripada karbohidrat. Selain kaya akan serat, banyak buah-buahan yang terasa manis, sehingga tidak perlu konsumsi gula lagi. Bahkan, menu ini banyak disarankan untuk jadi makanan sehari-hari si kecil. Intinya, kebiasaan makan buah dari kecil dapat membantu anak tumbuh lebih sehat.
Namun, sebenarnya seberapa banyak anak boleh makan buah?
Baca juga: 5 Alasan Jus Menyebabkan Masalah Kesehatan pada Anak
Mungkinkah Makan Buah Terlalu Banyak Tidak Baik Bagi Anak?
Kabar buruknya, ya. Intinya, apa pun yang terlalu banyak memang tidak baik bagi kesehatan. Meskipun misalnya anak kebetulan menyukai jenis buah-buahan tertentu hingga minta tambah, Mums dan Dads jangan bahagia dulu. Bila anak terlalu banyak makan buah-buahan pun, hasilnya juga tidak baik bagi kesehatan tubuh mereka.
Beberapa gejala kesehatan buruk akibat terlalu banyak makan buah bagi si kecil adalah:
1. Perut kembung atau gangguan pencernaan lain.
Buah-buahan mengandung banyak gula alami. Sayangnya, kandungan ini juga membuat buah sulit dicerna bagi banyak orang. Makanya, saat sampai di saluran pencernaan, terlalu banyak konsumsi buah-buahan dapat menyebabkan perut kembung maupun gangguan pencernaan lain.
2. Gejala kecanduan gula.
Niatnya mau menghindari terlalu banyak konsumsi gula bagi si kecil, tahunya sama saja. Meskipun berhasil membuat anak mengurangi jajan permen, bukan berarti anak otomatis bebas kecanduan gula hanya karena lebih banyak makan buah.
Gejalanya juga sama saja. Tekanan gula darah mendadak naik sehingga anak mengalami ledakan energi bernama “sugar rush”. Kemudian, gula darah turun mendadak sehingga anak langsung merasa lemas. Habis itu, anak ingin makanan manis-manis lagi.
3. Terlalu banyak serat.
Makanan yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan sebenarnya baik untuk kesehatan. Sayangnya, bila berlebihan, serat justru dapat menghambat asupan vitamin dan mineral untuk tubuh.
Baca juga: Ini 7 Tanda Kamu Kelebihan Gula!
Jadi, Seberapa Banyak Porsi Buah yang Aman untuk Anak?
Sebenarnya, sudah bagus bila anak tidak susah saat diajak untuk makan lebih banyak buah-buahan. Setidaknya, cara ini sudah cukup berhasil untuk mencegah si kecil mengkonsumsi makanan manis lain yang tidak sehat, seperti permen atau camilan manis lain yang diproses.
Namun, jangan sampai anak makan terlalu banyak buah dan melupakan sumber gizi lain yang tak kalah pentingnya. Standarnya, anak cukup makan dua porsi buah per hari. Bila si kecil sangat aktif dan senang berolahraga, bolehlah ditambah satu porsi lagi. Tentu saja, porsi buah tambahan ini tidak dijadikan pengganti makanan lain dalam menu harian mereka.
Cara Menyajikan Buah-buahan untuk Keluarga
Makan buah-buahan untuk si kecil tidak melulu hanya berupa buah-buahan utuh atau dibuat jus. Selain agar anak tidak terlalu banyak makan buah atau malah merasa bosan, Mums bisa mencoba cara-cara di bawah ini:
1. Mencampurnya dengan sayuran.
Pernah mendengar jus tomat atau jus wortel, Mums? Nah, Mums bisa mencampurkan buah-buahan dengan sayuran dalam porsi yang seimbang. Misalnya: jus campuran apel dengan wortel atau salad dengan beberapa potongan nanas sebagai tambahan.
2. Mencampurnya sebagai bagian dari makanan utama.
Bolehlah sesekali ajak si kecil untuk mencicipi menu eksperimen. Misalnya, nasi goreng dengan tambahan potongan nanas atau stroberi. Bahkan, Mums bisa sedikit mengurangi porsi karbohidrat anak dan anak akan tetap makan dengan cukup.
3. Tetapkan jadwal rutin makan buah setiap hari.
Mums bisa menghidangkan buah-buahan pada saat waktu makan camilan. Misalnya: sesudah sarapan dan sebelum makan siang hingga sesudah makan siang dan sebelum makan malam. Nah, jadinya dua porsi per hari, bukan?
Nah, kini Mums sudah tahu seberapa banyak anak boleh makan buah. Semoga anak tetap sehat dan kuat.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Makan Buah?
Sumber:
Wholesomechild.com. Is it possuble for kids to eat too much fruit.
Youthclinic.com. Can kids eat mush fruit
Healthykids.msw.gov.au. Eat more fruit and vegies
