Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas dan berperan dalam pendistribusian gula darah untuk digunakan sebagai energi di dalam tubuh. Namun, ada satu kondisi ketika terjadi gangguan kinerja insulin yang disebut dengan resistensi insulin.

 

Resistensi insulin adalah awal mula diabetes mellitus tipe 2. Pada orang yang mengalami resistensi insulin, sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara efektif. Akibatnya darah tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh, dan kekurangan energi. Sementara gula menumpuk di darah. Terjadilah diabetes. 

 

Namun, resistensi insulin belum bisa disebut diabetes. Biasanya, dokter menyebut kondisi tersebut sebagai prediabetes. Prediabetes adalah salah satu kondisi saat gula darah sudah di atas ambang normal, namun belum cukup tinggi untuk dikatakan diabetes.

 

Nah, untuk tahu lebih jauh apa itu resistensi insulin beserta penyebabnya, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Saat Alami Syok Insulin

 

Bagaimana Resistensi Insulin Berkembang Menjadi Diabetes?

Resistensi insulin adalah kondisi ketika insulin tidak bekerja efektif sehingga kadar gula darah meningkat. Sel-sel tubuh gagal menyerap gula yang penting untuk sumber energi. Kondisi prediabetes, akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Suatu saat jika tidak dilakukan intervensi, prediabetes pasti berkembang menjadi diabetes tipe 2.

 

Pada orang yang sudah memasuki kondisi prediabetes, pankreas berusaha bekerja lebih keras memproduksi insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi tubuh dan menjaga kadar gula darah agar normal.

 

Namun, lama kelamaan, kemampuan pankreas lelah dan mulai tidak mampu memproduksi insulin, sehingga berkembanglah diabetes tipe 2. Jadi resistensi insulin adalah faktor risiko utama dari diabetes tipe 2.

 

Peran Insulin dalam Pengaturan Kadar Gula Darah

Insulin sangat penting dalam pengaturan kadar gula darah yang bersirkulasi di dalam darah. Hormon ini adalah kunci penyerapan gula darah oleh sel-sel tubuh. Insulin juga memberikan instruksi kepada hati untuk menyimpan sebagian kadar gula darah, jika kadarnya dalam darah cudah cukup.

 

Hati menyimpan gula darah dalam bentuk glikogen. Glikogen baru dilepas ke dalam aliran darah ketika tubuh membutuhkannya. Jadi peran insulin begitu besar dalam membantu tubuh mengelola energi yang baik. Pada orang sehat, insulin memastikan kadar gula darah selalu normal sesuai kebutuhan.

 

Perkembangan Resistensi Insulin

Penyebab resistensi insulin sangat kompleks, dan masih terus diteliti sampai sekarang. Namun kurang lebih beginilah perjalanan resistensi insulin: 

  • Sel-sel tubuh mulai kurang respon terhadap insulin.
  • Resistensi ini menyebabkan pankres bekerja lebih keras untuk memproduksi lebih banyak insulin, supaya kadar gula darah tetap terjaga.
  • Pankreas mulai tidak bisa menjaga produksi insulin lebih untuk mengatasi meningkatnya resistensi sel terhadap insulin.
  • Kadar gula darah tinggi terus bertahan dan sulit turun, sehingga berkembang menjadi prediabetes. Kondisinya berkembang menjadi diabetes tipe 2 jika tidak segera diatasi.

 

Gejala Resistensi Insulin

Resistensi insulin biasanya tidak menunjukkan gejala hingga sudah mencapai diabetes. Menurut ahli, 90% orang yang prediabetes tidak menyadari kondisi mereka. Tetapi sebenarnya, resistensi insulin bisa dikenali melalui beberapa perubahan fisik: 

  • Acantosis nigricans. yaitu kondisi kulit menghitam seperti daki, bisanya dalam bentuk garis-garis hitam pada lipatan  leher, selangkangan, atau ketiak. Bahkan anak-anak yang obesitas biasanya memiliki ciri ini.
  • Sindrom polikistik ovarium (PCOS). Kalau ini adalah tanda resistensi insulin pada wanita. Gejala PCOS yang umum adalah siklus menstruasi yang tidak teratur, ketidaksuburan, dan kram saat menstruasi.

Kadar insulin tinggi di dalam darah juga meningkatkan risiko penyakit vaskular, seperti penyakit jantung, meskipun seseorang tidak memiliki diabetes. 

 

Baca juga: Mengenal Insulin Basal dan Cara Kerjanya

 

Faktor Risiko Resistensi Insulin

Berikut adalah faktor risiko resistensi insulin, prediabetes, dan diabetes:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas, khususnya jika penumpukan lemaknya ada pada bagian tengah tubuh
  • Gaya hidup kurang aktif
  • Merokok
  • Gangguan tidur
  • Tekanan darah tinggi

Beberapa faktor risiko prediabetes dan diabetes juga merupakan faktor risiko penyakit jantung dan masalah serebrovaskular, seperti stroke. Karena beberapa faktor risiko tersebut dapat dicegah, maka dokter merekomendasikan agar semua orang menjalani gaya hidup sehat. 

 

Diagnosis Resistensi Insulin

Resistensi insulin bisa didiagnosis lewat sejumlah tes kesehatan.

  • Tes A1C. Tes ini mengukur kadar gula darah rata-rata seseorang selama 2 - 3 bulan.
  • Tes gula darah puasa: dokter memeriksa kadar gula darah setelah seseorang berpuasa selama 8 jam atau lebih.
  • Tes gula darah sewaktu: petugas kesehatan akan menguji kadar gula darah saat itu juga, tanpa mempertimbangkan puasa atau sesudah makan.

Untuk bisa mendiagnosis resistensi insulin, dokter biasanya melakukan lebih dari satu pemeriksaan pada pasien. Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah selalu berada di luar batas normal, maka hal tersebut menunjukkan resistensi insulin.

 

Cara Mencegah Resistensi Insulin

Beberapa faktor risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2 tidak bisa diubah, seperti riwayat keluarga dan faktor genetik. Namun, Kamu bisa mengurangi risiko terkena resistensi insulin.

 

Beberapa strategi mencegah resistensi insulin sama dengan cara mencegah penyakit jantung dan stroke. Selain itu, laporan dari American Heart Association juga menunjukkan bahwa setiap orang bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 dengan mengubah gaya hidup, khususnya menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas fisik, seperti olahraga. 

 

Setelah berolahraga, otot menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Jadi, resistensi insulin bisa diturunkan dengan gaya hidup sehat dan aktif.

 

Baca juga: 6 Cara Alami Meningkatkan Sensitivitas Insulin

 

Cara Mengatasi Resistensi Insulin

Meskipun diagnosis resistensi insulin dan prediabetes cukup mengakhawatirkan, Kamu tidak perlu langsung mengubah gaya hidup secara drastis dan mengharapkan hasil langsung.

 

Dokter merekomendasikan agar orang yang sudah didiagnosis resistensi insulin atau prediabetes meningkatkan aktivitas fisik secara bertahap. Selain itu, ganti pula makanan menjadi yang sehat dan bernutrisi secara perlahan.

 

Intinya, cara yang paling efektif untuk menurunkian resistensi insulin adalah mengubah gaya hidup secara perlahan. (UH/AY)

 

Baca juga: Penderita Diabetes, Waspada Overdosis Insulin!

 

resistensi insulin

 

Sumber: