Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Pada wanita, salah satunya adalah hormon. Fluktuasi naik turunnya hormon reproduksi yaitu  estrogen dan progesteron setiap saat dapat memengaruhi kondisi Diabestfriend. 

 

Kedua hormon tersebut memengaruhi kadar gula darah dengan mengubah cara tubuh bereaksi terhadap insulin. Misalnya, ketika kadar estrogen tinggi, sel-sel menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Namun, ketika estrogen rendah dan progesteron tinggi, tubuh bisa menjadi resisten terhadap insulin. Alhasil tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk membantu sel-sel menyerap gula darah dari darah. Hal tersebut menimbulkan risiko peningkatan kadar gula darah.

 

Nah, ada waktu-waktu tertentu dimana kedua hormon tersebut meningkat, yaitu sebelum menstruasi, di masa kehamilan, dan saat menopause. Wanita dengan diabetes sudah seharunya memahami siklus produksi hormon ini, dan mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan gula darah yang bisa berdampak kurang menguntungkan.

 

Kekacauan Hormon di Saat Menstruasi

Salah satu masalah yang dialami wanita ketika sedang menstruasi adalah hormon yang tidak beraturan. Pada hari pertama siklus menstruasi wanita, kadar estrogen dan progesteron rendah. Selama paruh pertama siklus menstruasi, kadar estrogen meningkat secara stabil. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan sensitivitas insulin. Alhasil, kadar gula darah jadi lebih mudah dikontrol, namun Diabestfriend lebih mudah mengalami hipoglikemia.

 

Namun, kondisi itu akan berubah ketika memasuki minggu ketiga siklus menstruasi, tepatnya ketika kadar progesteron meningkat pada titik tertinggi. Hormon tersebut dapat mengangggu fungsi insulin, sehingga Diabestfriend bisa mengalami resistensi. Alhasil, dibutuhkan lebih banyak insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

 

Pada minggu terakhir siklus menstruasi, kadar progesteron menurun. Hal ini menyebabkan gejala menstruasi, seperti kram perut, lebih sensitif, dan nafsu makan meningkat. Pada waktu ini mungkin Diabestfriend jadi tertarik untuk mengonsumsi karbohidrat olahan, seperti cookies atau keripik kentang. Lawan keinginan itu, karena makanan-makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah.

 

Namun, Diabestfriend tidak perlu khawatir. Ketika memasuki siklus menstruasi selanjutnya, nafsu makan dan mood Diabestfriend akan stabil kembali. Sensitivitas insulin juga akan meningkat kembali.

 

Baca juga: 5 Cara Mudah Melindungi Keluarga dari Diabetes

 

Tips Mengatasi Fluktuasi Hormonal

1. Kenali siklus menstruasi Kamu

Kalau rutin mengecek kadar gula darah selama siklus menstruasi, mungkin Diabestfriend bisa mendeteksi minggu-minggu tertentu dimana kadarnya selalu meningkat. Untuk bisa melakukan hal ini, Diabestfriend jangan hanya memperhatikan kadar gula darah, namun juga kondisi-kondisi yang dialami, seperti gejala menjelang menstruasi, atau mencatat hari pertama dan hari terakhir menstruasi. 

 

Jika hal-hal di atas dilakukan dengan rutin, Diabestfriend bisa mendeteksi pola-pola waktu tertentu ketika kondisi kadar gula darah naik atau turun. Kalau sudah tahu polanya, Diabestfriend bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membuat perencanaan pengobatan atau perubahan aktivitas pada waktu-waktu tersebut.

 

2. Tidur cukup

Menurut National Sleep Foundation, lebih dari 50% wanita mengalami kesulitan tidur pada waktu satu minggu menjelang menstruasi atau saat menstruasi. Penyebabnya beragam, mulai dari sakit kepala, kram perut, kecemasan, dan lainnya.

 

Suhu tubuh biasanya meningkat pada paruh kedua siklus menstruasi. Hal tersebut memengaruhi sistem sirkadian tubuh. Kalau Diabestfriend kurang tidur, tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres dan hal ini bisa meningkatkan kadar gula darah. Oleh sebab itu, sebagai tips, Diabestfriend bisa menurunkan suhu kamar.

 

Baca juga: 7 Mitos yang Salah Kaprah Tentang Obat Diabetes