1360Apakah Anda dan pasangan memiliki selisih umur yang berbeda jauh? Meskipun cinta tak memandang usia, ternyata perbedaan umur yang signifikan bisa menimbulkan  risiko buruk, terutama yang terkait dengan kesehatan tubuh. Jarak umur yang tinggi dapat memunculkan pengaruh negatif, baik terhadap kesehatan psikologis maupun kehidupan seksual yang dijalani dengan pasangan.

Kesehatan Psikologis

Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul adalah berbagai masalah psikologis yang melanda pikiran dan mental Anda. Besar kemungkinan dapat terjadi pula gejala depresi dan stres akibat konflik serta pertentangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal berikut dapat menjadi penyebab utama terganggunya kesehatan psikologis Anda dan pasangan.

1. Memiliki Perbedaan Tahapan dalam Hidup

Resiko pasangan beda usia berarti menandakan tahapan dalam hidup yang berbeda pula. Misalnya, jika pasangan Anda berumur sekitar 40 hingga 50 tahun sedangkan Anda masih berada di usia sekitar 20 hingga 30 tahun, jenjang yang berbeda dapat terlihat ketika Anda masih mengejar karier sedangkan suami sudah pensiun. Kedewasaan juga dapat memengaruhi interaksi dan komunikasi Anda berdua secara perlahan-lahan. Semangat dalam mengejar karier profesional dan urusan untuk membangun rumah tangga dapat menjadi dilema yang memunculkan konflik serta pertentangan batin.

2. Tujuan dan Motivasi yang Berbeda

Berlanjut dari poin di atas, tahapan hidup yang berbeda akan menyebabkan  Anda dan pasangan memiliki tujuan serta motivasi yang berbeda. Mungkin saja pasangan ingin cepat-cepat memiliki anak dari Anda dan ia menginginkan Anda untuk selalu berada di rumah. Lain halnya dengan diri Anda yang masih ingin mencapai kesuksesan dan mencoba berbagai hal baru dalam dunia karier yang ditekuni. Solusinya? Salah satu pihak pun harus mengalah dan melupakan egonya.

3. Pandangan Negatif

Tak hanya memunculkan risiko konflik di dalam rumah, Anda dan suami dapat mengalami stres karena tekanan dari keluarga dan orang sekitar akibat perbedaan umur yang sangat jauh. Mungkin untuk kali pertama Anda memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Tapi sepanjang waktu, berbagai keluhan, pertentangan, saran, dan nasihat dari sahabat serta orang-orang dekat Anda dapat menjadi bumerang yang membuat hubungan Anda berdua semakin sulit untuk dijalani. Tak jarang, pandangan negatif dari orang lain, jika terlalu dipikirkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti depresi, menjadi rendah diri, selalu khawatir dan cemas serta konflik batin.

Kesehatan Seksual

Perbedaan dalam orientasi dan kondisi seksual juga merupakan salah satu resiko pasangan beda usia. Ketidakseimbangan ini dapat membuat Anda atau pasangan tidak dapat memenuhi ekspektasi kehidupan seksual yang diinginkan. Jika Anda lebih muda dari pasangan, Anda mungkin tidak mendapatkan kenikmatan seksual seperti yang diharapkan karena gairah pasangan yang tidak lagi tinggi serta kondisi seksual yang sudah tak begitu prima. Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan hambatan dalam hubungan Anda! Ada juga yang mengatakan bahwa jika pria muda yang menikahi wanita lebih tua, keseimbangan kehidupan seksual mungkin dapat sedikit terjaga. Menurut survei, wanita yang memiliki rentang usia 27 hingga 45 tahun memiliki peningkatan fantasi dan gairah seksual yang lebih tinggi. Sehingga keduanya dapat memiliki kondisi seksual yang setidaknya hampir sama. Tetapi, perlu diperhatikan pula ketika sang wanita sudah mengalami menopause. Dalam kasus tersebut, giliran pasangan Anda yang tidak dapat memiliki kepuasan karena puncak kehidupan seksual Anda relatif sudah turun. Kemungkinan untuk melahirkan anak juga semakin berkurang karena potensi terjadinya kemandulan atau gangguan reproduksi dan kromosom yang abnormal  ikut meningkat. Hormon seksual keduanya juga berada dalam situasi yang berbeda. Untuk wanita, hormon estrogen yang dihasilkan dapat mengalami perubahan yang tak dapat dihindari pada umur tertentu. Sedangkan perubahan level pada hormon laki-laki cenderung terjadi secara perlahan-lahan. Semakin bertambah usia, semakin menurun pula kesuburan Anda dan pasangan. Faktor hormon dan kesuburan dapat turut memengaruhi kinerja dan fungsi alat reproduksi, motivasi seksual, kualitas sel yang dihasilkan hingga pertumbuhan janin dalam kandungan. Risiko Anda yang menikahi pria yang lebih tua juga jauh lebih besar. Pria yang berusia tua lebih menerima banyak masalah genetik yang dapat berujung pada kesehatan janin serta kelahiran bayi. Beberapa gangguan pada bayi yang dapat disebabkan adalah autisme, kelainan otak (schizophernia), down sindrom, dan pertumbuhan yang terbatas karena penyakit kerdil atau achondroplasia.  Anda juga harus berhati-hati, karena sindrom down pada anak dapat memiliki kemungkinan tinggi untuk terjadi ketika Anda dan pasangan berusia di atas 35 tahun. Itulah beberapa bahaya kesehatan yang harus Anda waspadai ketika rentang usia dengan pasangan berbeda jauh. Lantas, berapakah umur yang sesuai untuk kesehatan pasangan? Secara umum, perbedaan usia hingga 5 tahun tidak akan menimbulkan masalah berarti. Perhitungan usia lain yang dipercayai adalah umur istri yang harus setidaknya separuh dari umur suami ditambah dengan 7 tahun. Mungkin ada juga di antara Anda yang tidak terlalu mempermesalahkan perbedaan umur ini. Apapun pilihan Anda, jagalah hubungan dengan pasangan yang sehat dan bahagia. Bicarakan dengan terbuka apapun risiko dan masalah yang dapat mengganggu kesehatan Anda berdua!