Memasuki usia si Kecil yang menginjak 6 bulan, tentu Mums sudah sangat tidak sabar ya untuk memperkenalkannya pada makanan pendamping ASI atau MPASI. Ya, setelah sebelumnya selama 6 bulan si Kecil hanya bisa menikmati ASI, kini ia sudah lebih siap untuk 'mencicipi' berbagai jenis makanan yang lebih beragam.

 

Kendati demikian, mempersiapkan MPASI bagi si Kecil bukanlah hal yang mudah. Belum lagi ketika Mums harus menghadapi beberapa fakta kondisi di mana si Kecil mungkin akan sembelit setelah mencoba MPASI pertamanya. Nah, untuk mencari tahu apa yang perlu Mums lakukan ketika berhadapan dengan kondisi seperti ini, yuk simak pembahasannya berikut ini!

 

Mengapa Bayi Perlu Diperkenalkan dengan MPASI?

Seiring perkembangannya, kebutuhan nutrisi si Kecil tidak lagi hanya bisa dipenuhi dengan ASI. Transisi dari pemberian ASI eksklusif menjadi makanan keluarga disbeut dengan tahapan MPASI. Tahapan ini biasanya dimulai sejak usia si Kecil menginjak 6 bulan hingga 18-24 bulan.

 

Pemberian MPASI harus dilakukan secara tepat, termasuk dalam hal kebersihannya. Ini untuk menghindarkan si Kecil dari risiko penularan bakteri patogen yang berbahaya bagi kesehatannya.

 

Tak hanya itu, menyiapkan MPASI si Kecil juga harus benar-benar diperhatikan jumlah, kandungan, serta teksturnya. Pemberian MPASI yang tidak tepat seringkali menjadi faktor penyebab si Kecil tidak memperoleh asupan nutrisi yang memadai.

 

Baca juga: Informasi Penting tentang Menu MPASI 6 Bulan

 

Apa Saja Tandanya Jika Si Kecil Sudah Siap Memulai MPASI?

Meski tidak menjadi patokan, namun ada beberapa hal umum yang bisa Mums kenali dan menjadi tanda bahwa si Kecil sudah siap memulai MPASI. Tanda-tanda tersebut antara lain:

 

  1. Berat badan bayi sudah 2 kali lipat dari berat lahirnya

Menurut American Academy of Pediactrics, secara umum, ketika bayi telah mencapai berat badan 2 kali lipat dari berat lahirnya, ini bisa menjadi tanda bahwa ia sudah siap untuk mencoba makanan padat.

 

  1. Refleks menjulurkan lidahnya sudah berkurang

Jika si Kecil sudah bisa menelan makanannya tanpa mengeluarkannya kembali, ia mungkin sudah siap untuk menerima jenis makanan padat. Meski begitu, perlu diketahui bahwa reflesk menjulurkan lidah ini sebenarnya naluri bayi untuk mencegahnya dari tersedak.

 

Jadi, untuk memastikan apakah ia beanr-benar sudah siap, Mums bisa memberikannya makanan bayi dalam jumlah sedikit. Jika setelah beberapa kali dicoba dan si Kecil masih sering mengeluarkan makanannya, maka jangan paksakan untuk memberi MPASI karena refleks menjulurkan lidahnya masih kuat. Selanjutnya, coba lagi setiap beberapa minggu hingga si Kecil bisa menelan ludah dan makanannya dengna cara yang benar.

 

  1. Bayi sudah dapat menahan kepalanya untuk tetap tegak

Bayi yang sudah siap menerima MPASI harus sudah bisa menunjukkan bahwa dirinya mampu menahan kepalanya tetap tegak, sekalipun masih membutuhkan bantuan penyangga untuk bagian tubuh lainnya.

 

  1. Tampak tertarik dan ingin meraih makanan yang ada di dekatnya

Jika si Kecil sering mengalihkan pandangan pada Mums ketika Mums mengonsumsi roti atau menunjukkan ketertarikan pada makanan Mums, maka kemungkinan ia sudah siap mencoba MPASI.

 

  1. Mulut bayi terbuka lebar saat melihat makanan mendekati mulutnya

Jika si Kecil tampak bersemangat dan membuka mulutnya ketika ada makanan yang mendekati mulutnya, kemudian memasukkannya dalam mulut, maka ia sudah siap untuk mendapat MPASI. Namun, jika mulutnya masih tertutup saat ada sendok berisi makanan, maka Mums harus lebih bersabar menunggu, karena kemungkinan ia belum siap menerima MPASI.

 

Mengapa Bayi Susah BAB Setelah MPASI?

Jika si Kecil sudah diperkenalkan dengan MPASI dan ia mulai terbiasa, hal selanjutnya yang membuat Mums cukup khawatir adalah kondisinya yang menjadi sulit BAB. Ya, bayi susah BAB setelah MPASI adalah kondisi yang cukup umum terjadi sebenarnya. Perlu Mums ketahui pula bahwa hal ini memang normal, sehingga Mums tidak perlu merasa cemas berlebihan.

 

Salah satu faktor yang membuat bayi susah BAB setelah MPASI adalah kondisi saluran pencernaan si Kecil yang sedang dalam masa penyesuaian dengan tekstur dan kandungan dari makanan selain ASI. Usus bayi mulai beradaptasi dari yang semula hanya mengonsumsi ASI, kemudian beralih ke makanan yang lebih padat.

 

Susah BAB setelah MPASI atau sembelit yang terjadi pada bayi juga bisa disebabkan oleh alergi pada bahan makanan tertentu atau adanya gangguan pencernaan. Kendati demikian, Mums tidak perlu panik, untuk mengatasinya, coba berikan si Kecil bubur buah pir dan plum, serta berikan banyak air putih guna mengurangi gejala tidak BAB pada si Kecil.

 

Selama si Kecil masih terlihat aktif dan tidak mengalami dehidrasi, maka MPASI masih bisa diteruskan. Namun, jika kondisi ini berlangsung cukup lama atau lebih dari 5 hari, maka segeralah konsultasikan dengan dokter.

 

Mengapa BAB Bayi Berwarna Hijau Setelah MPASI?

Sama halnya dengan bayi susah BAB setelah MPASI, BAB bayi berwarna hijau setelah MPASI juga merupakan suatu kondisi yang normal dan umum terjadi. BAB bayi yang berwarna hijau ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya bahan makanan yang berwarna hijau, seperti bubur kacang hijau, bayam, serta kacang polong.

 

Meski begitu, BAB bayi berwarna hijau setelah MPASI ini juga bisa menjadi tanda bahwa anak tidak mencerna makanan dengan baik, serta disebabkan oleh hal-hal berikut:

- Alergi

- Infeksi pada saluran pencernaan

- Makanan dan obat yang dikonsumsi oleh ibu menyusui

 

Baca juga: Fakta di Balik Warna Feses Bayi
 

Bagaimana Mempersiapkan Resep MPASI untuk Bayi Sembelit?

Nah, untuk menghindari berbagai risiko masalah kesehatan pada bayi seperti sembelit akibat MPASI, ada beberapa hal yang bisa Mums perhatikan. Faktor penting yang perlu Mums perhatikan adalah mengenai resep MPASI-nya. Nah, berikut ini beberapa rekomendasi mempersiapkan resep MPASI untuk bayi sembelit.

 

  1. Pisang dan sereal

Kedua jenis makanan ini sangat tepat untuk memperkenalkan bayi pada makanan semi padat. Sereal yang diolah dari biji gandum murni mengandung serat yang tinggi. Selain itu, sereal juga kaya akan kandungan vitamin B yang baik untuk perkembangan jaringan dan otot tubuh bayi.

 

Jika si Kecil tidak terlalu menyukai rasa sereal murni, Mums bisa berkreasi dengan menambahkan pisang yang sudah dihaluskan. Selain memberikan rasa yang lebih manis, pisang juga mengandung vitamin C dan kalium yang baik untuk kesehatan jantung bayi.

 

  1. Apel

Apel merupakan buah yang mengandung serat sangat tinggi sehingga dapat membantu mencegah bayi sembelit. Apel bisa diberikan dalam bentuk bubur bayi, karena apel yang sudah dihancurkan bisa diterima dengan mudah oleh pencernaan bayi. Selain itu, apel juga mengandung antioksidan tinggi yang membantu menjaga daya tahan tubuh bayi agar tidak mudah sakit.

 

  1. Brokoli

Selain kaya serat dan dapat menghindarkan bayi dari sembelit, brokoli juga merupakan sumber antioksidan yang baik. Kandungan antioksidan seperti glukosinates, sulfur, magnesium, dan seng ini dapat membantu mendorong pola perkembangan bayi.

 

  1. Kentang

Kentang bisa membantu pertumbuhan bayi dan menyumbang kalori yang cukup sebagai bekal energi si Kecil. Tak hanya itu, kentang juga mengandung serat yang sangat baik untuk usus dan pencernaan bayi.

 

Mempersiapkan MPASI untuk si Kecil tentu sangat menyenangkan ya, Mums. Akan tetapi, selain resep yang digunakan, Mums juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan si Kecil, terutama BAB bayi.

 

Nah, kalau Mums sendiri, bagaimana nih pengalamannya saat memberikan MPASI si Kecil? Yuk, bagikan pengalaman Mums tersebut melalui Fitur Forum Aplikasi Teman Bumil!

 

Baca juga: Tips Menyiapkan MPASI Tanpa Ribet

 

 

Sumber

WHO. "Complementary feeding".

What to Expect. "7 Signs Your Baby Is Ready for Solid Foods".

Wholesome Baby Food. "Causes of Baby Constipation & Remedies".

Baby Foode. "6 Baby Food Purees to Help Relieve Baby's Constipation".