Hari ini tanggal 12 Agustus diperingati sebagai Hari Remaja Internasional. Banyak cerita tidak terlupakan ya, selama remaja. Salah satunya adalah sahabat yang bisa jadi masih bertahan sampai kini. Siapa yang sudah memiliki sahabat sejak remaja dan masih berhubungan erat hingga sekarang?

 

Tahukah Kamu kalau sahabat ternyata dapat berdampak baik terhadap kesehatanmu, lho. Yup, para peneliti menemukan bahwa persahabatan yang kuat atau erat saat remaja dapat membantu menjaga kesehatan mental yang baik saat dewasa nanti. Menjalin hubungan dengan orang lain membawa banyak dampak yang baik dalam hidup.

 

Hal tersebut yang membuat para ilmuwan untuk mulai meneliti dampak dari persahabatan yang erat terhadap kesehatan mental seseorang. Dikutip dari MedicalNewsToday, Rachel K. Narr, Ph.D., peneliti dan beberapa rekannya dari Fakultas Psikologi University of Virginia di Amerika Serika melakukan pengamatan jangka panjang terhadap persahabatan yang telah dibina sejak remaja.

Baca juga: 6 Hal Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental

 

 

Studi yang dimuat dalam Journal Child Development ini menyatakan bahwa remaja yang memiliki persahabatan yang erat cenderung lebih jarang terkena stres. Menariknya, para remaja umumnya lebih bahagia, merasa dihargai, serta dapat meningkatkan kemampuan di bidang akademisnya. Hal itulah yang membuat para peneliti ingin mencari tahu apakah dampak ini bertahan hingga dewasa nanti.

 

 

Tim Rachel melakukan pengamatan pada 170 orang remaja berusia 15 tahun, dan terus mengikuti perkembangan mereka selama 10 tahun kemudian. Para peserta penelitian pun diminta untuk mengisi kuesioner mengenai sosok teman-temannya serta kualitas pertemanan mereka.

 

 

Tidak hanya itu, para peneliti juga melakukan wawancara guna mengetahui keadaan emosional para remaja, khususnya mengenai harga diri, kegelisahan, depresi, dan penerimaan diri dalam lingkungan sosialnya. Hampir semua remaja berpendapat bahwa pertemanan yang berkualitas berarti masing-masing orang saling menghargai, percaya, dan mendukung.

 

 

 

Seseorang yang Memiliki Sahabat Lebih Jarang Cemas dan Depresi

Ternyata, dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa para remaja yang telah membina pertemanan yang erat di sekitar usia 15 tahun, cenderung tidak memiliki gangguan kecemasan sosial (social anxiety), harga diri yang lebih tinggi, dan risiko depresi yang jauh lebih sedikit di usia 25 tahun. Hal ini berbanding terbalik dengan remaja lainnya yang tidak terlalu dekat dalam berteman, bahkan cenderung tidak memprioritaskan persahabatan.

 

 

Rachel menuturkan bahwa kualitas persahabatan yang berlangsung selama masa remaja dapat memprediksi aspek kesehatan mental sekaligus emosional seseorang dalam jangka panjang. Pasalnya, persahabatan yang berkualitas nyatanya ampuh untuk menjaga kesehatan mental seseorang hingga bertahun-tahun setelahnya. Kedekatan dengan orang lain tanpa disadari dapat meningkatkan harga diri. Hal ini tentu saja sangat penting untuk pengembangan diri dan pembentukan identitas setiap orang.

Baca juga: Manfaat Emoji Bagi Kesehatan Mental dan Emosi 

 

 

Memiliki Sahabat Merupakan Kunci Kesehatan Mental di Masa Nanti

Memiliki sahabat dapat memulihkan kesehatan orang yang sedang berjuang menghadapi penyakit mental lho, Gengs. Dikutip dari Women’s Health, menurut Leslie Becker-Phelps, Ph.D., psikolog klinis di Basking Ridge New Jersey, Amerika Serikat, seseorang yang mengalami penyakit mental seperti gangguan bipolar atau depresi cenderung mudah marah, lelah, dan suasana hati sering berubah.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental 

 

 

Kehadiran sahabat yang senantiasa menerima dan mendukung, dapat membantu Kamu menghadapi gangguan mental yang Kamu alami. Bukan tanpa alasan, persahabatan dapat meningkatkan perasaan bahagia, mengurangi stres, bahkan bisa membuat Kamu panjang umur.

 

Perlu diingat bahwa bukan berarti orang yang memiliki sahabat sejati pasti terbebas dari risiko depresi atau gangguan mental lainnya. Gangguan mental tetap bisa menyerang siapa saja. Namun, risikonya lebih kecil serta peluang kesembuhannya lebih besar pada orang yang memiliki sahabat sejak remaja. (TI/AY)