Banyak pria menderita dan kehilangan kepercayaan diri akibat kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan. Data menunjukkan hampir dua pertiga pria akan mengalami penipisan rambut mulai usia 35 tahun. Nah, bagi para pria yang tidak ingin rambutnya semakin menipis dan berujung kebotakan, ada solusi jitu: transplantasi rambut. Bagaimana prosedur transplantasi rambut ini? 

 

Apa itu Transplantasi Rambut?

Transplantasi rambut adalah prosedur bedah. Ingat ya Geng, ini bukan prosedur kecantikan yang dilakukan di salon kecantikan.Transplantasi rambut adalah penanaman folikel rambut atau akar rambut ke kulit kepala.

 

Folikel donor diambil dari rambut Kamu sendiri, bukan dari rambut orang lain. Pertama, dokter bedah akan mengambil folikel 'donor' dari satu bagian kulit kepala Kamu, misalnya dari bagian belakang kepala, yang secara genetik memang lebih tahan terhadap kebotakan.

 

Selanjutnya, folikel donor ini akan ditanamkan ke area kepala yang membutuhkannya. Tentu saja area yang sudah botak atau terjadi kerontokan rambut parah. Berapa banyak folikel rambut yang ditanam, tergantung pada kebutuhan Kamu.

 

Jika area yang membutuhkan transplantasi banyak, Kamu bisa memerlukan beberapa sesi. Biasanya, dibutuhkan antara 1.000 dan 2.000 hingga 4.000 folikel rambut ditransplantasikan per sesinya. Prosedur ini membutuhkan waktu beberapa jam.

 

Baca juga: Rambut Rontok? Coba Cara Ini untuk Mengatasinya!
 

Jenis-jenis Transplantasi Rambut

Ada dua jenis utama transplantasi rambut: transplantasi unit folikel (FUT) dan eksisi unit folikel (FUE). Meskipun ada teknik lain, termasuk prosedur sel punca, namun kurang umum dan hasilnya dianggap belum memuaskan.

 

FUT juga disebut 'operasi strip' di mana akan diambil sepetak kecil kulit kepala oleh dokter bedah menjadi unit-unit yang lebih kecil. Mereka kemudian ditanamkan di sayatan penerima, sebelum luka ditutup dengan jahitan.

 

Sedangkan FUE adalah transplantasi folikel rambut dengan menggunakan alat punch kecil. Seperti dicabut dan ditanam satu per satu. FUE ini lebih lama dan rumit dilakukan namun tidak terlalu invasif dan menyakitkan bagi pasien.

 

Jenis Rambut dan Usia Ikut Menentukan

Tidak setiap pria yang mengalami kerontokan rambut atau kebotakan bisa menjadi kandidat ideal untuk menjalani transplantasi rambut. Mereka yang memiliki jenis rambut sangat halus atau kulit kepala ketat mungkin kesulitan dengan transplantasi rambut. Angka keberhasilannya kecil. Sebaliknya, mereka yang memiliki rambut kasar, bergelombang, atau kulit kepala yang longgar cenderung mendapatkan hasil positif.

 

Selain jenis rambut, usia juga memengaruhi keberhasilan. Semakin muda usia Kamu, semakin besar kemungkinan Kamu akan membutuhkan beberapa kali operasi karena kerontokan rambut akan terus terjadi.

 

Hasil transplantasi rambut bisa sangat bervariasi. Sekitar 10 hingga 80 persen rambut yang ditransplantasikan akan tumbuh kembali sepenuhnya. Butuh sekitar tiga bulan untuk melihat hasilnya, dan kebanyakan orang akan mencapai 60 persen pertumbuhan rambut baru sembilan bulan setelah prosedur selesai.

 

Transplantasi terbaik akan terlihat seperti rambut asli. Untuk memberikan hasil transplantasi rambut terbaik untuk sukses, ikuti semua prosedur perawatan yang disarankan oleh dokter. Misalnya, menutup folikel yang ditransplantasikan, menghindari keramas setidaknya 24 jam, dan tidur tegak setidaknya selama tiga malam. Yang terakhir ini sangat penting untuk memastikan aliran darah ke folikel rambut.

 

Baca juga: Cara Mencegah Kebotakan dengan Buah-Buahan Super

 

Apakah Ada Efek Samping?

Beberapa efek samping yang bisa timbul setelah prosedur adalah pembengkakan dan memar, serta titik-titik merah di mana folikel donor ditanam. Kamu juga bisa mersakan nyeri di titik ini.

 

Namun efek samping utama yang paling ditakutkan justru 'kerontokan rambut hasil transplantasi' yang bisa terjadi sekitar tiga minggu setelah operasi. Namun, jika jumlahnya masih normal, tidak perlu dikhawatirkan. Tidak berarti prosedurnya gagal.

 

Jika sukses, maka seluruh folikel rambut yang ditransplantasikan akan tumbuh dan menggantikan rambut yang rontok. Kamu bisa mencukur sesuai model yang Kamu inginkan beberapa bulan setelahnya.

 

Karena transplantasi rambut adalah prosedur pembedahan, maka risiko perdarahan yang berlebihan, infeksi, atau reaksi alergi dapat terjadi, tetapi ini jarang terjadi dan dapat segera ditangani oleh dokter. Selain itu, prosedur FUT dapat meninggalkan jaringan parut.

 

Baca juga: Benarkah Hipertensi Menyebabkan Rambut Rontok?

 

 

Referensi:

Thetrendspotter.net. Hair transplant for men.

Healthline.com. Does hair transplant work