Punya anak balita memang harus ekstra hati–hati. Lengah sedikit, bisa terjadi risiko menelan objek asing ke dalam mulut atau hidung. Temukan beberapa langkah yang bisa Mums lakukan di sini.

 

5 Benda di Rumah yang Sering Tertelan Anak-anak

Ibu mana yang tak terkejut dan khawatir melihat anak batitanya ditemukan telah memasukkan benda asing ke tubuhnya. Hal ini baru saja terjadi pada Sada Amina, putri sulung dari Fitri Tropica, atau Fitrop, yang berusia 3 tahun. 

 

Sada memasukkan biji mutiara ke dalam lubang hidung yang menjadi hiasan di bandonya. Sada yang masih tak tahu apa-apa, bermain-main dengan mutiara tersebut seolah-olah mutiara tersebut adalah “upil mermaid”, begitu ia menyebutnya. Ketika dihampiri dan sadar bahwa mutiara tersebut sudah masuk ke dalam lubang hidung, Fitrop segera berusaha mengeluarkan mutiara kecil tersebut dengan menekan perlahan hidung putrinya hingga keluar. Kejadian yang berlangsung begitu cepat itu, sempat membuat Fitrop panik, namun syukurlah bisa diatasi dengan baik tanpa harus membawa Sada ke rumah sakit.

 

Mutiara, biji-bijian, atau hiasan untuk prakarya, memang merupakan salah satu benda asing yang sering tertelan atau terhirup anak-anak. Selain itu, ada beberapa barang lain di rumah yang sering menjadi sumber masalah jika tertelan atau terhirup anak-anak. Antara lain:

 

 

  • Baterai kancing

 

Benda ini cukup kecil untuk melewati tenggorokan dengan mudah, tetapi kemudian dapat tersangkut di kerongkongan atau di saluran pencernaan. Menelan baterai dapat menyebabkan kerusakan internal yang serius. Bila digabungkan dengan air liur, arus listrik dari baterai menghasilkan soda kaustik yang dapat membakar tenggorokan atau perut, dan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada organ dalam lainnya.

 

Untuk mencegah agar ini tak terjadi, masukkan batere kancing atau batere jenis apa pun ke dalam plastik saat Mums akan membuangnya. Sehingga, jika tempat sampah terbuka atau bisa dibuka oleh anak-anak, batere tidak tercecer dan ditemukan oleh anak.

 

 

  • Koin

 

Benda ini mengandung seng yang sangat korosif, sehingga jika tersangkut di kerongkongan, lapisannya bisa teriritasi atau rusak. Hanya sinar-X yang dapat menentukan apakah koin telah bersarang di kerongkongan atau menuju ke perut. Jika tersangkut di kerongkongan, harus segera dikeluarkan. Hindari jenis kecelakaan ini dengan menjauhkan dompet dan uang receh dari jangkauan anak.

 

 

  • Perhiasan

 

Diam-diam, bayi dan balita sangat terpesona oleh perhiasan yang Mums pakai, lho. Tak heran, jika ia melihat benda ini tergeletak dan dapat diraih oleh jangkauannya, ia dapat menelannya dalam hitungan detik.

 

 

 

Baca juga: Cara Melatih Anak Agar Menjadi Pribadi yang Pemaaf

 

 

 

  • Peniti

 

Bayi dan balita dapat dengan mudah menelan peniti, terutama jika ukurannya kecil. Kasus ini menjadi semakin berbahaya jika peniti terbuka, karena ujungnya yang tajam dapat merobek kerongkongan.

 

 

  • Magnet

 

Magnet banyak digunakan pada mainan, perhiasan, atau barang rumah tangga lainnya. Tanpa disadari, magnet bisa tercecer dengan mudah dan bisa membahayakan anak-anak. Perlu dicatat, menelan atau menghirup magnet bisa tidak diketahui oleh orang tua selama berhari-hari karena tidak langsung menunjukkan tanda-tanda bahaya. Namun, anak kemudian bisa muntah, diare, dan sakit perut parah, sehingga harus segera mencari pertolongan medis. 

 

 

Baca juga: Cara Mengatasi Anak Cemburu karena Punya Adik

 

 

 

 

 

Apa yang Harus Dilakukan?

Bayi dan balita memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut sebagai cara untuk menjelajahi dunia di sekitarnya. Untungnya, 80 hingga 90 persen makanan yang ditelan anak, dapat melewati sistem pencernaan tanpa masalah. Bahkan, benda tajam seperti paku payung dapat dengan aman melewati perut dan saluran pencernaan lainnya, yang dilapisi dengan lendir dan sangat lentur.

 

Namun, berbeda jika benda asing tersebut tertelan atau terhirup dan masuk ke saluran pernapasan. Anak biasanya akan mengalami batuk parah yang disertai dengan tersedak atau membiru. Ini diikuti dengan kesulitan bernapas dan suara siulan dari dada yang disebut mengi. Jika diperiksa oleh dokter menggunakan stetoskop, akan ditemukan perbedaan pada bunyi napas antara sisi yang terdapat benda asing dan yang tidak.

 

Benda asing ini biasanya dapat ditemukan di bagian mana pun dari saluran napas, mulai dari kotak suara (laring), tenggorokan (trakea), atau di dalam bronkus di kedua sisi paru-paru.

 

Ada beberapa langkah yang bisa Mums lakukan jika hal ini terjadi, seperti:

 

  • Utamakan tetap tenang jika menemukan benda di hidung anak, agar si Kecil tidak ikut panik.
  • Satu-satunya pengobatan untuk kondisi ini adalah mengeluarkan benda asing dari lubang hidung. Coba ambil benda asing dengan pinset. Ingat, gunakan pinset pada objek yang lebih besar, untuk mencegah benda makin terdorong jauh ke atas hidung.
  • Hindari mencongkel benda dengan cotton bud atau jari, karena bisa mendorong objek lebih jauh ke dalam hidung.
  • Minta anak untuk bernapas dengan mulut sampai benda asing tersebut berhasil dikeluarkan.
  • Bawa anak ke IGD rumah sakit terdekat jika Mums atau Dads tidak dapat mengeluarkan benda asing. Rumah sakit memiliki alat khusus untuk membantu menangkap atau mengeluarkan objek. Untuk membuat anak lebih nyaman saat prosedur dilakukan, dokter bisa saja memakaikan anestesi topikal (semprotan atau tetes) di dalam hidung. Sebelum prosedur pengangkatan, dokter mungkin juga mengoleskan obat yang membantu mencegah mimisan. Setelahnya, dokter akan meresepkan antibiotik atau obat tetes hidung untuk mengobati atau mencegah infeksi.

 

Terlepas dari itu, pastikan Mums dan Dads tak pernah melepaskan pengawasan dari si Kecil, ya. Terutama, di usia batita di saat anak semakin aktif bereksplorasi dan mencoba banyak hal. (IS)

 

 

Baca juga: Si Kecil Kidal atau Bukan, Ya? Begini Cara Mengetahuinya

 

 

 

Referensi:

Harvard Health. Swallowing Objects

Royal Children’s Hospital. Swallow Objects

Healthline. Foreign Body in The Nose