Belum lama ini, ramai dibicarakan berita kelahiran cucu dari orang nomor satu di Indonesia. Namun terlepas dari semua berita bahagia itu, salah satu topik yang juga disebut-sebut adalah proses persalinan Kahiyang Ayu, putri dari Presiden Joko Widodo, yang melahirkan secara section caesaria atau yang sering disebut operasi Caesar.

 

Operasi Caesar dilakukan sebagai alternatif dari persalinan secara normal. Kelompok ibu hamil yang sebaiknya menempuh persalinan Caesar ialah memiliki mata minus tinggi, keadaan janin yang kurang baik, serta pembukaan dalam persalinan yang tidak maju. Jadi, biasanya memang ada hal yang mendorong untuk dilakukan operasi tersebut. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak juga yang menjadikan operasi ini sebagai permintaan sendiri.

Baca juga: Operasi Caesar Tidak Seperti yang Mums Bayangkan!

 

Beberapa ibu merasa dihakimi jika tidak melahirkan secara normal. Jadi, biasanya mereka akan sedikit berberat hati jika disarankan untuk operasi Caesar. Nah, ini juga dipengaruhi oleh tekanan dari keluarga dan lingkungan sekitar yang bertanya mengapa memilih jenis persalinan tertentu.

 

Sebenarnya, apa sih pertimbangan saran dokter untuk melahirkan normal maupun operasi Caesar?

Jika ibu tidak memiliki faktor risiko atau sakit tertentu, dan bayi dalam kondisi sehat, semua persalinan akan diusahakan secara normal. Persalinan merupakan proses yang alami. Persalinan normal akan membantu bayi beradaptasi saat memasuki dunia di luar rahim ibu. Selain itu, dikatakan juga proses persalinan yang panjang akan meningkatkan ikatan kontak batin antara orang tua dan anak.

 

Rasa nyeri yang panjang, terutama saat melahirkan anak pertama, menjadi sorotan dalam proses melahirkan normal. Dengan adanya proses pembiusan secara epidural, rasa nyeri dapat diatasi dan proses persalinan normal mampu berjalan lebih ringan. Proses pembiusan dilakukan dengan cara memasukkan obat bius ke punggung dan dosis bisa ditambahkan jika diperlukan.

 

Namun, bagaimana jika ibu tersebut tidak bisa melahirkan secara normal?

No worries, karena sebenarnya segala jenis persalinan itu baik. Pertimbangan itu demi keselamatan ibu dan bayi. Persalinan secara Caesar memerlukan persiapan yang lebih kompleks. Dimulai dari puasa, evaluasi dalam menentukan obat bius tertentu, dan sebagainya. Hari perawatan setelah operasi Caesar pun berkisar sekitar 3 hari lamanya.

Baca juga: Tips Berhubungan Seksual setelah Operasi Caesar

 

Pada keadaan apa sih ibu tidak dianjurkan untuk operasi Caesar? Pada kehamilan pertama, biasanya evaluasi secara mendalam akan dilakukan oleh dokter spesialis kandungan, untuk menilai kelayakan persalinan normal atau Caesar tersebut.

 

Namun pada intinya, jika persalinan secara normal tidak dapat berlangsung, misalnya karena pembukaan yang tidak maju, hal-hal yang menyebabkan bayi dalam keadaan tidak baik, serta beberapa keadaan penyakit kelamin, dapat mendorong terjadinya operasi Caesar.

 

Panggul ibu yang terlalu sempit (biasanya pada ibu yang tingginya kurang dari 150 cm) juga berpengaruh, lho! Mata dengan minus lebih dari sama dengan enam juga cenderung dianjurkan untuk operasi Caesar. Keadaan sungsang sebenarnya bukan merupakan indikasi yang mutlak untuk dilakukan operasi Caesar. Namun di kota-kota besar, banyak ibu yang memilih untuk menghindari risiko persalinan normal jika mengalami keadaan tersebut. Nah, pada kehamilan kedua dan seterusnya, apabila sudah dilakukan persalinan Caesar, biasanya akan mengikuti riwayat operasi Caesar sebelumnya dengan membuat luka yang sama.

 

Jika anak pertama Caesar, mungkinkan saya melahirkan anak secara normal di kehamilan berikutnya?

Hal itu mungkin terjadi! Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan sebaiknya berkonsultasi secara langsung dengan dokter kandungan Mums. Apapun jenis persalinannya, yang penting adalah kesehatan Mums dan si Buah Hati! Ayo beri dukungan positif untuk teman-teman yang akan menjalani proses persalinan dengan metode apapun!

Baca juga: Serba-serbi Persalinan Caesar