Masih ingat kan Mums dengan Kenzi, anak usia 16 bulan yang berat badannya mencapai 27 kilogram dari kabupaten Bekasi? Saat ditemukan, bayi bernama lengkap Muhammad Kenzi Alfaro ini langsung menjadi viral. Ia kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dirawat, atas permintaan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

 

Setelah sebulan lebih dilakukan pemantauan dan perawatan, ternyata penyebab obesitas yang diderita Kenzi bukan karena minum kental manis atau susu lainnya.

 

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Syahril melalui keterangan pers, Senin 13 Maret 2023. Dugaan awal, obesitas yang diidap Kenzi disebabkan oleh kelainan genetik.

 

"Faktor genetik menjadi pemicu kondisi obesitas pada Kenzi," ujar M.Syahril. Kendati demikian, Syahril dan tim RSCM Jakarta masih terus mencari penyebab pasti kasus obesitas pada balita tersebut. "Hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan penyebab pasti kasus obesitas yang dialami Kenzi," terangnya.  Selama menunggu hasil laboratorium, Kenzi mendapatkan penanganan dari tim dokter RSCM Jakarta.



Kasus yang dialami Kenzi termasuk langka sehingga membutuhkan pemeriksaan yang menyeluruh dan spesifik melalui pemeriksaan laboratorium. Syahril mengatakan, obesitas yang terjadi pada Kenzi memicu permasalahan terhadap pertumbuhannya. Bentuk kaki menjadi tidak sempurna (membentuk O) hingga keterlambatan perkembangan. Bahkan, di usia saat ini Kenzi belum mampu berjalan.



Sebelumnya, Teman Bumil sempat meminta pendapat dari Dr. Frida Soesanti SpA, konsultan endokrinologi anak dari RS Brawijaya Antasari. Menurutnya, memang tidak ada satu makanan pun yang bisa memicu obesitas, selama diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. “Prinsipnya, obesitas  disebabkan makanan yang masuk berlebihan dan hanya sedikit kalori yang dikeluarkan,” jelas dr. Frida.

 

Baca juga: Mums, Yuk Kenali Dampak Buruk Perilaku Sedentari pada Anak

 

Komplikasi Obesitas pada Anak bisa Sangat Serius

Dr. Frida lebih jauh menjelaskan bahwa sebagian besar penyebab obesitas pada anak adalah faktor eksogen atau faktor dari luar tubuh, mulai dari pola asuh, kebiasaan makan yang tidak sehat, hingga kurang aktivitas fisik.

 

“Sejak era pandemi kasus obesitas pada anak meningkat tajam. Karena kebanyakan anak hanya diam di rumah dan menghabiskan waktu di depan gadget. Pada usia anak yang lebih muda, ada stigma bahwa anak gendut lucu. Padahal anak obesitas tidak ada lucu-lucunya karena pasti akan menimbulkan komplikasi, seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati di usia lebih dini,” papar sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini.


Kelainan Genetik Penyebab Obesitas

 Terkait gangguan hormonal atau kelainan genetik, menurut dr. Frida, memang ada yang menyebabkan obesitas. Salah satunya Prader willy syndrome, ditandai dengan nafsu makan yang sangat besar. Namun kasus seperti ini sangat jarang. Dari sisi endokrinologi, kelebihan hormon kortisol atau kekurangan dan kelebihan growth hormon juga bisa menyebabkan kegemukan pada anak.

 

“Biasanya kalau penyebabnya adalah gangguan hormonal, gemuknya itu tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi anaknya pendek dan gemuk. Kalau penyebabnya kelainan genetik, umumnya juga ditandai masalah pada organ lainnya, misalnya ada kelainan mata, atau jantung,” ungkap dr. Frida.



Kapan orangtua harus waspada?
Mencegah obesitas pada anak harus dilakukan dengan memantau pertumbuhannya sejak bayi, terutama setelah anak mulai makan makanan padat pertama atau MPASI. Asupan makanan tambahan ini akan menentukan pertumbuhan anak.



“Jadi anak dipantau pertumbuhan berat dan tinggi badan, minimal timbang berat badannya saat anak kontrol ke dokter atau saat vaksin, setelah itu plot di kurva pertumbuhan di buku KIA atau aplikasi. Jaga anak tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk,” tambah dr. Frida.

 

Di usia sekolah atau prasekolah, ajak anak melakukan aktivitas fisik, minimal 30 menit sehari. Langkah lain adalah menerapkan pola makan sehat dan membatasi makanan dan minuman manis. 


Baca juga: 7 Cara Mencegah Obesitas pada Anak