Tespek adalah alat yang umum digunakan untuk mengetahui kehamilan dan bisa digunakan secara mandiri di rumah. Umumnya, tespek menggunakan aliran urine untuk mengetahui kehamilan. Stik ini mampu mendeteksi kehamilan dengan mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG), yang merupakan hormon yang diproduksi mulai awal kehamilan.

 

Sayangnya, tespek terkadang memberikan hasil yang salah. Untuk pasangan yang sangat menanti kehadiran sang buah hati, pasti rasanya kecewa jika tespek menunjukkan false-positive atau positif palsu. Namun, kira-kira apa saja alasan tespek menunjukkan false-positive? Di sini, Mums akan diajak untuk mencari tahu jawabannya.

 

Baca juga: Sedang Promil, Yuk Kenalan Dulu dengan Istilah- Istilah dalam Kehamilan

 

Penyebab Tespek Menunjukkan Positif Palsu

False-positive dapat terjadi karena berbagai alasan. Berikut beberapa di antaranya.

 

1. Kehamilan kimia

Kadang-kadang, false-positive disebabkan oleh kehamilan kimiawi. Kehamilan kimiawi terjadi saat sel telur yang dibuahi, tidak sepenuhnya tertanam dan tidak tumbuh. Ini bisa terjadi karena banyak alasan.

 

Kehamilan kimia adalah kondisi yang sangat umum. Oleh sebab itu, Mums disarankan untuk menunggu hingga 1 minggu setelah menstruasi terlambat untuk mulai menggunakan tespek.

 

2. Mums mengalami keguguran

Setelah embrio terbentuk, sel-sel di sekitar embrio yang sedang tumbuh mulai mengeluarkan hCG atau yang dikenal sebagai hormon kehamilan. hCG diproduksi oleh sel-sel di sekitar embrio yang sedang tumbuh. Kehadiran hCG memicu hasil tes positif.

 

Jika seorang wanita mengalami keguguran, kadar hCG mulai turun dalam waktu 9-35 hari. Jika Mums melakukan tes kehamilan dengan tespek pada rentang waktu ini, Mums bisa mendapatkan hasil positif palsu karena tes tersebut masih mendeteksi hormon kehamilan, meskipun kadarnya menurun.

 

Baca juga: Hamil Lagi Setelah Keguguran, Perlu Persiapan Fisik dan Mental

 

3. Beberapa obat dapat memicu false-positive

Jika seorang wanita kesulitan hamil, dokter mungkin akan memberinya perawatan kesuburan. Salah satunya adalah hCG yang membantu folikel melepaskan sel telur yang matang di dalam ovarium. Jika tes kehamilan dilakukan dalam waktu 7-14 hari setelah perawatan kesuburan, hasil positif palsu dapat terjadi. Jadi, disarankan untuk menunda tes kehamilan hingga 1-2 minggu setelah injeksi atau perawatan terakhir.

 

4. Kehamilan ektopik

Kadang, sel telur yang telah dibuahi dapat tertanam di luar rongga utama rahim, yang menyebabkan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan keadaan darurat medis yang serius dan harus segera ditangani.

 

Kehamilan ektopik umumnya terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tersangkut di tuba falopi selama perjalanannya menuju rahim. Jenis kehamilan ini juga dikenal sebagai kehamilan tuba.

 

Beberapa faktor risiko dari kehamilan ektopik, meliputi:

  • Adanya jaringan parut atau peradangan di tuba falopi
  • Tuba falopi cacat atau ada kelainan kongenital lainnya
  • Memiliki riwayat perawatan infertilitas seperti fertilisasi in vitro
  • Riwayat operasi rahim atau tuba
  • Riwayat infeksi rahim sebelumnya
  • Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.

 

Kehamilan ektopik dapat memicu beberapa gejala tidak nyaman, yang meliputi:

  • Leher, bahu, perut, dan panggul merasa nyeri
  • Sakit parah di satu sisi perut
  • Bercak atau perdarahan vagina ringan hingga berat
  • Pusing atau pingsan
  • Tekanan pada rektum.

 

Kehamilan ektopik adalah kondisi darurat sehingga siapa pun yang diduga memiliki kehamilan ektopik harus segera mencari bantuan medis.

 

Baca juga: Cari Tahu Yuk, Apakah Mums Hamil dengan Kondisi Khusus?

 

5. Kesalahan penggunaan

Melakukan tes kehamilan di rumah tidak selalu mudah. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan tepat dan memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakan tes.

 

Salah satu kesalahan paling umum yang menyebabkan tespek memberikan hasil salah adalah melakukan tes terlalu dini dari siklus menstruasi. Penting juga untuk tidak membuat urine terlalu encer sebelum menggunakan tes. Gunakan tes sesaat setelah Mums bangun di pagi hari saat urine masih sangat pekat. 

 

Selain itu, durasi waktu meninggalkan tespek dalam aliran urine juga menentukan akurat atau tidaknya hasil tes. Pertimbangkan untuk menyetel timer untuk membantu Mums  melacak berapa lama tespek berada di aliran urine.

 

Mengingat false-positive adalah sesuatu yang cukup umum, hasil tespek yang positif harus selalu ditindaklanjuti dengan kunjungan dokter. Dokter akan menyarankan Mums  melakukan tes lain untuk memastikan bahwa kehamilan berjalan normal.

 

Baca juga: 5 Kesalahan Umum saat Menggunakan Test Pack

 

 

Sumber:

Healthline.com. False-positive-pregnancy

Thesource.org. Reasons-your-pregnancy-test-gave-a-false-positive