Mungkin serangan angin duduk sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda serangan yang banyak menimbulkan kematian mendadak itu tidak sesederhana namanya? Angin duduk bukanlah serangan mendadak yang tiba-tiba datang pada orang sehat melainkan ada penyebab angin duduk yang dialami oleh seseorang. Jadi, apa pengertian angin duduk itu? Bagaimana pula cara menghindari serangan angin duduk? Yuk, simak bahasan berikut ini!

Apa Sih Sebenarnya Serangan Angin Duduk Itu?

Sebenarnya ada banyak faktor yang dapat menyebabkan serangan angin duduk. Namun yang paling sering muncul adalah serangan angin duduk yang disebabkan oleh adanya gangguan di jantung. Sedangkan penyebab lainnya adalah adanya batu empedu, batu ginjal, hingga keracunan sayuran jengkol. Secara umum tanda dan gejala orang mengalami angin duduk antara lain; nyeri dada hebat, sakit perut hingga ke ulu hati, kembung, perut menegang. Selanjutnya tanda berikut dapat terjadi namun juga dapat tidak terjadi, yaitu; keringat dingin, wajah menjadi pucat, sesak nafas, nyeri punggung, vertigo, mual dan muntah, mencret, susah kentut, dan gangguan kencing ‘anyang-anyangan’.

Ini Gejala Penyebab Angin Duduk

1. Serangan Angin Duduk yang disebabkan adanya gangguan di jantung, dalam bahasa medis dinamai dengan ‘Sindrom Koroner Akut’. Sindrom koroner akut ini merupakan salah satu jenis penyakit jantung koroner yang disebabkan adanya plak ateriklerosis di dalam pembuluh darah. Plak ateriklerosis sendiri muncul karena kadar kolesterol yang tinggi pada seseorang. Sehingga, disini dapat disimpulkan bahwa gaya hidup yang tidak sehat seperti makan makanan tinggi kolesterol sangat berhubungan dengan munculnya serangan angin duduk yang mematikan. Serangan Angin Duduk yang disebabkan oleh sindrom koroner akut sering menyebabkan kematian mendadak dalam hitungan menit atau belasan menit dengan gejala awal yaitu rasa nyeri hebat pada bagian dada atau dalam bahasa medis biasa disebut ‘Angina Pectoris’. Angina Pectoris muncul hingga menjalar ke punggung, rahang bawah dan menimbulkan sesak nafas. Lalu selanjutnya yang muncul pada angin duduk jenis ini adalah vertigo, berkeringat dingin, wajah pucat, tiba-tiba pingsan yang sebelumnya didahului rasa nyeri pada ulu hati, mual dan muntah. Pasien dalam keadaan emergency saat sudah mengalami serangan ‘Angina Pectoris’, maka sangat disarankan orang yang ada disekitar pasien segera membawanya ke IGD. Telah diketahui bahwa serangan angin duduk jenis ini adalah plak ateroklerosis atau plak kolesterol, sehingga ada usaha untuk mencegahnya; yaitu dengan melakukan cek laboratorium rutin untuk mengetahui kadar kolesterol dan mengatur gaya hidup sehat. 2. Serangan angin duduk yang disebabkan adanya batu empedu. Secara normal, cairan empedu diproduksi oleh hati untuk melarutka makanan berlemak yang kita konsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak maka cairan empedu yang diproduksi hati pun meningkat, hingga menumpuk di kantong empedu menjadi lumpur empedu yang lama kelamaan menjadi batu empedu. Saat batu empedu menghambat saluran empedu yang menuju usus 12 jari, maka akan timbul keluhan dengan gejala yang menyerupai angin duduk. Dimulai dengan rasa sakit perut, nyeri hebat di ulu hati, keringat dingin, wajah menjadi pucat, perut kembung diikuti rasa mual dan ingin muntah. Meskipun Angin Duduk jenis ini tidak menimbulkan kematian mendadak, dari sini dapat dipelajari agar kita mengurangi konsumsi makanan berlemak agar cairan empedu tidak berubah menjadi batu empedu. 3. Serangan Angin Duduk yang disebabkan adanya batu ginjal. Batu ginjal juga dapat menimbulkan keluhan serangan penyebab angin duduk. Batu ginjal yang menghambat saluran ureter akan mengakibatkan keluhan sakit perut dan pinggang yang dalam bahasa medis disebut ‘Kolik Renal’. Kolik Renal tersebut yang membuat penderita mengalami keluhan dengan gejala seperti angin duduk yang disebabkan oleh gangguan jantung. Gejala yang parah adalah penderita akan kesulitan buang air kecil. Seperti yang telah diketahui gangguan batu ginjal terjadi karena ginjal mengalami gangguan saat meng’ekskresi’kan urin dan zat sisa tubuh dikarenakan terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol, soda, dll. Maka, agar terhindar dari gangguan ini adalah dengan memulai gaya hidup sehat tanpa alkohol dan minuman tidak sehat lainnya berlebihan. 4. Serangan Angin Duduk karena keracunan jengkol. Penyebab Angin Duduk yang satu ini mungkin cukup mengejutkan. Ya, jengkol memiliki kandungan asam jengkolat. Orang yang berlebihan konsumsi jengkol dapat mengalami keracunan disebabkan asam jengkolat yang tinggi dalam tubuh. Keracunan dimulai saat hasil akhir pencernaan jengkol, yaitu kristal asam jengkol tertimbun di ginjal. Selanjutnya prosesnya mirip dengan serangan Angin Duduk karena batu ginjal. Keracunan jengkol antara individu satu dengan yang lain berbeda, ada orang yang hanya konsumsi sedikit jengkol mengalami keracunan, ada pula yang setelah mengonsumsi banyak jengkol baru keracunan. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui kondisi diri sendiri dan makanan apa yang harus dihindari agar tidak membahayakan tubuh. Jadi, penyebab angin duduk muncul dari berbagai macam. Untuk penyebab angin duduk nomor 1-3 adalah hal yang dapat diatur, sebab dengan gaya hidup sehat dapat dipastikan seseorang akan terhindar dari serangan angin duduk. Untuk penyebab angin duduk nomor 4, merupakan bentuk peringatan bahwa setiap orang harus benar-benar mengenali kondisi fisik nya sendiri serta makanan apa yang boleh dikonsumsi dan sebaiknya tidak dikonsumsi.