Penderita diabetes harus mempertahankan kadar gula darah mendekati normal dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin minum obat anti diabetes. Mengapa? Diabetes yang tidak terkontrol (gula darah naik turun atau selalu tinggi), dalam waktu cepat atau lambat akan menghadirkan berbagai komplikasi atau penyakit berbahaya. Sebut saja gagal ginjal, penyakit jantung, kerusakan saraf, dan kebutaan.

 

Komplikasi terjadi tidak secara tiba-tiba. Umumnya, komplikasi diabetes dialami pasien yang malas mengukur kadar gula darah secara rutin dan membiarkan saja kadar gula darah selalu tinggi dalam waktu lama. Biasanya penderita diabetes yang seperti ini merasa sehat-sehat saja, dan tidak mengalami gejala penyakit tertentu, sehingga malas rutin cek ke dokter, tidak teratur minum obat, dan tetap makan tinggi kalori.

 

Baca juga: 7 Mitos yang Salah Kaprah Tentang Obat Diabetes
 

Padahal di dalam tubuhnya tengah terjadi kerusakan di hampir semua jaringan dan organ tubuh akibat diabetes. Komplikasi sudah hampir pasti akan terjadi, beberapa tahun setelah seseorang mengalami diabetes, selama ia tidak mengontrol kadar gula darahnya. Komplikasi bahkan lebih cepat terjadi pada mereka yang sudah bertahun-tahun tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes. Sehingga ketika terdiagnosis, gejala komplikasi sudah muncul.

 

Inilah beberapa komplikasi atau penyakit berbahaya yang harus diwaspadai penderita diabetes, dilansir dari beberapa sumber:

 

1. Retinopati Diabetes

Kadar gula yang tinggi akan merusak pembuluh darah di semua organ tubuh yang dialiri darah, termasuk mata. Retinopati atau lengkapnya retinopati diabetes adalah kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah retina. Kerusakan pembuluh darah retina yang merupakan pusat penglihatan, pada awalnya hanya menimbulkan gejala pandangan buram. Jika diabaikan dan kerusakan retina semakin parah, menyebabkan kebutaan total tidak bisa disembuhkan.

 

2. Penyakit Jantung

Penderita diabetes tipe 1 maupun 2 memiliki risiko mengalami serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lain. Jantung adalah organ penting yang memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika pembuluh darah utama di jantung mengalami kerusakan, biasanya tersumbat akibat penumpukan plak atau disebut aterosklerosis, maka serangan jantung dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan sebelumnya. Penyumbatan pembuluh darah ini juga terjadi akibat kolesterol tinggi, yang umumnya dialami penderita diabetes.

 

3. Neuropati

Kerusakan saraf pada penderita diabetes disebut neuropati diabetes, dan dialami lebih dari 50% penderita diabetes. Semakin lama diabetes diderita, semakin tinggi risiko mengalami kerusakan saraf. Gejalanya adalah rasa kebas (baal) di tangan dan kaki, kesemutan, dan nyeri di telapak kaki.

 
Baca juga : Neuropati Diebetes, Diawali Kesemutan di Tangan dan Kaki

 

4. Gagal ginjal

Jika kita mengunjungi klinik hemodialisis (cuci darah), maka hampir sebagian besar adalah penderita diabetes. Kadar gula darah yang tinggi akan merusak pembuluh darah halus di dalam ginjal, sehingga ginjal gagal menjalankan fungsinya sebagai organ penyaring darah. Maka waspada jika penderita diabetes sudah mengalami gejala bengkak di kaki, sesak  napas, mual, muntah dan lelah tanpa sebab, bisa jadi sudah terjadi penumpukan cairan akibat ginjal gagal berfungsi.

 

 

5. Luka diabetes dan amputasi

Ini adalah dampak diabetes yang paling kompleks dan sulit diatasi. Karena mengalami neuropati, maka saraf-saraf di kaki, menjadi mati rasa dan tidak dapat merasakan sakit saat terjadi luka. Pada orang tanpa diabetes, luka kecil di kaki akan dirasakan dan segera diobati. Tetapi tidak bagi penderita diabetes, di mana ia tidak merasakan nyeri sama sekali bahkan ketika luka sudah menganga lebar atau membusuk. Ditambah lagi, karena gula tinggi sehingga luka sulit disembuhkan. Amputasi umumnya dilakukan ketika sudah terlalu banyak jaringan mati di kaki akibat luka diabetes.

 

Cegah Komplikasi dengan Tiga Langkah Berikut!

Ketika sudah terjadi komplikasi penyakit di atas, maka sulit sekali menyembuhkannya. Penyakit komplikasi juga sangat menurunkan kualitas hidup penderita diabetes. Maka cara paling tepat adalah dengan mencegah semua penyakit tersebut. Penderita diabetes seharusnya sudah dibekali cara mencegah komplikasi. Caranya hanya dengan mengendalikan gula darah mendekati normal. Bagaiamana caranya?

 

1. Diet sehat

Begitu terdiagnosis diabetes, hal pertama yang harus dilakukan secara rutin oleh penderita diabetes adalah mengatur pola makan yaitu mengurangi karbohidrat dan menambah asupan sayur dan protein. Karbohidrat sederhana seperti nasi putih sangat cepat menaikkan kadar gula darah sehingga harus dibatasi. 

 

2. Olahraga teratur

Pengendalian kadar gula darah dapat tercapai secara optimal jika diet disertai olahraga. Banyak sekali penelitian yang membuktikan bahwa olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar gula. Pilih olahraga yang aman, seperti berjalan kaki, bulutangkis, bersepeda atau berenang. Jangan lupa gunakan sepatu yang nyaman agar tidak terjadi luka di kaki

 

3. Minum obat teratur

Obat antidiabetes baik itu obat oral maupun insulin adalah kebutuhan wajib, atau harus diminum teratur setiap hari oleh penderita diabetes. Kamu dapat memilih obat yang tepercaya. OGB Dexa memiliki beberapa pilihan obat diabetes dengan kualitas tidak kalah dengan obat paten karena dibuat dengan bahan baku terbaik. Obat-obatan dari OGB Dexa bisa didapatkan dengan BPJS atau dibeli di apotek-apotek terdekat.

 

Baca juga: Gula Darah Stabil, Bolehkah Berhenti Minum Obat Diabetes?

 

Jika gejala-gejala penyakit kompikasi sudah dirasakan penderita diabetes, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Langkah terbaik adalah mencegah terjadinya komplikasi. jangan lupa cek gula darah setiap hari, terutama sebelum dan sessudah makan dan menjelang tidur. Selain itu cek HbA1c secara rutin ke dokter untuk memantau apakah Kamu berisiko mengalami komplikasi atau tidak. (AY/OCH)