Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik saat bayinya lahir ke dunia, salah satunya dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan nutrisi yang ideal untuk bayi, karena mengandung zat-zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan seperangkat komponen kekebalan tubuh untuk melindunginya dari berbagai penyakit. 

 

World Health Organization (WHO) menganjurkan pemberian ASI eksklusif hingga usia bayi 6 bulan. Tahukah Mums kalau ada tahapan yang disebut Inisiasi Menyusu Dini (IMD), yang ternyata penting dilakukan untuk keberhasilan menyusui di tahap selanjutnya?

 

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah memberikan ASI segera setelah bayi dilahirkan, yaitu sekitar 30 menit sampai 1 jam pasca-persalinan. Dalam proses ini, bayi yang baru saja dilahirkan akan dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya tanpa bantuan siapapun.

 

Baca juga: Diabetes Pre-Gestasional dan Gestasional Menghambat IMD

  

Tahapan Proses IMD

Proses IMD umumnya dilakukan oleh bidan atau dokter. Namun, Mums perlu tahu bagaimana cara melakukan IMD yang tepat dan apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses ini berlangsung.

 

Jadi, Mums tidak kaget dan dapat bekerja sama pada saat proses ini dilakukan. Tahapan IMD adalah sebagai berikut:

 

1. Dimulai segera setelah bayi Mums lahir dan tali pusarnya dipotong, tanpa harus menunggu ia ditimbang atau dibersihkan dulu. Bayi diletakkan di perut jika persalinan normal atau di dada jika persalinan caesar. Kepala bayi diposisikan menghadap kepala Mums.

 

2. Bidan atau perawat akan mengeringkan tubuh bayi, kecuali bagian kedua tangannya. Hal ini penting, karena bau air ketuban pada tangan bayi akan membantunya mencari puting payudara Mums yang memiliki bau yang sama. Verniks (lapisan lemak) yang menyelimuti tubuh bayi juga tidak perlu dibersihkan, karena dapat berfungsi sebagai penahan panas.

 

3. Mums perlu memberi waktu untuk bayi beradaptasi terhadap lingkungan barunya. Dalam 30 menit pertama, saat dibiarkan tengkurap di atas perut Mums, ia akan tetap diam. Namun, ia akan waspada memperhatikan lingkungan di sekitarnya.

 

Bila ruang bersalin dingin, bayi Mums bisa diselimuti dan dipakaikan topi. Mums tidak perlu takut bayi kedinginan, karena pada dasarnya kulit Mums sudah cukup memberikan kehangatan kepadanya.

 

Baca juga: Pentingnya IMD di 1 Jam Pertama Kehidupan Bayi

 

4. Setelah 12-44 menit, bayi akan bergerak dengan menendang lalu menggerakkan kaki, bahu, dan lengannya. Stimulasi ini ternyata dapat membantu rahim Mums untuk berkontraksi.

 

Meskipun kemampuan melihatnya masih terbatas, bayi dapat melihat puting payudara Mums yang berwarna lebih gelap dan bergerak menuju ke sana. Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada Mums. Ini merupakan stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara Mums dan bisa membantu mengatasi masalah menyusui, seperti:

 

Masalah Menyusui pada Ibu Baru - GueSehat.com

 

5. Setelah bayi berhasil mencapai puting Mums, dia akan mengangkat kepalanya, mengulum puting, dan mulai menyusu untuk pertama kalinya. Hal ini akan terjadi antara 27-71 menit.

 

6. Pada saat bayi siap, dia akan menyusu selama kurang lebih 15 menit. Setelah selesai, selama 2–2,5 jam berikutnya ia tidak akan menyusu lagi. Selama menyusu, bayi akan mengkoordinasikan gerakan mengisap, menelan, dan bernapas.

 

7. Setelah selesai tindakan IMD, barulah tindakan asuhan keperawatan lainnya dilakukan, seperti menimbang, pemeriksaan antropometri, penyuntikan vitamin K1, dan mengoleskan salep pada mata bayi.

 

8. Tunda dulu memandikan si Kecil minimal 6 jam setelah lahir.

 

9. Rooming inatau rawat gabung sangat dianjurkan, agar bayi tetap berada dalam jangkauan Mums. Jadi, bayi dapat disusui sesuai keinginannya.

 

Bayi Mums cerdas, bukan? Ia sudah bisa secara alami melakukan proses IMD tanpa harus diajarkan. Seorang bayi tahu bahwa ASI adalah nutrisi yang paling baik untuknya.

 

Mengapa perlu dilakukan IMD?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), IMD adalah suatu proses yang sangat baik untuk memudahkan bayi dan ibu memulai proses menyusui. Di dalam proses ini, si Kecil melakukan kontak kulit secara langsung dengan kulit Mums, yang mana bermanfaat secara psikologis, yakni untuk mempererat ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.

 

Baca juga: Fakta Penting Inisiasi Menyusu Dini!

 

 

Manfaat IMD

Tidak hanya itu, IMD juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan ibu dan mencegah kematian bayi. Yuk, kita kulik satu persatu manfaat IMD!

 

1. Menjaga kelancaran produksi ASI

Proses IMD membantu meningkatkan kadar hormon prolaktin dalam tubuh Mums. Hormon ini berfungsi untuk menstimulasi kelenjar susu dalam memproduksi ASI.

 

2. Meningkatkan peluang Mums memberikan ASI eksklusif lebih lama

Penelitian menyebutkan, ibu yang menjalani proses IMD cenderung berhasil memberikan ASI eksklusif dan menyusui lebih lama.

 

3. Mengurangi angka kematian bayi

Menurut suatu studi yang dilakukan Karen Edmond dan kawan-kawan, komponen imun dan nonimun dalam ASI dapat mempercepat proses pematangan usus, meningkatkan resistensi terhadap infeksi, dan memulihkan jaringan di permukaan tubuh terhadap infeksi. Pada bayi yang mendapat kandungan komponen imun dan nonimun tersebut segera setelah lahir, risiko kematian akibat penyakit infeksi menjadi semakin kecil.

 

4. Mengurangi perdarahan pasca-persalinan

Menurut penelitian, proses IMD dapat membantu mengurangi perdarahan pasca-persalinan, karena pada saat pencarian puting payudara, bayi merangkak di atas perut atau dada Mums. Ini berguna menekan plasenta juga rahim. Tekanan yang diberikan oleh bayi pun akan membuat perdarahan berhenti.

 

Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Salah satu awal kesuksesan Mums untuk bisa memberikan ASI kepada bayi dimulai dari hal yang sederhana. Jadi bagi Mums yang saat ini sedang hamil, persiapkan diri untuk melakukan IMD dan yakinkan diri kalau Mums bisa!

 

Baca juga: 10 Tahapan Inisiasi Menyusu Dini Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia

 

 

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. InfoDATIN. 2014.
  2. World Health Organization. Early initiation of breastfeeding to promote exclusive breastfeeding. 2019. 
  3. Karen M Edmond, et al. Delayed Breastfeeding Initiation Risk of Neonatal Mortality. Pediatrics. 2006. Vol 117 (3).p.e380- e386.
  4. Friedrich M.J. Early Initiation of Breastfeeding. 2018. Vol. 320(11).p.1097
  5. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Inisiasi Menyusu Dini