Saat sedang hamil,  Mums perlu menjaga kesehatan semaksima mungkin. Bukan hanya Mums, janin dalam kandungan juga membutuhkan perhatian ekstra supaya tetap sehat dan bisa tumbuh serta berkembang dengan baik. Nah, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan pada Mums dan bayi adalah dengan melakukan tes TORCH.

 

Apa itu tes TORCH dan apa kegunaannya? Yuk, baca penjelasan di bawah ini!

 

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kehamilan yang Harus Diperhatikan

 

Apa itu Infeksi TORCH?

Tes TORCH penting dilakukan untuk mengetahui apakah Mums terinfeksi TORCH atau tidak. TORCH sendiri merupakan singkatan dari Toksoplasma, Rubela (campak Jerman), Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Virus (HSV). Kelompok penyakit ini memiliki akibat yang hampir sama pada ibu hamil sehingga diklasifisikan menjadi satu.

 

Infeksi TORCH memiliki gejala klinis yang sulit dibedakan dengan penyakit lain. Infeksi ini tidak memiliki gejala spesifik. Namun, penyakit ini cukup berbahaya, karena jika Mums terinfeksi, dapat menular dan mengganggu tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Infeks ini juga bisa menyebabkan keguguran hingga kematian janin.

 

Tapi, Mums tidak perlu panik dulu, karena persentase terjadinya gangguan pada janin jika Mums terinfeksi TORCH saat hamil cukup kecil. Namun alangkah baiknya jika Mums dapat melakukan deteksi dini.

 

Jika Mums terinfeksi TORCH di minggu awal kehamilan (minggu 3 sampai minggu 9), bayi yang lahir memiliki risiko besar mengalami kelainan. Sedangkan jika terinfeksi di minggu 16 sampai minggu 38 kehamilan, kemungkinan bayi yang lahir akan mengalami penurunan fungsi organ misalnya jantung bocor. 

 

Baca juga: Detak Jantung Bayi Tidak Terdengar? Jangan Panik!

 

Mengenal Tes TORCH

Tes TORCH merupakan skrining tes darah yang akan mendeteksi infeksi melalui zat anti (antibodi) spesifik terhadap kuman penyebab infeksi sebagai bentuk respon tubuh terhadap kehadiran benda asing (kuman). Antibodi yang terburuk berupa Imunoglobin M (IgM) dan Imunoglobin G (IgG).

 

Setelah hasil skrining tes TORCH keluar, masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya pemeriksaan cairan ketuban. Contohnya pada infeksi rubella, selain pemeriksaan angka IgM dan IgG, untuk diagnosis diperlukan juga pemeriksaan gejala klinis lain seperti demam dan timbul bercak merah di kulit atau penelurusan riwayat pasien seperti apakah sudah pernah vaksin MMR atau apakah sudah pernah terserang rubella sebelumnya.

 

Tes TORCH diperlukan untuk mendeteksi infeksi TORCH pada ibu hamil agar Mums bisa mendapatkan perawatan yang tepat serta bisa meminimalisasi kelainan pada janin. Tes TORCH yang dilakukan tidak memberi dampak yang buruk pada ibu hamil hanya saja harganya yang cukup mahal sering kali menjadi kendala.

 

Saat ini tes TORCH belum dtanggung oleh BPJS dan asuransi swasta. Harga tes TORCH berkisar antara Rp 1,8 sampai 2,2 juta. Faktanya Mums, biaya yang tergolong mahal ini masih tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan jika bayi Mums dan Dads nanti lahir dengan menderita kelainan, misalnya kelainan jantung atau gangguan pendengaran.

 

Sebenarnya Mums, tes TORCH sangat disarankan dilaksanakan saat Mums sedang merencanakan kehamilan atau saat sebelum menikah. Lalu jika saat pemeriksaan tersebut Mums dinyatakan positif terserang infeksi TORCH, maka disarankan untuk menunda kehamilan sampai Mums terbebas dari penyakit tersebut.

 

Tak hanya itu, sebelumnya penting pula bagi Mums untuk melakukan vaksinasi. Mums juga perlu menjaga kebersihan tubuh dengan rajin mencuci tangan misalnya atau juga waspada dengan makanan yang Mums konsumsi.



Bagi Mums yang berisiko tinggi terinfeksi TORCH, tes TORCH ini sangat penitng untuk dilakukan. Wanita yang berisiko di antaranya yaitu

  1. Wanita yang gemar mengonsumsi sayuran mentah, seperti salad dan karedok
  2. Wanita yang gemar mengonsumsi daging yang tidak masak sempurna
  3. Wanita yang gemar memelihara binatang, seperti kucing dan anjing namun tidak memerhatikan kebersihan hewan peliharaannya tersebut
  4. Wanita yang memiliki riwayat gangguan kehamilan, seperti keguguran berulang.

 

Penting atau tidaknya tes TORCH tergantung pada keputusan dan kemampuan Mums dan Dads. Setidaknya dengan menjalani tes ini, Mums dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kehamilan Mums serta infeksi pada bayi.

 

Selain menjalani tes TORCH, Mums juga perlu melakukan persiapan lain seperti makan-makanan sehat, rutin periksa kehamilan, mengikuti senam hamil, menjaga kebersihan tubuh, dan lain-lain. Jangan sampai masalah TORCH ini membuat Mums melupakan hal lain dan berdampak pada kesehatan mental Mums, ya.

 

Baca juga: USG di Masa Awal Kehamilan

Sumber:

Healthline. TORCH Screen. Juni 2018.
Lab Tests Online. TORCH. 2018.