Lokasi pekerjaan saya dapat menentukan tipe pasien yang datang untuk berobat ke tempat tersebut. Jika rumah sakit atau klinik berada di jalan besar dan dekat dengan pintu tol, kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu jenis penyebab mereka berobat ke sana.

 

Untuk klinik dan rumah sakit yang berada di area perumahan, akan sering didatangi pasien, khususnya anak-anak, dengan keluhan batuk dan pilek. Sedangkan jika lokasi rumah sakit atau klinik di dekat area pabrik, kecelakaan kerja menjadi salah satu penyebab mereka untuk berobat. Selain itu, terdapat suatu hal yang sering saya jumpai di klinik atau rumah sakit di area pabrik. yaitu tingginya persentase orang yang sakit maag.

 

Apa hubungannya pekerjaan dengan sakit maag?

Biasanya, pekerja pabrik memiliki jadwal bekerja yang cukup ketat, termasuk jadwal makan. Mereka akan datang sekitar pukul 7.30 atau 08.00. Setelah itu, mereka akan bekerja sampai siang hari. Sekitar pukul 12.00 atau 13.00, mereka akan makan siang. Lalu, mereka akan kembali bekerja sampai pukul 17.00.

Baca juga: Maag Akut Menyebabkan Kematian, Seperti yang Dialami Dr. Ryan Thamrin

 

Sering kali mereka tidak memiliki jam istirahat lagi sampai waktu pulang. Akibatnya, banyak yang memiliki keluhan mual dan muntah. Penyebabnya? Ya karena naiknya asam lambung. Teman-teman yang bekerja di kantor pun sering kali mengalami hal ini. Jam kerja yang panjang kerap menyebabkan mereka lupa makan dan istirahat.

 

Asam lambung naik? Kenapa bisa begitu, ya?

Naiknya asam lambung disebabkan oleh berbagai hal, seperti kosongnya keadaan lambung dalam waktu yang lama serta kurangnya lapisan pelindung di lambung. Sering kali hal ini diperberat oleh tekanan kerja yang cukup berat, sehingga memicu produksi asam lambung.

 

Sering kali keadaan ini menyebabkan gejala nyeri ulu hati, yang cukup identik dengan sakit maag. Padahal, naiknya asam lambung tidak selalu menyebabkan nyeri di ulu hati, lho! Bisa saja keluhan yang dialami adalah mual dan kembung.

Baca juga: Mengatasi Sakit Maag karena Stres Tanpa ke Dokter

 

Sayangnya, keadaan ini sering dianggap masalah ringan dan diabaikan begitu saja. Padahal jika asam lambung dibiarkan meningkat, lama-kelamaan dapat merusak lapisan lambung! Jika lapisan sudah rusak, nyeri akan menjadi semakin berat serta bisa mengalami buang air besar berdarah. Cukup menyeramkan, bukan?

 

Kuncinya adalah memperbaiki pola hidup. Pola makan yang teratur harus dijalankan untuk menghindari sakit maag. Saya selalu menyarankan untuk mengisi perut secara berkala, yaitu setiap 3-4 jam. Tidak harus selalu makan berat, tetapi bisa diselingi dengan camilan.

 

Camilan yang dimaksud pun sebaiknya yang sehat, seperti buah yang tidak bersifat asam, oatmeal, jus, biskuit gandum, dan sebagainya. Makanan asam dan pedas memang lebih menggoda, tetapi ternyata dapat memperparah mual! Jadi, usahakan untuk mengonsumsi makanan yang bersifat netral.

 

Konsumsi obat-obatan kadang diperlukan, untuk menghilangkan gejala yang sudah ada. Salah satu jenis obat over the counter yang dapat dibeli adalah yang mengandung aluminium hidroksida, baik tablet ataupun kunyah. Sedangkan beberapa jenis obat lainnya, membutuhkan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui aturan pakainya.

Baca juga: Maag Kambuh? Gunakan Obat Golongan PPI!

 

Walaupun mual dan muntah tidak selalu menjadi gejala dari asam lambung, keduanya termasuk gejala yang paling sering terjadi. Perlu dilihat apakah ada gejala-gejala lain yang menyertai rasa mual untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami. Namun jika Geng Sehat memiliki jam kerja yang panjang, bisa jadi naiknya asam lambung dan sakit maag dapat menjadi penyebab mual dan muntah. (AS)

 

Tanda Sakit Maag - GueSehat