Apakah Diabestfriends sedang berpuasa di bulan Ramadhan ini? Supaya bisa lancar beribadah, Diabestfriends harus menjaga kesehatan dengan memastikan kondisi Diabestfriends stabil. Maka itu, Diabestfriends perlu tahu panduan berpuasa untuk penderita diabetes

 

International Diabetes Federation dan the Diabetes and Ramadan (DAR) International Alliance mengeluarkan tips dan panduan berpuasa untuk penderita diabetes. Berikut penjelasan lengkap tentang panduan tersebut!

 

Baca juga: Penderita Diabetes yang Dianjurkan Tidak Berpuasa
 

Panduan Berpuasa untuk Penderita Diabetes

Berikut yang perlu diperhatikan:

 

1. Pertimbangkan Risiko Berpuasa 

Saat berpuasa, berarti Diabestfriends juga menahan diri dari menggunakan pengobatan, insulin, dan minum air putih. Hal-hal tersebut akan memengaruhi kadar gula darah dan berisiko menyebabka hipoglikemika, hiperglikemia, dehidrasi, dan diabetes ketoasidosis. 

 

Pada umumnya, penderita diabetes yang kontrol kadar gula darahnya tidak stabil disarankan untuk tidak berpuasa. Kalau Diabestfriends punya komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan lainnya, maka dokter juga akan menyarankan untuk tidak berpuasa, karena risikonya tinggi. 

 

Namun, jika kondisi Diabestfriends stabil dan baik, maka Diabestfriends boleh berpuasa, namun dengan penyesuaian khusus. Keputusan berpuasa memang bersifat personal, namun demi kebaikan Diabestfriends sendiri, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter dan ikuti rekomendasinya. 

 

2. Cek Kadar Gula Darah secara Rutin

Diabestfriends disarankan mengecek kadar gula darah lebih sering jika berpuasa di bulan Ramadhan, khususnya jika menjalani pengobatan insulin atau obat golongan sulfonilurea.  Diabestfriends tidak perlu khawatir, DAR International Alliance mengonfirmasi bahwa menusuk kulit untuk cek kadar gula darah tidak membatalkan puasa. 

 

Jika Diabestfriends merasa sakit atau tidak enak badan saat berpuasa, cek kadar gula darah dan batalkan puasa jika mengalami hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL) atau untuk mengobati hiperglikemia.

 

Baca juga: Jika Orang Tua Diabetes, Apakah Selalu Diturunkan?
 

Panduan Makan Diabetes saat Berpuasa

Dalam panduan berpuasa untuk penderita diabetes, aturan makan sangat penting. Di bulan Ramadhan, pola makan Diabestfriends akan berubah karena harus menahan lapar antara waktu sahur hingga buka puasa.

 

Tentunya hal tersebut dapat memengaruhi kadar gula darah. Maka itu, asupan nutrisi yang baik sangat penting saat berpuasa, dan memiliki jadwal makan yang sehat akan membantu Diabestfriends untuk mencegah makan terlalu banyak saat berbuka atau sahur. 

 

Panduan makan penting untuk penderita diabetes saat berpuasa:

  • Pastikan konsumsi kalori harian mencukupi. Jumlah kalori tersebut harus dibagi antara sahur dan waktu iftar (buka puasa). Konsumsi 1-2 camilan sehat juga boleh jika diperlukan. 
  • Asupan makanan harus seimbang. Total asupan karbohidrat mencakup sekitar 40-50% (sumber karbohidrat dari makanan yang memiliki indeks glikemik rendah). Asupan protein (contohnya ikan, ayam, daging tanpa lemak, kacang-kacagan) mencakup sekitar 20-30%. Asupan lemak mencakupi 30-35% (lebih disarankan lemak tak jenuh). Batasi asupan lemak jenuh kurang dari 10% dari total asupan kalori harian.
  • Konsumsi karbohidrat juga disarankan dari sayuran, buah, yogurt, susu, dan produk susu lainnya. Konsumsi karbohidrat dari gula dan perlu dibatasi atau dihindari. 
  • Minum air putih yang cukup. Konsumsi makanan yang kaya kandungan cairan untuk memastikan Kamu terhidrasi.

 

Panduan makan sahur untuk penderita diabetes:

  • Disarankan agar makanan sahur memiliki porsi terbesar (dibandingkan porsi buka puasa).
  • Upayakan agar makan sahur selambat mungkin.
  • Konsumsi protein dan lemak yang cukup saat sahur. Makanan yang kaya protein dan lemak serta rendah karbohidrat umumnya memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah. Makanan-makanan tersebut tidak memiliki efek langsung pada kadar gula darah postprandial (setelah makan). Selain itu, makanan yang kaya protein dan lemak sehat lebih mengenyangkan dibandingkan makanan tinggi karbohidrat.
  • Pastikan minum air yang cukup.

 

Panduan buka puasa untuk penderita diabetes:

  • Buka puasa dengan camilan dua kurma, satu gelas air putih, dan satu mangkuk sup. Mengonsumsi kurma akan memberikan tambahan energi secara instan. Konsumsi cairan membantu Diabestfriends mengontrol rasa lapar dan mencegah makan berlebihan saat mengonsumsi makanan besar.
  • Makan secara perlahan dan kunyah makan dengan baik.
  • Pastikan asupan makanan seimbang: seperempat bagian piring diisi karbohidrat kompleks yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti nasi merah, ubi, atau kacang-kacangan. Seperempat bagian piring lainnya diisi dengan daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, telur, ikan, atau tahu. Setengah bagian piring diisi dengan sayuran atau salad.
  • Pastikan Diabestfriends minum air yang cukup. Cobalah minum dua cangkir setiap jam supaya selalu terhidrasi.
  • Hidari mengonsumsi makanan penutup berupa kue atau camilan manis setelah berbuka puasa. Diabestfriends boleh mengonsumsi buah secukupnya sebagai makanan penutup. 

Panduan camilan saat puasa untuk penderita diabetes

Dua jam setelah buka puasa, biasanya Diabestfriends akan merasa lapar lagi. Diabestfriends bisa mengonsumsi camilan sehat untuk mengatasinya. Hindari mengonsumsi makanan manis atau makanan gorengan. 

 

Contoh camilan yang sehat untuk penderita diabetes:

  • Satu atau dua potong buah segar
  • Yogurt rendah lemak (porsi 100-200 gram)
  • Satu cangkir susu rendah lemak atau susu kedelai
  • 1-2 cangkir popcorn tanpa garam dan mentega
  • Satu cangkir kacang-kacangan mentah tanpa garam

 

Untuk lebih jelasnya tentang panduan makan penderita diabetes saat berpuasa, Diabestfriends perlu berkonsultasi dengan dokter, supaya disesuaikan dengan kondisi Diabestfriends. 

 

Baca juga: Luka Kaki Diabetes Bisa Disembuhkan, Tanpa Amputasi
 

Aktivitas Fisik

Diabestfriends boleh melakukan aktivitas fisik seperti biasanya. Namun, aktivitas fisik berlebihan perlu dihindari, karena bisa meningkatkan risiko hipoglikemia. Sholat Tarawih harus dimasukkan ke dalam bagian program aktivitas/latihan/olahraga sehari-hari. Pasalnya Sholat Tarawih membutuhkan tenaga dan Diabestfriends bisa mengalami dehidrasi jika tidak fit. 

 

Pengobatan Insulin

Dosis insulin basal (insulin kerja sedang atau kerja panjang) kemungkinan harus dikurangi sekitar 15-30%. Insulin basal sebaiknya disuntikkan setelah buka puasa. Dosis insulin bolus (insulin kerja pendek atau kerja cepat) saat sahur kemungkinan harus dikurangi sekitar 25-50%. Umumnya dosis insulin bolus yang umum bisa dilanjutkan saat buka puasa, jika porsi makanan Diabestfriends sama dengan porsi makan malam biasanya.

 

Untuk lebih jelasnya tentang penyesuaian pengobatan insulin saat berpuasa, Diabestfriends harus konsultasi dengan dokter, karena setiap penderita diabetes bisa memiliki penyesuaian yang berbeda-beda. 

 

Sumber:

Diabetes Queensland. Diabetes, medication and Ramadan. April 2021.
Hindustan Times. Ramadan 2021: Nutrition plan for Muslim diabetic patients if they intend to fast. April 2021.