Bagi banyak orang, puasa memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, situasinya lebih kompleks pada penderita diabetes. Pasien diabetes atau diabetesi termasuk salah satu kelompok yang berisiko mengalami masalah kesehatan saat menjalankan puasa. Apakah semua orang dengan diabetes lantas tidak boleh berpuasa?

 

Secara umum, orang dengan diabetes dibagi menjadi tiga kategori jika dikaitkan dengan puasa. Yuk kenali kategori mana yang boleh dan tidak boleh berpuasa!

 

Baca juga: 6 Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Puasa

 

Penderita Diabetes yang Dianjurkan Tidak Berpuasa

Berikut ini adalah kategori penderita diabetes yang dianjurkan dan tidak dianjurkan berpuasa menurut panduan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI):

 

Risiko Sangat Tinggi (Tidak Boleh Berpuasa)

1. Diabetes tipe 1 dengan kendali buruk (HbA1C > 9%)

2. Hipoglikemia berat dalam 3 bulan terakhir menjelang Ramadhan

3. Kondisi sakit akut

4. Menjalani pekerjaan fisik yang berat

5. Hamil dengan terapi insulin

6. Melakukan Hemodialisis

 

Risiko Tinggi (Sebaiknya Tidak Berpuasa)

1. Hiperglikemia sedang (rata-rata glukosa darah 150-300 mg/dL atau HbA1C 7,5-9%)

2. Mempunyai penyakit ginjal kronik stadium 3

3. Usia lanjut dengan penyakit tertentu

4. Hidup “sendiri” dan mendapat terapi insulin atau sulfonilurea

 

Risiko Sedang atau Rendah ( Boleh Berpuasa)

1. Diabetes terkendali dengan Glinid ( short acting insulin secretagogue)

2. Diabetes “sehat” dengan gula darah yang terkendali melalui pola hidup sehat atau terapi metformin, acarbose, thiazolidinedione, penghambat enzim DPP-4 atau insulin basal.

 

Meskipun boleh berpuasa, tetapi jika kondisinya tiba-tiba tidak memungkinkan, misalnya terjadi hipoglikemia, maka diabetesi disarankan segera membatalkan puasa.

 

Baca juga: Cara Mengatasi Hipoglikemia dengan Aturan 15-15

 

Konsultasikan Ke Dokter Sebelum Berpuasa

Penderita diabetes disarankan melakukan kontrol ke dokter sebelum memutuskan apakah boleh berpuasa. Cek kondisi ke dokter sebelum bulan puasa perlu dilakukan sehingga dokter bisa melakukan observasi secara lengkap. Jika memang kondisi pasien sehat dan gula darah terkendali, maka kemungkinan penderita diabetes boleh berpuasa. Dokter juga akan melakukan penyesuaian obat  jika perlu dilakukan bagi penderita diabetes yang menjalankan puasa.

 

Bagi penderita diabetes risiko tinggi jika berpuasa, sebaiknya tidak memaksakan diri karena bisa memicu berbagai komplikasi yang lebih serius bahkan mengancam nyawa, seperti hipoglikemia berat karena gula darah drop selama tidak makan.

 

Pasien diabetes dengan komplikasi penyakit ginjal kronis juga sebaiknya tidak berpuasa karena bisa menyebabkan dehidrasi yang pada akhirnya bisa menyebabkan kelainan ginjal yang lebih serius.


Baca juga: Tenggorokan Sakit atau Tidak Nyaman Saat Puasa? Kamu Perlu Lakukan ini!

 

 

 

Sumber:

PERKENI, 2019, Pedoman Pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 Dewasa di Indonesia, Penerbit PERKENI, Jakarta