Penyakit

Neuralgia Trigeminalis

Deskripsi

Neuralgia trigeminalis yang sering dikenal dengan istilah tic douloureux merupakan salah satu gangguan pada saraf kranial kelima (trigeminal). Bentuk gangguan khas dapat menyebabkan nyeri kronis yang menyebabkan rasa sakit wajah yang ekstrem, sporadis, tiba-tiba atau seperti shock. Rasa sakit biasanya berlansung dalam hitungan detik atau sekitar dua menit per episode. Nyeri neuralgia trigeminalis biasanya dirasakan di satu sisi rahang atau pipi tetapi dapat pula terkena pada kedua sisi wajah meski biasanya tidak pada saat bersamaan. Episode nyeri yang dialami sering berulang dan kronis. Episode nyeri bisa berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan. Neuralgia trigeminalis sering terjadi pada orang di atas usia 50 tahun, namun dapat terjadi pada usia berapapun dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

 

Baca juga: Cegah Kerusakan Saraf Tepi dengan Vitamin Neurotopik

Pencegahan

Tidak ada upaya yang tepat untuk mencegah neuralgia trigeminalis. Upaya yang dapat dilakukan adalah mencegah timbulnya atau keparahan nyeri misal dengan makan makanan yang lunak, menghindari minum minuman yang terlalu dingin atau terlalu panas, atau hal-hal lain yang memacu perparahan nyeri. Selain itu neuralgia trigeminalis dapat disebabkan karena adanya multiple sclerosis oleh sebab itu dengan menjaga pola hidup sehat dapat mengurangi kemungkinan risiko dikemudian hari.

Gejala

Gejala utama neuralgia trigeminal adalah serangan mendadak seperti rasa nyeri yang tajam menusuk dan berlangsung dalam hitungan detik sampai sekitar dua menit per episode dan bisa berulang. Rasa sakit sering digambarkan menyiksa, mirip dengan sengatan listrik. Serangan dapat semakin parah hingga penderita tidak dapat melakukan apapun selama serangan terjadi. Rasa sakit bisa di gigi, rahang bawah, rahang atas, pipi dan bisa pula terjadi di dahi atau mata walaupun kejadiannya lebih jarang terjadi. Setelah serangan mereda, penderita masih memungkinkan merasakan sedikit rasa sakit atau sensasi terbakar dan berdenyut.

 

Nyeri dapat membuat pasien meringis, menyeringai, atau membuat gerakan kepala sehingga muncul gerakan yang jelas dan khas atau tic; sehingga penyakit ini sering dikenal dengan istilah tic douloureux. Nyeri dapat berulang hingga berhari-hari, mingguan, bulanan atau bahkan lebih lama. Terkadang rasa sakit dapat hilang sama sekali dan tidak kambuh selama beberapa bulan atau tahun. Periode ini dikenal sebagai periode remisi. Namun pada kasus yang parah, serangan neuralgia trigeminalis dapat terjadi hingga ratusan kali sehari dan mungkin tidak ada periode remisi. Nyeri pada neuralgia trigeminalis berbeda dengan nyeri lainnya yang bisa dipijat atau dikompres es. Penderita akan cenderung menghindari gerakan yang memperparah nyeri seperti menggosok wajah, berbicara, menelan, atau mengunyah.

Penyebab

Penyebab pasti neuralgia trigeminalis tidak diketahui, diduga karena pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal saat keluar dari batang otak yang menyebabkan adanya kerusakan pada lapisan pelindung di sekitar saraf (selubung myelin). Neuralgia trigeminalis mungkin merupakan bagian dari proses penuaan normal namun dalam beberapa kasus penyakit ini terkait adanya tumor, kista, malformasi arteriovenosa (kelainan arteri dan vena yang tidak normal), multiple sclerosis yang merupakan kondisi jangka panjang yang mempengaruhi sistem saraf, atau penyebab lainnya yang menyebabkan inflamasi atau gangguan pada saraf. Rasa sakit dapat dipicu oleh getaran atau kontak dengan pipi (seperti saat mencukur, mencuci muka, atau menggunakan makeup), menyikat gigi, makan, minum, berbicara, atau terkena angin.

 

Baca juga: Asik Bermain Gadget Picu Kerusakan Saraf

Diagnosis

Tidak ada tes laboratorium, elektrofisiologi, atau radiologi yang secara rutin ditunjukkan untuk diagnosis neuralgia trigeminalis. Pada awal pemeriksaan, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat dan deskripsi gejala pasien lalu pasien dengan riwayat karakteristik dan pemeriksaan neurologis normal dapat diobati tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Bila memang diperlukan, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan fisik atau tes penunjang lainnya untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Beberapa tes yang dapat dilakukan antara lain seperti tes fisik, neurologis, tes reflek atau bahkan bisa juga dilakukan tes MRI.

 


Kriteria neuralgia trigeminalis menurut International Headache Society (IHS) adalah :
A-Serangan nyeri paroksismal berlangsung dari beberapa detik sampai dua menit, mempengaruhi satu atau lebih bagian dari saraf trigeminal, dan memenuhi kriteria B dan C
B-Rasa sakit memiliki setidaknya satu dari karakteristik berikut: (1) intens, tajam, superficial atau menusuk; atau (2) dipercepat dari area pemicu atau oleh faktor pemicu
C-Serangan stereotip pada pasien
D-Tidak ada
deficit neurologis yang jelas
E-Tidak berkaitan dengan gangguan lain

Penanganan

Penanganan neuralgia trigeminalis bisa dengan terapi farmakologi (menggunakan obat-obatan) dan terapi nonfarmakologi seperti prosedur perkutan (misalnya, percutaneous retrogasserian glycerol rhizotomy), pembedahan (misalnya, microvascular decompression), atau terapi radiasi (misalnya, gamma knife surgery). Menemukan penyebab nyeri yang diderita pasien merupakan kunci penting karena penanganan untuk berbagai jenis nyeri mungkin berbeda. Selain itu dengan mengetahui penyebab nyeri penting juga untuk menghindari pemicu serangan nyeri.

 

Pilihan pengobatan meliputi obat-obatan seperti antikonvulsan dan antidepresan trisiklik. Terapi obat yang diberikan adalah carbamazepine. Carbamazepine adalah obat yang paling banyak dipelajari untuk neuralgia trigeminalis dan yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) untuk penyakit ini. Tetapi carbamazepine mungkin kurang efektif berjalannya waktu bisa dikarenakan efek samping atau pertimbangan lain sehingga sangat memungkinkan digunakan pilihan pengobatan yang lain atau penggunaan kombinasi obat. Lamotrigin dan baclofen merupakan obat lini kedua untuk neuralgia trigeminalis. Ada pula pilihan obat-obat lain yang dapat digunakan untuk neuralgia trigeminalis seperti gabapentin, oxcarbamazepine, atau pregabalin. Gabapentin efektif digunakan terutama pada pasien dengan multiple sclerosis.

 

 

Jika obat-obatan tidak mengendalikan gejala secara memadai atau menyebabkan efek samping yang cukup menyulitkan, penderita mungkin dirujuk pula untuk berbagai pilihan terapi bedah atau nonbedah. Terapi nonfarmakologi tersedia seperti prosedur perkutan, pembedahan, atau terapi radiasi. Prosedur perkutan menggunakan sinar X untuk membantu jarum tepat pada tempat yang diinginkan. Suntikan yang diberikan bisa berbeda-beda tergantung keperluan. Prosedur ini sengaja merusak saraf trigeminal yang diduga mengganggu sinyal nyeri. Terapi lain yang juga dengan sengaja merusak saraf adalah terapi radiasi. Metode lainnya yang sering digunakan adalah microvascular decompression yang mengangkat atau memindahkan pembuluh darah yang berhubungan dengan saraf trigeminal dengan menggunakan bantalan buatan.

 

Baca juga: Tangan Kesemutan Bisa Jadi Gejala Kerusakan Saraf

Rekomendasi Artikel

Harapan Baru dari Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Harapan Baru dari Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Nyeri di sebalah wajah yang sangat hebat ini membuat penderitanya ingin bunuh diri. Kini ada harapan buat penderitanya karena ada pengobatan trigeminal neuralgia yang efektif.

Ana Yuliastanti

16 October 2021

Trigeminal Neuralgia, Nyeri Wajah yang Menyiksa!

Trigeminal Neuralgia, Nyeri Wajah yang Menyiksa!

Trigeminal neuralgia adalah nyeri akibat kelainan pada saraf trigeminus yang mempersarafi wajah. Jenis nyerinya sangat hebat hingga dapat memicu bunuh diri.

GueSehat

28 September 2018

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...