Setiap ibu tentu memiliki harapan untuk bisa melahirkan bayi dengan kondisi yang sehat sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Maka itu diperlukan tes skrining atau pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan si Kecil yang baru lahir.

 

Tes skrining bayi baru lahir merupakan serangkaian prosedur pemeriksaan yang dilakukan pada setiap bayi di 24-48 jam pertamanya setelah lahir. Tes skrining ini bertujuan untuk melihat adanya penyakit atau kelainan serius yang mungkin tidak terdeteksi saat awal kelahiran.

 

Tes skrining dapat memberikan informasi awal pada dokter mengenai perlu atau tidaknya dilakukan tes diagnostik lanjutan jika ternyata ditemukan adanya masalah kesehatan pada bayi baru lahir. Meskipun permasalahan kesehatan yang serius termasuk jarang dialami bayi baru lahir, namun diagnosis dan penanganan medis sedini mungkin bisa sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup bayi.

 

Baca juga: Bersikap Kritis dengan Detak Jantung Bayi

 

Kenapa Tes Skrining Perlu Dilakukan pada Setiap Bayi yang Baru Lahir?

Kebanyakan bayi memang terlahir dengan kondisi yang sehat. Namun, sebagian kecil atau setidaknya sekitar sepertiga dari 1% bayi juga memiliki kondisi kesehatan serius meskipun mereka terlihat sehat saat dilahirkan. Bahkan, bisa saja bayi yang berasal dari keluarga tanpa riwayat penyakit tertentu memiliki kondisi kesehatan yang serius. 

 

Tes skrining pada bayi yang baru lahir membantu dokter mengidentifikasi dan mengobati beberapa kondisi sebelum bayi terkena dampak jangka panjangnya. Pada kebanyakan kasus, bayi yang sedini mungkin terdeteksi masalah kesehatannya serta langsung mendapat pengobatan, bisa tumbuh dengan sehat dan normal layaknya bayi sehat lain.

 

Kapan Tes Skrining Dilakukan?

Prosedur tes skrining umumnya dilakukan sebelum Mums meninggalkan rumah sakit atau lebih baik jika dilakukan sebelum bayi berusia 7 hari. Yup, jika Mums melahirkan di rumah sakit, biasanya petugas medis akan langsung mengurus tes skrining pendengaran dan pemeriksaan jantung bayi Mums.

 

Di saat yang sama, staf medis juga akan mengambil sampel darah bayi untuk pemeriksaan lainnya. Selanjutnya mereka akan mengirim sampel darah ini ke laboratorium untuk dianalisis dan hasilnya akan dikirim kembali ke rumah sakit untuk diinfokan pada Mums.

 

 

Apakah Orang Tua Harus Meminta Prosedur Tes Skrining?

Sebenarnya Mums tidak perlu meminta prosedur tes skrining ini jika melahirkan di rumah sakit. Kebanyakan laboratorium rumah sakit sudah memasukkan prosedur skrining sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan anak. Oleh sebabnya, lebih baik Mums melakukan pengecekan terlebih dahulu jika rumah sakit yang dipilih menyediakan fasilitas tes skrining. Namun, jika Mums melahirkan di rumah atau tempat lain yang tidak menyediakan fasilitas skrining, Mums bisa membawa si Kecil ke rumah sakit atau klinik yang menyediakan fasilitas tersebut.

 

Kapan Orang Tua Bisa Mengetahui Hasil Tes Skrining?

Apabila hasil pemeriksaan adalah negatif, maka Mums tidak akan dihubungi oleh pihak rumah sakit. Hasil negatif ini berarti menunjukkan kondisi si Kecil yang tidak menderita penyakit. Namun, jika hasil pemeriksaan adalah sebaliknya atau positif, maka Mums akan dihubungi oleh pihak rumah sakit terkait pemeriksaan selanjutnya. Jika ternyata hasil pemeriksaan selanjutnya adalah positif, maka dokter akan memberitahu Mums tentang langkah apa yang perlu dilakukan.

 
Baca juga: Mums, Ayo Kenali Refleks-Refleks pada Bayi!

 

Tips Penting untuk New Mums -GueSehat.com