Masalah kulit memang sering menyerang bayi, terutama yang baru lahir. Contohnya saja, kulit bayi yang baru lahir sangat rentan terkena segala jenis iritasi atau ruam. Namun Mums tidak perlu khawatir, iritasi atau ruam pada kulit bayi baru lahir biasanya bukan masalah yang serius dan bisa sembuh dengan sendirinya. Mums perlu tahu jenis iritasi kulit apa saja yang bisa menyerang si Kecil. Berikut beberapa jenis iritasi atau ruam kulit yang sering menyerang bayi, menurut situs WebMD!

Baca juga: Tips Berlibur Membawa Bayi

 

  • Jerawat pink (jerawat neonatal) biasanya disebabkan oleh paparan terhadap hormon maternal di dalam rahim. Jerawat pink dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Biasanya iritasi ini menyerang kulit bayi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
  • Erythema toxicum adalah jenis iritasi atau ruam kulit yang paling umum pada bayi. Jenis iritasi ini berupa bercak merah dan biasanya berbintik-bintik putih atau kuning. Penyebab erythema toxicum masih belum diketahui, tetapi pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau minggu.
  • Kulit kering dan mengelupas bisa terjadi pada hampir semua bayi normal, terutama pada bayi yang lahir lebih lama dari waktu yang seharusnya. Namun, kulit di bawahnya tetap normal, halus, dan kencang.
  • Jerawat kecil (bumps) berwarna putih di hidung dan wajah (milia) disebabkan oleh kelenjar minyak yang tersumbat. Saat kelenjar minyak bayi membesar dan terbuka dalam beberapa hari atau minggu, jerawat kecil berwarna putih tersebut akan hilang dengan sendirinya.
  • Bercak-bercak berwarna salmon sering disebut stork bite jika letaknya di belakang leher dan angel’s kiss jika letaknya di antara kedua mata. Ini merupakan kumpulan pembuluh darah (akibat hormon maternal) yang akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
  • Sakit kuning adalah kekuningan pada kulit dan mata bayi. Penyebabnya adalah jumlah bilirubin (zat sisa dari sel darah merah) yang berlebihan di dalam tubuh bayi. Kalau kadar bilirubin sangat tinggi, dokter akan menurunkannya menggunakan laser.
  • Mongolian spots sangat umum menyerang kulit bayi, terutama pada bayi yang memiliki kulit gelap. Jenis iritasi ini rata dan berwarna biru keabuan (hampir mirip dengan memar), bisa besar maupun kecil. Penyebabnya adalah pigmen yang tidak bisa menembus ke lapisan atas ketika kulit bayi terbentuk. Namun, iritasi ini tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya.
Baca juga: 5 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi

 

Iritasi atau Ruam yang Sering Menyerang Bayi Baru Lahir

  • Cradle cap (seborhoik) sering kali menyerang bayi berusia 1–2 bulan. Gejalanya adalah muncul kerak kasar berwarna kekuningan di kulit kepala dan bisa diiringi dengan iritasi merah di wajah, belakang telinga, leher, bahkan ketiak bayi. Dokter biasanya akan memberitahukan cara terbaik untuk menyembuhkan iritasi tersebut.
  • Eczema adalah bercak merah dan gatal di kulit. Sering kali berada di dada, lengan, kaki, wajah, sikut, dan belakang lutut bayi. Jenis masalah kulit ini disebabkan oleh kulit kering dan sensitif, serta alergi. Untuk menyembuhkannya, dokter akan memberikan pengobatan tertentu. Namun, biasanya pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter terdiri dari:
    • Memandikan bayi dengan sabun yang lembut.
    • Menggunakan deterjen yang lembut untuk mencuci pakaian bayi.
    • Menggunakan pelembap kulit khusus kulit bayi.
    • Mengoleskan krim steroid jika tidak kunjung sembuh.
  • Biang keringat terlihat beruntusan merah di kulit, terutama pada bagian tubuh bayi yang sering berkeringat. Contohnya adalah di leher, bagian yang tertutup popok, dan ketiak. Untuk menyembuhkannya, Mums hanya perlu memastikan bagian-bagian tersebut selalu kering. Pakaikan bayi baju yang tidak terlalu ketat dan berbahan tebal.
  • Infeksi jamur (kandidiasis) bisa menyerang kulit bayi di bagian manapun. Di lidah infeksi jamur biasanya terlihat seperti susu kering yang susah hilang. Di bagian bokong biasanya terlihat seperti ruam merah. Untuk menyembuhkannya, dokter akan memberikan obat gel atau krim untuk diaplikasikan di kulit bayi.

 

Kapan Mums Harus Khawatir? 

Meskipun kebanyakan jenis masalah kulit pada bayi baru lahir tidak serius, ada beberapa jenis yang membutuhkan penanganan khusus, seperti:

  • Blister (luka melepuh) berisi cairan. Jika menemukan masalah ini, terutama blister berisi cairan kekuningan, bisa mengindikasikan infeksi serius, seperti infeksi bakteri atau herpes.
  • Bintik-bintik kecil berwarna merah atau keunguan bisa disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi bakteri yang bisa membahayakan.
Baca juga: 4 Mitos Mengenai Perawatan Bayi

 

Memang infeksi atau ruam pada kulit bayi baru lahir sangat umum terjadi. Namun kalau bayi Mums yang baru lahir mengalami infeksi kulit yang disertai dengan gejala-gejala lain, seperti demam, menurunnya nafsu makan, atau batuk, maka sebaiknya langsung periksakan ke dokter. (UH/AS)