Baik melahirkan secara normal ataupun melahirkan Caesar, yang penting bayi dilahirkan dalam keadaan yang sehat ya, Mums! Namun jika Mums memang harus melahirkan melalui prosedur operasi Caesar, biasanya Mums memerlukan perawatan ekstra.

 

Pasca-operasi Caesar, dokter biasanya akan menyuruh Mums beristirahat dan sebisa mungkin tidak naik-turun dari kasur.  Pada saat operasi Caesar, dokter melakukan sayatan pada bagian bawah perut Mums untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim.

 

Luka sayatan yang berada di perut ini biasanya masih basah dan membutuhkan pemulihan. Biasanya luka akan membaik dalam waktu dua atau tiga hari jika Mums merawatnya dengan tepat.

 

Baca juga: Serba-serbi Persalinan Caesar

 

Bekas Luka Operasi Caesar

Selesai operasi, bekas luka akan sedikit timbul, bengkak, dan warnanya lebih gelap jika dibandingkan dengan warna kulit di sekitarnya. Biasanya bekas sayatan dari operasi Caesar memiliki panjang sekitar 10-15 cm dan lebar sekitar 0,3 cm.

 

Namun seiring berjalannya waktu, panjang luka akan menyusut dan warna kulit akibat operasi kembali normal seperti area kulit lainnya. Terdapat dua bentuk sayatan bekas operasi Caesar, yaitu:

 

  • Vertikal

Cara ini banyak dilakukan pada zaman dulu. Untuk saat ini, sebenarnya sudah jarang dokter yang melakukan sayatan secara vertikal ketika operasi Caesar. Biasanya, cara ini dilakukan karena Mums sudah pernah melakukan operasi Caesar sebelumnya.

 

Sayatan vertikal dibentuk pada bagian tengah perut, yakni di bawah pusar sampai ke garis rambut kemaluan. Sayatan ini lebih menyakitkan daripada sayatan horizontal, serta membutuhkan waktu lebih lama untuk proses penyembuhannya. Selain itu, jika ingin menempuh persalinan normal setelah melahirkan Caesar dengan sayatan vertikal, akan lebih berisiko terkena komplikasi.

 

  • Horizontal

Cara ini adalah yang paling umum dilakukan dalam operasi Caesar di masa sekarang. Sayatan horizontal dilakukan secara melintang di bagian perut paling bawah atau pada bagian terendah dari rahim Mums. Dengan sayatan horizontal, perdarahan yang dialami Mums juga lebih sedikit jika dibandingkan dengan sayatan vertikal.

 

Baik sayatan vertikal ataupun horizontal, setelah operasi Caesar selesai dilakukan, dokter akan menutupnya kembali dengan berbagai cara, di antaranya:

 

1. Staples. Menutup sayatan dengan staples kulit adalah cara yang paling mudah dan cepat. Jika dokter menggunakan staples, biasanya dokter akan mencabutnya kembali sebelum Mums diperbolehkan pulang.

 

2. Jahitan. Cara ini membutuhkan waktu lebih lama dari staples, yaitu sekitar 30 menit, dengan menggunakan jarum dan benang khusus. Namun, beberapa ahli menganggap cara inilah yang terbaik dan paling aman.

 

Sebuah studi menunjukkan, ibu hamil yang melakukan operasi Caesar dan sayatannya ditutup dengan jahitan, 57% lebih kecil kemungkinannya mengalami komplikasi luka    dibanding ibu yang hanya distaples. Tak perlu khawatir akan menimbulkan bekas, karena jahitan ini nantinya akan menempel dengan kulit.

 

3. Lem, lem khusus digunakan untuk menutup luka sehingga kulit menyatu kembali. Beberapa cara ini dilakukan dokter dengan memperhatikan kondisi khusus, seperti bagaimana kondisi sayatan, bagaimana kondisi saat persalinan Caesar, dan lemak pada tubuh Mums. Beberapa ahli mengatakan bahwa cara ini dapat menyembuhkan luka lebih cepat dan paling sedikit menimbulkan bekas.

 

Baca juga: Benarkah Operasi Caesar Bisa Pengaruhi Produksi ASI?

 

Cara Merawat Luka Operasi Caesar

Meski luka Caesar akan sembuh dengan sendirinya, ada beberapa hal yang perlu Mums perhatikan dan terapkan saat merawat luka Caesar. Pasalnya, luka Caesar yang tidak dirawat dan dijaga kebersihannya bisa menimbulkan infeksi. Nah, berikut beberapa tips merawat luka operasi Caesar:

 

1. Jaga agar tetap bersih

Sekali sehari, saat Mums mandi, bersihkan luka bekas Caesar menggunakan sedikit air sabun. Tidak perlu menggosoknya dengan kencang, karena itu hanya akan membuat luka terbuka dan terasa perih. Cukup usap secara lembut. Setelah selesai, tepuk-tepuk daerah luka tersebut dengan lembut menggunakan handuk bersih.

 

2. Gunakan salep yang telah direkomendasikan oleh dokter

Beberapa dokter mungkin akan merekomendasikan penggunakan antibiotik topikal dan meminta Mums menutup luka Caesar dengan perban. Namun, ada pula beberapa dokter yang menyarankan untuk tidak menggunakan apapun dan membiarkannya terbuka saja. Maka dari itu, konsultasikan kembali kepada dokter.

 

3. Biarkan terkena udara

Udara membantu penyembuhan luka lebih cepat. Jadi, cobalah untuk menggunakan pakaian longgar dan membiarkannya terkena udara. 

 

4. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter

Meski luka operasi Caesar sudah terlihat membaik, ada baiknya Mums tetap melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Ini untuk memastikan kondisi luka Caesar Mums sudah benar-benar pulih.

 

5. Tahan diri untuk berolahraga

Agar luka bekas Caesar di perut Mums cepat pulih, hindari melakukan kegiatan yang terlalu berat, seperti berolahraga atau membuat gerakan yang terlalu mendadak. Hindari pula kebiasaan mengangkat benda yang terlalu berat.

 

6. Tetap bergerak

Meski Mums tidak diperbolehkan berolahraga, bukan berarti Mums hanya bisa duduk dan tidur saja. Mums masih bisa melakukan aktivitas ringan seperti berjalan-jalan santai. Aktivitas ringan ini bisa meningkatkan aliran darah untuk membantu penyembuhan. 

 

Luka pasca operasi Caesar membutuhkan perawatan yang tepat. Pasalnya, kesalahan cara perawatan serta kebersihan yang tidak terjaga bisa menimbulkan infeksi pada luka bekas Caesar.

 

Maka dari itu, lakukan beberapa tips di atas agar luka pasca Caesar bisa segera pulih dan membaik ya, Mums. Jika Mums ingin mengetahui tips lain seputar perawatan bayi dan setelah melahirkan, yuk temukan semuanya di Fitur Tips Aplikasi Teman Bumil! (BAG/AS)

 

Baca juga: Operasi Caesar Tidak Seperti yang Mums Bayangkan!

 

 

Sumber:

"Caring for and Minimizing Your C-Section Scar"