Persalinan sudah dimulai saat kali pertama munculnya tanda-tanda persalinan hingga bayi dilahirkan dari dalam rahim Mums. Pada kehamilan pertama, proses persalinan normal berlangsung lebih dari 18 jam. Sedangkan pada kehamilan berikutnya, proses  melahirkan hanya membutuhkan waktu sekitar 12 jam. Tentu, perhitungan ini tidak selalu akurat, karena pengalaman setiap ibu hamil berbeda-beda. Namun secara umum, persalinan normal mengenal 3 tahapan atau kala:

  • Tahapan I (Fase pembukaan)
  • Tahapan II (Fase mengejan sehingga bayi keluar dari rahim)
  • Tahapan III (Fase melahirkan plasenta)

Pelajari detail penjelasannya, agar Mums mengerti situasi apa saja yang harus dipersiapkan.

Baca Juga : Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit

 

Tahapan I (Fase Pembukaan)

Fase ini dimulai dari proses pembukaan awal sampai pembukaan lengkap, yaitu 10 cm. Terbagi menjadi 2 fase, yaitu :

  • Fase awal atau fase laten. Dimulai sejak pembukaan 0 cm – pembukaan 4 cm.
  • Fase aktif. Dimulai saat pembukaan 4 – pembukaan 10.

Fase Awal

Leher rahim, akan menipis dan mulai terbuka pada fase ini. Mums mulai merasakan kontraksi ringan. Biasanya kontraksi berlangsung selama 30 hingga 90 detik dengan jarak kedatangan yang teratur, yaitu misalnya tiap 5 menit. Tingkatan nyeri yang Mums rasakan di setiap pembukaan pada fase ini pun beragam. Dimulai dari pembukaan 1, saat pinggul hanya sedikit terasa linu. Begitu pula pada pembukaan 2, Mums hanya merasakan sedikit sakit perut, seperti nyeri jelang siklus haid dimulai.

 

Seiring berjalannya waktu, leher rahim mulai terbuka sedikit demi sedikit. Lendir bercampur darah akan keluar dari vagina pada fase ini. Pada pembukaan 3, kontraksi pun mulai menimbulkan sakit yang cukup mengingatkan pada gejala nyeri haid yang sangat parah seperti endometriosis.

 

Fase awal berakhir ketika pembukaan leher rahim mencapai 4 cm. Pada pembukaan 4 ini, kontraksi akan terasa semakin keras dan lebih sakit dibandingkan 3 pembukaan sebelumnya. Dibutuhkan waktu yang berbeda-beda bagi setiap ibu hamil dari pembukaan satu ke pembukaan berikutnya. Sebagai contoh, biasanya pada kehamilan pertama, proses terbukanya jalan lahir untuk mencapai pembukaan sebesar 1 cm saja, membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Namun, ada pula ibu hamil yang melewati pembukaan leher rahim dalam waktu yang agak lebih cepat.

 

Fase Aktif

Sebaliknya pada fase aktif, leher rahim akan melebar lebih cepat. Pembukaan leher rahim pada fase ini ditargetkan mencapai 10 cm (pembukaan 10). Kontraksi yang datang pun akan lebih kuat, lebih lama, dan lebih sering. Setelah pembukaan 4 hingga lengkap mencapai pembukaan 10, seluruh nyeri kontraksi yang mampir, tidak akan bisa membuat Mums sanggup berbicara lagi. Fase aktif dapat lebih terpantau baik, jika Mums menjalaninya di rumah sakit. Dikarenakan keluhan tidak nyaman seperti tekanan pada punggung ataupun ketuban pecah, bisa saja terjadi pada fase yang berlangsung selama 4 – 8 jam ini.

Baca Juga : Ini Faktor Yang Dapat Memengaruhi Kehamilan

 

Tahapan II (Tahap Mengejan)

Tahap ke-2 dari proses persalinan, merupakan proses mendorong bayi keluar dari tubuh Mums. Seluruh manfaat dari teknik pernapasan, senam Kegel, serta energi yang tersimpan dari makanan, akan dikerahkan maksimal pada momen ini. Memasuki tahapan ini, secara perlahan posisi bayi akan turun ke jalan lahir. Tim medis pasti menyarankan Mums untuk sabar menunggu bayi turun. Tidak perlu terburu-buru untuk mengejan agar bayi cepat keluar. Insting untuk mendorong bayi pun pasti datang secara alami. Sekalipun sedang menanti instruksi yang tepat untuk mengejan, Mums juga mesti tetap rileks dan tidak stres.

 

Bila bayi sudah berada di pintu bawah panggul, posisi itu berpotensi menimbulkan rasa ingin mengejan. Namun jika bayi masih jauh dari pintu bawah panggul, sensasi tersebut mungkin tidak Mums rasakan. Ketika bayi sudah berada di posisi yang tepat, beberapa saat kemudian akan terlihat tonjolan pada jaringan antara vagina dan anus. Lalu, kulit kepala bayi pun akan terlihat. Saat inilah rasa ingin mendorong terasa lebih kuat. Tekanan kepala bayi pun akan terasa semakin intens. Kemungkinan akan diiringi pula oleh rasa terbakar yang kuat akibat meregangnya jaringan antara anus dan vagina. Semakin Mums mendorong, semakin kepala bayi mencuat dari rahim. Dengan satu dorongan berikutnya, kepala bayi akan keluar dengan sempurna.

 

Kepala Si Kecil kemudian akan menyamping karena bahunya mulai berputar untuk bersiap menuju pintu kelahiran. Dorongan terakhir, akan memperlihatkan seluruh tubuhnya. Buah hati Mums pun hadir ke dunia. Tim dokter akan mengecek organ vital dan sistem pernapasannya, lalu tubuh Si Kecil dibersihkan sebelum diserahkan dalam dekapan Mums.

Baca Juga : Benarkah Perempuan Pinggul Besar Mudah Melahirkan

 

Tahapan III (Fase Melahirkan Plasenta)

Pada persalinan normal, keseluruhan proses melahirkan belum selesai meskipun bayi telah lahir dengan sempurna dan sehat. Mums masih harus menunggu beberapa penanganan khusus dari dokter setelah plasenta keluar dari rahim. Pada umumnya, plasenta akan lahir dalam kurun waktu 5 atau 10 menit hingga setengah jam. Sambil menunggu, manfaatkan waktu untuk memberikan inisiasi menyusui dini (IMD) kepada si Kecil ya, Mums.

 

IMD merupakan bonding moment antara Mums dan Si Kecil yang ditujukan sebagai langkah Paling awal dari proses menyusui. Kandungan kolostrum dalam tetesan ASI pertama yang Mums berikan saat IMD, menjadi komposisi gizi terideal dan paling sempurna untuk mengaktivasi sistem imunitas bayi. Proses IMD harus berlangsung senatural mungkin setelah bayi diletakkan di atas dada ibu. Biarkan ikatan batin ibu dan anak memandu Si Kecil untuk mencari sendiri dan mengisap puting payudara Mums.

 

Itulah tahapan proses yang pasti akan sukses Mums lalui dari persalinan normal. Yakinlah bahwa tubuh wanita sudah didesain sesempurna mungkin oleh sang Pencipta untuk mengatasi perjuangan alami untuk melahirkan buah hati yang selama 9 bulan selalu Mums nanti. (TA/OCH)