Banyak orang yang menganggap bahwa mesothelioma adalah salah satu jenis kanker paru-paru. Padahal, sebenarnya bukan. Meski mesothelioma dan kanker paru-paru merupakan penyakit yang bersumber di paru-paru, ada beberapa perbedaan di antara keduanya. 

 

“Mesothelioma adalah penyakit primer selaput paru atau pleura. Itu berbeda dengan kanker paru. Kalau kanker paru itu menyerang saluran napas,” jelas dr. Elisna Syahruddin, Ph. D, Sp.P., dokter spesialis paru, saat ditemui di acara Dialog Penatalaksanaan Kanker Paru, Selasa (06/02).

 

Mesothelioma secara spesifik adalah kanker pada mesothelium, membrane pelindung yang ada di dinding berbagai macam organ internal tubuh, seperti di abdomen. Namun, mesothelioma paling sering menyerang pleura.

 

Keduanya memang merupakan penyakit kanker, tetapi memiliki beberapa perbedaan. Biasanya saat dokter akan mendiagnosis kanker paru-paru, mesothelioma juga menjadi potensi dari masalah di paru-paru. Berikut penjelasan lengkap tentang mesothelioma dan perbedaannya dengan kanker paru, menurut situs Lung Cancer, Mesothelioma Help, dan WebMD

 

Patologi

Mesothelioma dan kanker paru berkembang dengan cara yang berbeda. Kanker paru berkembang di dalam paru-paru dan berwujud seperti massa, dengan bentuk serta batas yang jelas. Sementara itu, mesothelioma berkembang di pleura atau selaput paru, dan berkembang pada jaringan interkoneksi tumor yang tidak memiliki batasan yang jelas.

 

Ukuran dan jumlah jaringan tumor tersebut biasanya besar. Penentuan stadium untuk kedua jenis kanker ini juga sama, yaitu stadium 1–3, ketika massa kanker dimulai di satu titik lalu menyebar ke kelenjar limfa yang terdekat. Namun, secara spesifik berikut metode penentuan stadium pada mesothelioma:

  • Stadium IA: Kanker ditemukan di salah satu bagian dada di dalam dinding dada. Kanker belum menyebar ke dalam paru-paru.
  • Stadium IB: Kanker ada di dalam dinding dada pada satu sisi dan pada dinding lain yang menutupi paru-paru.
  • Stadium II: Kanker sudah bermetastase, hingga mencapai atas esofagus.
  • Stadium III: Kanker menyebar lebih jauh ke diafragma, hingga mencapai abdomen dan kelenjar limfa di luar dada.
  • Stadium IV: Kanker ditemukan di peredaran darah dan sudah menyebar ke organ lain.
Baca juga: Kanker Paru-Paru Banyak Menyerang Pria di Indonesia