"Bangun pagi kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi."

 

Geng Sehat pasti sering menyanyikan lirik di atas semasa kanak-kanak, kan? Waktu kecil dan di sekolah dasar pasti sering, ya. Namun, apakah penggalan lagu di atas sudah tepat? Dari lirik tersebut, kita dianjurkan untuk menyikat gigi setelah mandi. Memang untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, dianjurkan untuk rutin menyikat gigi setidaknya minimal 2 kali sehari. Namun, banyak yang keliru kalau aktivitas ini harus dilakukan berbarengan dengan aktivitas mandi.

 

Sikat gigi sendiri, menurut Wikipedia, merupakan alat untuk membersihkan gigi berbentuk sikat kecil yang bisa dipegang. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke atas sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuk yang kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan.

 

Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut. Walau sikat gigi berbulu lembut kurang efektif membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, sikat gigi berbulu keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi.

Baca juga: Sikat Gigi Biasa atau Sikat Gigi Elektrik, Pilih yang Mana?

 

Dalam menyikat gigi, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, mulai dari sikat gigi yang digunakan, pasta gigi yang tepat, dan cara menyimpan sikat gigi agar terhindar dari kuman dan penyakit. Adapun caranya antara lain:

 

1. Perhatikan jarak penyimpanan sikat gigi dengan kloset

Sering kali, kita menyimpan sikat gigi sembarangan dan tak jarang di dekat toilet. Padahal kita tahu bahwa toilet mengandung banyak bakteri. Apabila sikat gigi Kamu disimpan di dekat toilet, maka dikhawatirkan bakteri dari toilet akan menempel ke sikat gigi. Hemm, pastinya berbahaya kan Gengs? Untuk menyimpan sikat gigi, sebaiknya letakkan di tempat yang kering, agar meminimalisasi tumbuhnya kuman dan penyakit di sikat gigi. 

 

2. Simpan sikat gigi setelah dibilas terlebih dahulu

Ketika selesai menggunakan sikat gigi, maka pastikan sisa-sisa busa pasta gigi dan kotoran sudah tidak menempel di sikat gigi. Hal ini dilakukan agar sikat gigi Kamu tidak menjadi sarang kuman.

Baca juga: Cara Sikat Gigi yang Benar

 

3. Jangan menggunakan sikat gigi bergantian

Seperti yang kita tahu, sikat gigi merupakan barang yang sangat individual. Maka dari itu, jangan sampai Kamu menggunakan sikat gigi secara bergantian dengan orang lain. Hal tersebut dapat meningkatkan potensi terjadinya infeksi silang dari suatu bakteri, virus, atau jamur.

 

4. Jangan menyimpan sikat gigi berdekatan dengan sikat gigi orang lain

Ketika sikat gigi disimpan secara berdekatan atau bahkan menempel dengan sikat gigi orang lain, dapat memungkinkan terjadinya infeksi silang dari suatu bakteri, virus, juga jamur. Setiap sikat gigi yang bersentuhan dengan sikat gigi lain dapat memungkinkan penyebaran bakteri.

 

Terkait waktu menyikat gigi sendiri, ternyata tidak dianjurkan setelah mandi lho, Gengs! Sebagai mana yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, drg. Yosi Kusuma Eriwati, Msi., menyikat gigi yang paling tepat bukanlah setelah mandi, melainkan setelah mengonsumsi makanan ataupun minuman. Dan, sebaiknya dilakukan di pagi hari dan sebelum tidur.

 

Menyikat gigi yang benar, ujar drg. Yosi, tak melulu mengenai frekuensinya yang sering, tapi lebih pada teknik menyikat dan waktunya. Menurut drg. Yosi, penting untuk mengubah kebiasaan menyikat gigi menjadi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Dan untuk menyikat gigi sendiri, dianjurkan jangan terlalu cepat dan terburu-buru. Waktu yang dilakukan untuk menyikat gigi minimal 2-3 menit, agar hasilnya optimal.

Baca juga: Cara Memutihkan Gigi secara Aman dan Alami

 

Jika Kamu tidak sempat untuk menyikat gigi setelah makan, maka yang harus dilakukan adalah minimal berkumur-kumur. Jadi, sisa makanan yang menempel di gigi kita setidaknya bisa keluar bersamaan dengan air kumuran tadi.