Hot flashes, perubahan suasana hati (mood swings), dan menstruasi yang tidak teratur merupakan gejala menuju menopause. Sebagian besar perempuan mengalami gejala menopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Penyebab waktu datangnya menopause bisa berbeda-beda untuk setiap wanita dan belum diketahui pasti penyebabnya. Dikutip dari healthline.com, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pola makan sejak masih muda dapat menentukan menopause kapan datangnya menopause.

 

Para peneliti dari Universitas Leeds di Inggris melakukan survei pada lebih dari 14.150 perempuan di Inggris berusia antara 35 hingga 69 tahun. Peneliti mengumpulkan informasi detail tentang data riwayat reproduksi, demografi, riwayat berat badan, dan aktivitas fisik masing-masing wanita tersebut. 4 tahun kemudian, peneliti memberikan kuesioner lanjutan untuk mencari tahu seperti apa pola makan para perempuan yang sudah menopause.

 

Dari kelompok tersebut, sekitar 900 perempuan mengalami menopause secara alamiah. Mereka tidak menstruasi setidaknya selama 12 bulan berturut-turut dan menopause ini tidak disebabkan oleh kanker, operasi, atau efek samping obat-obatan.

Baca juga: Cara Mencegah Menopause Dini

 

 

Analisis peneliti lebih lanjut menemukan bahwa gejala menopause datang lebih lambat hingga 3 tahun pada wanita yang menjalani pola makan sehat dari ikan dan kacang-kacang serta sayur dan buah-buahan. Sedangkan, pola makan yang tinggi akan karbohidrat dan bertepung cenderung mempercepat datangnya gejala menopause hingga 1,5 tahun lebih cepat daripada waktu normal.

 

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami pengaruh makanan tertentu terhadap keseimbangan hormon tubuh dan waktu menopause. Salah satu teori menyatakan bahwa antioksidan yang ditemukan pada ikan dan kacang-kacangan dapat mengurangi kerusakan folikel ovarium sehingga dapat menunda menopause.

 

 

Sedangkan, makanan yang mengandung karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin yang dapat mengganggu aktivitas hormon seks dan meningkatkan kadar estrogen. Peningkatan kadar estrogen adalah faktor yang dapat meningkatkan jumlah siklus menstruasi sehingga meningkatkan persediaan sel telur lebih cepat.

Baca juga: Wanita Berisiko Alami Penyakit Ini Setelah Menopause

 

 

Manfaat dan Risiko Kesehatan terkait Menopause

Peneliti yakin bahwa dengan memahami bagaimana pola makan memengaruhi waktu terjadinya menopause sangat penting bagi wanita, terutama mereka yang berisiko atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang berkaitan dengan menopause.

 

Waktu terjadinya menopause, entah itu cepat atau lambat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menopause lebih awal berkaitan dengan penurunan kepadatan tulang yang memicu risiko osteoporosis hingga peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Sedangkan, menopause yang muncul terlambat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker endometrium.

Baca juga: Tips Tetap Cantik Setelah Menopause! 

 

Menunda atau memperlambat terjadinya menopause juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Menurut peneliti, dengan premenstrual estrogen yang lebih lama, terdapat manfaat untuk melindungi kesehatan jantung, tulang, sendi, dan kesehatan seksual.

 

Kamu ingin menunda atau tidak ingin cepat menopause? Nah, berdasarkan penelitian di atas, mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dapat menjadi memperlambat menopause lho, Gengs. Oleh karena itu, yuk mulai hidup sehat kalau Kamu ingin menopause tidak datang lebih awal! (TI/AY)