Kita mungkin tidak dapat mengontrol usia dan penuaan ataupun menghentikan waktu agar menopause tidak datang. Menopause bagi sebagian wanita menimbulkan gejala yang tidak ringan. Misalnya serangan panas (hot flashes), pengeroposan tulang, hingga meningkatnya risiko berbagai penyakit.

 

Tetapi benarkan penyakit-penyakit berbahay akan mudah datang saat menopause? Lalu, apa saja sih penyakit yang dapat berisiko menyerang wanita setelah menopause itu? Dikutip dari Reader’s digest, berikut penjelasan selengkapnya!

 

1. Osteoporosis

Kepadatan tulang mencapai puncaknya di usia 20-an tahun. Setelah itu, kepadatan tulang akan berangsur menurun saat usia mulai beranjak 30-an tahun. Memasuki masa menopause dan seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang semakin berkurang dan akhirnya dapat mengakibatkan keropos tulang.

 

Kondisi ini meningkatkan risiko  retak dan patah tulang, khususnya pada pergelangan tangan, tulang punggung maupun pinggul. Oleh karena itu, sejak muda Kamu dianjurkan melakukan pencegahan  osteoporosis dengan olahraga dan  mengonsumsi kalsium cukup.

 

Baca juga: Makan Ikan Teri Bisa Mencegah Osteoporosis

 

2. Diabetes

Risiko diabetes ternyata meningkat terutama pada wanita yang mengalami menopause sebelum usianya 46 tahun atau setelah usianya 55 tahun. Estrogen yang rendah dapat meningkatkan resistensi insulin (kondisi insulin tidak lagi bekerja dengan semestinya) dan memicu hasrat untuk terus makan yang akan berakibat pada kenaikan berat badan dan memungkinkan untuk terkena diabetes.

 

3. Infeksi Saluran Kemih

Estrogen cukup berperan besar pada sistem kandung kemih untuk mempertahankan elastisitas jaringan dan memperkuat sel-sel dinding pada kandung kemih untuk mencegah bakteri keluar. Ketika estrogen berkurang (terjadi setelah wanita mengalami menopause), masalah kecing tertentu bisa terjadi seperti infeksi saluran kemih.

 

Baca juga: 6 Fakta Infeksi Saluran Kemih pada Wanita

 

4. Penyakit Jantung

Estrogen yang diproduksi ovarium sebelum menopause memberikan perlindungan yang kuat untuk jantung, lho. Hal tersebut meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat, melebarkan pembuluh darah sehigga memperlancar aliran darah dan mencegah tekanan darah tinggi. Selain itu, sangat mungkin penyakit jantung terjadi terjadi apalagi saat penurunan estrogen setelah menopause tersebut. Jadi, penting bagi wanita melakukan latihan atau olahraga secara rutin, mengonsumsi makanan yang sehat dan tetap menjaga berat badan yang normal.

 

5. Kanker Payudara

Menurut National Cancer Institute Amerika Serikat, kanker payudara lebih mungkin menyerang wanita terutama setelah menopause daripada wanita yang lebih muda. Untuk wanita yang berusia 30 tahun, kemungkinan kanker berkembang selama 10 tahun ke depan adalah 1:227. Pada usia 60 tahun, risiko melonjak menjadi 1:28. Namun, menurut ahli di Canyon Ranch di Lenox, Massachusetts, Amerika Serikat, faktor terbesar penyebab kanker payudara ialah kenaikan berat badan setelah menopause.

Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI

 

6. Penyakit Autoimun

Wanita lebih mungkin terkena penyakit autoimun dibandingkan dengan pria. Selain itu, wanita yang telah menopause juga sangat rentan terkena penyakit yang satu ini. Meskipun penyebab penyakit autoimun ini belum jelas, peneliti dalam jurnal Expert Review of Obstetrics and Gynecology mengungkapkan kalau risiko penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, tiroiditis dan scleroderma berkembang setelah menopause. Wanita memiliki 2 kromosom X. Jika ada kromosom X yang tidak sempurna dapat membuat wanita lebih rentan untuk terkena penyakit ini.

 

7. Sleep Apnea

Menurut Dr. Pinkerton, peneliti dari Winconsin Sleep Cohort Study, sleep apnea cukup biasa terjadi pada wanita setelah menopause. Lebih lanjut dijelaskan bahwa hampir 90% wanita justru tidak terdiagnosis. Tidak seperti pria, wanita mungkin tidak memiliki tanda-tanda gangguan tidur seperti mendengkur atau sesak karena napas terasa berhenti misalnya. Wanita justru mengalami gejala seperti insomnia, mudah lelah, depresi dan cemas. (TI/AY)