Menggemaskan sekali ya, mendengar suara tawa si Kecil saat kakinya digelitik. Selain menyenangkan dan mengeratkan bonding, aktivitas ini adalah stimulasi yang baik untuk mengecek refleks Babinski bayi, lho. Apa itu, refleks Babinski? Berikut penjelasannya.
Berkenalan dengan Refleks Babinski
Bayi terlahir dengan berbagai macam refleks, atau respons yang terjadi ketika tubuh menerima rangsangan tertentu. Bahkan bisa dibilang, sebagian besar aktivitas bayi di minggu-minggu pertama kehidupannya bersifat refleksif.
Misalnya, ketika Mums memasukkan jari ke dalam mulutnya, dia tidak memikirkan apa yang harus dilakukan, tetapi akan langsung mengisap secara refleks. Atau, si Kecil akan refleks menoleh mengikuti arah jari Mums ketika pipinya dielus. Ini disebut refleks rooting yang bermanfaat untuk mengenali apakah si Kecil lapar atau tidak.
Refleks lain yang sama pentingnya adalah refleks Babinski atau refleks Plantar. Refleks Babinski terjadi ketika telapak kakinya dielus atau dikelitik dengan jari atau atau kuku, jempol kakinya akan bergerak ke atas dan jari kaki lainnya meregang.
Baca juga: Normalkah Bayi Menangis dalam Tidur?
Walau begitu, cara yang tepat untuk memeriksa refleks Babinski sebaiknya dilakukan oleh dokter agar hasil yang didapatkan valid dengan langkah pengujian benar. Refleks Babinski diuji dengan membelai bagian bawah kaki bayi, dari bagian atas telapak kaki ke arah tumit. Jari-jari kaki bayi akan mengembang dan jempol kaki akan bergerak ke atas.
Seiring dengan pertambahan usia si Kecil, ia pun bisa lebih mengontrol sistem sarafnya. Sehingga, refleks Babinski dan refleks umum lain yang terlihat pada masa bayi, akan menghilang.Refleks Babinski umumnya ditemui pada bayi baru lahir hingga ia berusia maksimal 12 tahun. Bisa pula menghilang paling cepat di usia 6 atau 12 bulan.
Baca juga: 7 Gejala Depresi yang Sering Tidak Disadari
Kenapa Refleks Babinski Penting?
Layaknya refleks yang lain, refleks Babinski terjadi bukan atas keinginan si Kecil, karena bayi tidak memiliki kendali penuh atas sistem sarafnya. Refleks ini umum dan menunjukkan respons neurologis yang sehat, aktivitas saraf berjalan normal, dan tidak menunjukkan adanya kelainan yang di otak atau sistem saraf.
Ya, sesimpel menggelitik kaki si Kecil dan melihat bagaimana responsnya, nyatanya bisa memperlihatkan aktivitas saraf si Kecil, Mums. Pasalnya, refleks Babinski dapat menguji integritas saluran tulang belakang kortikal atau cortical spinal tract (CST).
Saluran ini berasal dari korteks serebral melalui batang otak dan sumsum tulang belakang. Serat dari CST bersinapsis dengan neuron motorik alfa di sumsum tulang belakang dan membantu mengarahkan fungsi motorik. Jika terjadi kerusakan di sepanjang saluran tulang belakang kortikal inilah yang dapat mengakibatkan kehadiran tanda Babinski.
Apa itu tanda Babinski? Pertama, coba Mums sentuh atau gelitik kaki Mums. Bagaimana respons kaki dan jari kaki Mums? Normalnya, telapak dan jari kaki akan melengkung ke bawah, seperti ketika mencoba meraih sesuatu dengan kaki.
Sementara tanda Babinski ditunjukkan dengan jempol melengkung ke arah luar dan 4 jari lainnya meregang ketika telapak kaki disentuh. Jika tanda Babinski ditemukan pada bayi hingga ia berusia 2 tahun, hal tersebut tergolong normal. Namun, lain ceritanya ketika sudah melewati usia tersebut, bahkan sudah dewasa, dan masih menunjukkan tanda Babinski, karena hal ini mengindikasikan adanya masalah neurologis.
Masalah neurologis yang dimaksud antara lain:
- Lesi neuron motorik atas.
- Cerebral palsy.
- Stroke.
- Cedera otak atau tumor otak.
- Tumor atau cedera sumsum tulang belakang.
- Multiple sclerosis (MS).
- Meningitis.
Itulah kenapa, penting untuk rutin membawa si Kecil ke dokter agar pemeriksaan fisik, termasuk pengujian refleks alami bayi bisa dilakukan. Karena tentu saja, deteksi dini akan jauh lebih baik, sehingga intervensi dari spesialis bisa segera didapatkan.
Baca juga: Jangan Langsung Memeriksa Ponsel setelah Bangun Tidur, Bahaya!
Sumber:
NCBI. Babinski Reflex.
Healthline. Babinski Sign.
neur
