Hampir semua Mums berusaha menghilangkan kelebihan berat badan pasca-persalinan. Pasalnya, ada yang mengalami kenaikan berat badan tidak begitu signifikan, tetapi ada pula yang mengalami lonjakan berat badan amat drastis semasa hamil.

 

Menemukan diet dan olahraga yang tepat demi menurunkan berat badan boleh-boleh saja. Namun, tetaplah realistis agar bisa tercapai. Hal ini dikarenakan sistem metabolisme tubuh Mums berbeda-beda. Ada yang bisa dengan cepat menurunkan berat badan, ada pula yang membutuhkan ekstra kesabaran. Membuat target penurunan berat badan secara bertahap adalah langkah awal yang Mums butuhkan. Simak penjelasan selengkapnya, agar Mums bebas stres dalam merancang pola makan sehat untuk menurunkan berat badan!

 

Baca juga: Menurunkan Berat Badan dengan Mudah

 

Rahasia di Balik Penurunan Berat Badan Pasca-persalinan

Kenapa ada Mums yang bisa menurunkan berat badan dalam waktu cepat tetapi ada pula yang sebaliknya? Rupanya itu semua tergantung pada pola makan yang diterapkan oleh Mums saat mengandung Si Kecil, sebagaimana dikutip dari What To Expect the First Year oleh Arlene Eisenberg dan kawan-kawan.

 

Ibu yang semasa hamil menerapkan pola makan yang sehat, akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 10-15 kg secara bertahap. Kemungkinan besar pertambahan bobot tubuh ini bisa hilang beberapa bulan setelah melahirkan tanpa perlu melakukan diet ekstrem.

 

Sementara ibu yang pada masa kehamilannya cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat, bobot tubuhnya akan meningkat drastis, bahkan lebih dari yang dianjurkan untuk ibu hamil. Nah, mereka akan cenderung sulit mengembalikan berat badan ke bentuk semula dalam waktu singkat. Inilah sebabnya mengapa penting bagi ibu hamil untuk menjaga keseimbangan asupan gizi yang sehat pada masa kehamilan.

 

Kabar baiknya, terlepas dari berapapun kenaikan berat badan yang terjadi pada masa kehamilan, Mums tetap bisa menurunkannya secara bertahap dengan diet dan olahraga yang tepat. Mums hanya butuh niat yang kuat untuk mengawali prosesnya.

 

Salah satu contoh yang dapat Mums lakukan adalah dengan pelan-pelan mengatur pola makan yang tinggi nutrisi dan kaya akan serat di 6 minggu pasca-persalinan. Semakin cepat Mums memulai kebiasaan makan makanan sehat, semakin besar pula kesempatan untuk menurunkan berat badan.

 

Baca juga: Ini Dia Makanan Super bagi Ibu Menyusui

 

Pola Diet Sehat bagi Ibu Menyusui

Nutrisi yang memadai sangat dibutuhkan oleh ibu yang baru melahirkan. Manfaatnya tidak hanya untuk mempercepat pemulihan pasca-persalinan, melainkan juga sebagai cadangan tenaga untuk memproduksi ASI. Namun, bukan berarti Mums baru boleh melakukan diet setelah masa menyusui. Kuncinya adalah menerapkan pola diet sehat yang seimbang. Berikut 7 prinsip dasar diet yang diperbolehkan bagi ibu menyusui

 

1. Perhatikan setiap jenis makanan yang dipilih

Pemilihan makanan akan menjamin produksi cadangan ASI yang  berkualitas. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, pasokan energi yang Mums butuhkan untuk mengurus Si Kecil akan tercukupi. Pada akhirnya, inilah yang akan membuat berat badan Mums berangsur turun. Hindari mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak hanya untuk memuaskan nafsu makan saat menyusui.

 

2. Pilihlah makanan sehat yang lebih mengenyangkan

Tahukah Mums bahwa satu porsi fast food memiliki kandungan 1.500 kalori? Jumlah ini setara dengan 3 kali makan makanan bergizi seimbang. Contoh lainnya, sebelah semangka dan setengah gelas susu dingin ternyata mengandung 235 kalori, yaitu setara dengan seiris kue tart. Perbedaannya adalah jika Mums memilih sebelah semangka dan setengah gelas susu, maka manfaat gizinya lebih besar dan berpotensi kenyang lebih lama daripada kue tart. Inilah yang dimaksud dengan pandai memilih jenis makanan. 

 

3. Tetap makan seperti biasa agar ASI terus berlimpah

Mengatur pola makan yang seimbang pada masa menyusui bukan berarti mengurangi frekuensi makan apalagi sampai mogok makan ya, Mums. Prioritas utama Mums saat ini adalah memastikan cadangan energi dalam tubuh dan suplai ASI untuk Si Kecil cukup. Mums tetap disarankan untuk makan secara teratur. Tahapan diet yang boleh Mums lakukan di masa menyusui adalah mengurangi konsumsi lemak jenuh serta memperbanyak asupan serat, vitamin, dan mineral. 

 

4. Jeli memilih jenis makanan yang sehat

Pilihlah makanan yang kaya akan gizi dan serat, tetapi rendah lemak. Contohnya, jika Mums sedang ingin ngemil, pilihlah alpukat, kacang edamame rebus, atau buah-buahan. Mums juga bisa berkreasi membuat menu lezat, seperti telur dadar isi bayam dan jamur atau kentang panggang dengan brokoli rebus. Hindari camilan seperti popcorn. Ini dapat mengenyangkan, tetapi tidak memberikan gizi. 

 

5. Cukupi asupan karbohidrat yang lengkap

Pilihlah makanan seperti beras merah, roti gandum, sereal utuh, dan kacang polong yang tidak hanya tinggi serat, melainkan juga kaya akan vitamin dan mineral. Dengan menambahkan makanan-makanan ini pada menu diet sehari-hari, asupan karbohidrat Mums akan tercukupi.

 

6. Jauhi makanan manis

Kue, biskuit, pai, dan permen mengandung kadar gula yang terkadang lebih tinggi daripada 1 sendok gula yang Mums tuangkan saat menikmati secangkir teh hangat. Jika Mums terbiasa mengonsumsi gula berlebih, ini artinya Mums menikmati asupan lebih dari 800 kalori setiap hari. Batasi konsumsi gula agar Mums tidak mendapatkan berat badan ekstra yang tentunya membuat proses menurunkan berat badan semakin sulit. 

 

7. Hindari makanan olahan

Makanan yang sudah banyak melewati proses pengolahan, seperti makanan kaleng dan makanan instan, biasanya sudah banyak kehilangan kandungan gizi. Selain itu, makanan semacam ini sering mengandung lemak jenuh, garam dan gula berlebih, zat pewarna, dan bahan kimia. Jika Mums sering mengonsumsi makanan olahan, berat badan bisa bertambah dan ASI yang diproduksi minim nutrisi. 

 

Jika Mums sudah menerapkan pola diet di atas, maka lambat laun berat badan Mums akan turun. Apalagi menyusui si Kecil merupakan aktivitas yang paling efektif untuk menurunkan berat badan. Jadi, jangan cemas berlebihan ya Mums menyikapi perubahan berat badan pasca-melahirkan. Ingatlah bahwa ini merupakan bagian dari proses alami yang dilewati oleh semua ibu. (TA/AS)

 

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menurunkan Berat Badan