Selama hamil, Mums pasti suka sekali ngemil, ya! Selama tidak berlebihan, ngemil selama hamil boleh-boleh saja kok, asalkan jenis camilannya pun tidak sembarangan. Kacang adalah salah satu camilan sehat yang bisa Mums pilih di sela-sel jam makan. Kacang, terutama yang direbus, baik dan aman untuk wanita hamil, kecuali Mums memiliki alergi kacang. Tidak ada bukti bahwa makan kacang tanah atau makanan yang mengandung kacang saat hamil dapat memengaruhi bayi memiliki alergi kacang nantinya.

Baca juga: Makan Kacang saat Hamil Dapat Menurunkan Risiko Alergi pada Anak

 

Bagaimana dengan camilan olahan berbahan kacang, seperti kacang atom? Khusus yang ini sebaiknya jangan dulu dikonsumsi saat hamil ya, kecuali Mums bikin sendiri di rumah. Bahkan dalam kemasang kacang atom memang ada peringatan untuk tidak dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak di bawah usia 5 tahun. Hal ini karena kacang atom mengandung pemanis buatan.  

 

Sebenarnya apa efek pemanis buatan pada ibu hamil? Dilansir dari americanpregnancy.org, ada banyak kekhawatiran tentang diet dan nutrisi selama kehamilan. Salah satu kekhawatiran ini adalah tentang pemanis buatan. Apakah boleh dikonsumsi selama kehamilan? Lantas berapa batas amannya? Berikut penjelasannya!

 

 

Fakta Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah bahan penambah rasa manis pada makanan. Pemanis buatan biasa ditambahkan pada produk minuman ringan, camilan, makanan penutup, permen, dan kue kering. Ada dua kategori pemanis, yaitu bergizi (mengandung kalori) dan tidak bergizi (tanpa kalori).

 

Jenis-jenis Pemanis Buatan 

1. Pemanis buatan bergizi

Pemanis bergizi (seperti gula meja) mengandung apa yang disebut kalori "kosong". Zat aditif ini memberikan sumbangan kalori untuk diet, tetapi hanya mengandung sedikit vitamin atau mineral. Ketika digunakan dalam jumlah sedang, pemanis bergizi dianggap aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, dengan asumsi mereka tidak berkontribusi terhadap penambahan berat badan berlebih.

Baca juga: Ini Dia Batas Mengonsumsi Gula Setiap Hari!

 

Namun bagi wanita dengan intoleransi karbohidrat seperti penderita diabetes gestasional, diabetes melitus, atau resistensi insulin, perlu membatasi penggunaan pemanis bergizi ini. Pemanis bergizi tidak hanya gula meja, tetapi termasuk sukrosa, dekstrosa, madu, gula jagung, fruktosa, dan maltosa.

 

Gula alkohol juga pemanis bergizi yang sering ditemukan dalam makanan berlabel “bebas gula”. Secara teknis, gula alkohol bukanlah gula. Namun, mereka memiliki kalori yang dapat diubah menjadi lemak. Contoh-contoh gula alkohol ialah sorbitol, xylitol, isomalt, mannitol, dan pati terhidrogenasi.

 

2. Pemanis buatan tidak bergizi

Pemanis yang tidak bergizi biasanya ditambahkan dalam jumlah yang sangat kecil pada makanan sebagai efek pemanis. Meskipun sedikit, rasa manisnya sangat signifikan. Pemanis buatan bukan bahan makanan ilegal, karena telah disetujui untuk digunakan dalam makanan dan minuman yang mengandung kalori atau diet rendah. Sayangnya, penelitian tentang keamanan penggunaan pemanis non-nutritif selama kehamilan belum terlalu banyak.

 

Bagaimana keamanan pemanis buatan selama kehamilan?

Spesialis gizi klinik, dr. Dian Permatasari, M.Gizi, Sp.GK kepada Guesehat mengatakan, ibu hamil sebaiknya membatasi pengonsumsia pemanis buatan. "Sejauh ini, memang belum banyak penelitian tentang permasalahan mengonsumsi pemanis buatan bagi ibu hamil. Kalaupun tidak bisa menghindarinya, sebaiknya pilih pemanis buatan yang aman dan sudah mendapatkan izin FDA dan WHO, misalnya stevia, aspartan, sukralosa, dan gula jagung. Selama tidak melebihi batas penggunaannya, gula ini aman digunakan oleh ibu hamil. Kalau suatu produk sudah lolos dari WHO dan FDA, artinya sudah aman untuk digunakan," papar dr. Dian. 

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemanis Buatan

 

Ibu Hamil Hindari Pemanis Buatan Berikut!

Masih dari dari americanpregnancy.org, berikut ini adalah pemanis buatan yang TIDAK AMAN dikonsumi oleh ibu hamil: 

 

1. Sakarin

Meskipun penggunaan sakarin saat ini tidak lagi semasif dulu karena munculnya pemanis buatan yang lebih baru, bukan berarti pemanis buatan ini sudah hilang. Sakarin masih muncul di banyak makanan, minuman, dan zat lainnya.

 

Meski FDA menyatakan aman, penelitian menunjukkan bahwa jika dikonsumsi ibu hamil, sakarin dapat masuk ke plasenta dan mungkin tetap berada di jaringan janin. Makanya ibu hamil sebaiknya lebih teliti membaca label makanan. Tinggalkan saja makanan yang mengandung sakarin.

 

2. Siklamat

Siklamat saat ini dilarang digunakan di beberapa negara, meskipun belum ada data yang cukup mengenai keamanan penggunaannya selama kehamilan. Untuk keamanan, sebaiknya Mums menghindari pemanis yang satu ini.

 

Untuk mengetahui efek samping pemanis buatan pada makanan, ibu hamil sebaiknya terus berkonsultasi dengan dokter. Bukan hanya menanyakan soal pemanis buatan, tetapi tentang nutrisi terbaik buat kesehatan Mums dan janin. (AY/AS)

 

Penyebab Ibu Hamil Mudah Mual - Guesehat