Kamu mengenal usus buntu? Iya, di sini saya akan sedikit berbagi tentang apa itu usus buntu. Mungkin sudah banyak yang tahu dan juga masih banyak yang belum tahu, baiklah saya akan memulainya. Usus buntu adalah bagian dari usus besar. Banyak pemahaman di luar sana yang masih belum jelas tentang usus buntu, karena kurangnya informasi kesehatan yang diperoleh.

 

Masih banyak yang beranggapan bahwa usus buntu itu ususnya buntu, disebabkan oleh sumbatan-sumbatan benda asing. Padahal, sebenarnya tidak seperti itu. Usus buntu mutlak memang nama organ dan semua manusia memilikinya, baik itu saya, Kamu, dan kita semua.

 

Itu bukanlah sebuah masalah, namun ketika terjadi infeksi pada usus buntu, akan terjadi radang usus buntu atau apendisitis. Nah, inilah yang baru menjadi sebuah masalah. Organ ini berada kurang lebih 2,5 cm di bawah katup ileusekum. Lebih mudahnya, posisi usus buntu secara kasat mata terletak di bagian perut sebelah kanan, tepat garis lurus antara pusat dan tulang panggul.

 

Panjang usus buntu bervariasi, antara 5-10 cm. Jika usus buntu mengalami peradangan, pada tahap selanjutnya disebut apendisitis, maka akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyerinya bervariasi, tergantung dari berbagai faktor, di antaranya:

  1. Pernah mengonsumsi obat antibiotik.
  2. Pernah mengonsumsi penghilang rasa nyeri.
  3. Kondisi usus buntu yang sedang meradang tersebut.

 

Biasanya, pada awal serangan peradangan masih berada pada apendiks. Dampaknya tidak sehebat jika peradangan sudah berlanjut, yaitu hanya mirip dengan penyakit maag. Namun jika dibiarkan berlanjut, infeksi bisa menyebar ke seluruh rongga perut. Akibatnya, terjadi perluasan infeksi pada organ-organ yang lain. Ini dapat masuk ke dalam golongan infeksi berat, yang bisa berujung kepada kematian.

 

Radang usus buntu dipicu karena adanya sumbatan pada usus buntu, yang kebanyakan disebabkan oleh adanya feses yang keras dan tersumbat di pintu usus buntu. Feses yang keras merupakan hasil dari kurang baiknya proses yang dilakukan oleh sistem pencernaan kita. Tentu dengan rutin BAB setiap hari serta banyak mengonsumsi sayur dan buah yang kaya akan kandungan serat akan sangat baik untuk melancarkan pencernaan.

Baca juga: Usus Buntu, Makanankah Penyebabnya?

 

Tersumbatnya pintu usus buntu bisa mengakibatkan pembengkakan usus buntu dan menjadikan tekanan intralumen apendik meningkat, yang mengakibatkan dinding usus buntu rapuh dan perforasi (pecah). Ini bisa mengakibatkan perluasan infeksi dan menjadi komplikasi terberat yang paling ditakuti pada apendisitis.

 

Pada keadaan ini, mutlak hanya ada 1 pilihan untuk penanganan medisnya yaitu dengan cara operasi besar (laparatomi). Pasalnya, nanah sudah menyebar ke seluruh organ perut dan perlu tindakan pencucian total seluruh rongga perut agar meminimalisasi sisa nanah tertinggal.

 

Nah, selagi semua bisa kita kenali sejak dini, mengapa harus menunggu sampai terjadi komplikasi? Kita harus mulai mengenal tanda gejala awal, di antaranya:

  • Nyeri pada ulu hati.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri pada bagian kanan perut.
  • Demam.
  • Diare yang terus-menerus, dan tidak selalu disertai dengan meningkatnya sel darah putih atau leukusit.

 

Jika di antara kita ada yang merasakan hal-hal di atas, boleh kiranya agar mengonsultasikan keadaan tersebut kepada dokter, karena penanganan lebih awal tentu jauh lebih baik hasilnya ketimbang penanganan yang sudah terlambat. Ayo, periksakan kesehatan kita!

Baca juga: Ini Penyebab Radang Usus yang Anda Alami!

 

Sampai saat ini, pengobatan usus buntu yang terbaik hanya dengan jalan operasi, baik itu dengan metode laparaskopi ataupun pembedahan manual. Di sini, saya akan sedikit berbagi tentang operasi usus buntu. Mungkin Geng Sehat ketika mendengar kalimat operasi sudah berkhayal tentang pembiusan, akan ada keadaan tidak sadar, koma, siuman, dan sebagainya.

 

Tetapi kenyataannya tidak sesuram itu, kok. Pada keadaan apendisitis yang belum sampai tahap komplikasi, dokter di ruang bedah hanya akan menyayat perut bagian samping, dengan panjang luka atau bukaan sekitar 5-7 cm. Ini pun tidak memerlukan general anastesi atau pembiusan total.

 

Di sini, pembiusan hanya menggunakan metode pembiusan spinal atau lebih mudahnya yang dibius hanya dari pusar sampai ujung kaki. Terus apakah masih dalam keadaan sadar? Iya, masih dalam keadaan sadar, bahkan bisa sambil bicara sampai mendengarkan musik. Tidak seram-seram amat, kan?

 

Jadi kalau Geng Sehat terdiagnosis apendisitis, jangan pernah takut pada yang namanya operasi mumpung belum ada komplikasi. Sekian dan terimakasih. Semoga bermanfaat untuk kita semua!

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Seputar Usus Buntu