Siapa yang pernah sakit hati? Tahu kan gimana sakitnya? Namun, luka hati yang dimaksud di sini bukan luka hati yang biasa Anda alami ketika dikecewakan oleh pasangan atau teman Anda. Tapi sebuah penyakit yang terjadi pada organ hati Anda yang biasa dikenal dengan nekrosis hati. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh keracunan alkohol dan bisa juga disebabkan oleh obat paracetamol.

Penyebab Nekrosis Hati

Penyebab terbanyak luka hati atau nekrosis pada hati ini adalah overdosis dari paracetamol. Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang. Overdosis parasetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi parasetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang. Kejadian toksik pada hati (hepatotoksisitas) akan terjadi pada penggunaan 7,5-10 gram dalam waktu 8 jam atau kurang. Kematian yang terjadi tercatat mencapai 3-4% kasus akibat parasetamol yang digunakan sampai 15 gram. Selama ini untuk pengobatan dari nekrosis hati akibat dari paracetamol ini adalah dengan menggunakan arang aktif atau dengan menggunakan N-acetylcystein, baik oral atau secara intravena. Antidot (antiracun) ini mencegah kerusakan pada hati akibat keracunan parasetamol dengan cara menggantikan glutation dan dengan ketersediaannya sebagai prekursor. Rekomendasi regimen dosis untuk N-asetilcysteine secara per-oral adalah dengan loading dose sebesar 140 mg/kg, diikuti dengan 70 mg/kg BB setiap 4 jam untuk 17 kali dosis, dengan total durasi terapi adalah 72 jam.

Manfaat Aspirin untuk Sembuhkan Nekrosis? Apa Bisa?

Tapi apakah keracunan paracetamol bisa diobati dengan aspirin? Mungkin Anda akan bertanya-tanya mengenai manfaat aspirin untuk mengobati nekrosis hati. Simak penelitian terbaru di bawah ini: Obat aspirin atau asetosal merupakan obat golongan antiiflamasi non-steroid yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit (analgesik), mengatasi demam (antipiretik), dan mengatasi peradangan (antiinflamasi). Pada dosis rendah aspirin dapat digunakan untuk mengatasi trombosis (antitrombotik) sehingga dapat juga digunakan untuk mencegah serangan jantung. Satu dosis aspirin bisa mencegah kerusakan hati yang disebabkan parasetamol atau konsumsi alkohol. Tim Yale University dalam Journal of Clinical Investigastion menjumpai penggunaan aspirin mengurangi tingkat kematian pada tikus yang mengalami overdosis parasetamol. Penelitian terakhir menunjukkan, tikus cenderung bisa bertahan setelah diberi asetaminofen (bahan aktif dalam parasetamol) terlalu banyak dan bila mereka juga diberi aspirin dosis kecil. Itu karena terjadi hambatan reseptor kimia pada sel hati adalah reseptor yang memicu respon peradangan.

Tidak Ada Obat yang Mutlak Mujarab

Penting untuk diingat bahwa tidak ada satupun upaya yang secara klinis terbukti bisa melindungi hati dari penyalahgunaan alkohol. Karena itu, para peneliti merekomendasikan agar setiap orang yang memakai aspirin beberapa hari sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Para peneliti mewaspadai jika aspirin dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung dan meningkatkan risiko perdarahan. Meskipun penelitian ini masih sebatas uji pra klinis, tapi tidak menutup kemungkinan bisa dilanjutkan pada klinis karena pengaruhnya sangat besar terhadap manusia. Aspirin akan mengganggu jalur kimia yang memicu peradangan hati. Penting bagi Anda untuk mengetahui jumlah penderita sirosis hati meningkat karena orang minum alkohol lebih banyak dan mengalami overdosis parasetamol dengan total 100 kematian per tahun.