Bagi penggemar fanatik teh, tentu menganggap teh minuman terenak. Penggemar kopi tak mau kalah. Bagi coffee lovers, tidak ada minuman senikmat kopi. Namun, penggemar kopi selalu bilang bahwa orang yang hanya minum teh saja membosankan. Sementara, penggemar teh selalu mengelu-elukan khasiat kesehatan teh yang jauh lebih baik. Sekarang jika ada pertanyaan lebih sehat kopi atau teh, kira-kira apa ya jawabannya?

 

Baik teh maupun kopi, keduanya mengandung kafein. Kabar baiknya, baik kopi maupun teh cukup sehat, selama dikonsumsi tanpa gula ataupun perasa lainnya. Ada lebih banyak penelitian tentang teh, namun belakangan ini banyak pula penelitian tentang kopi.

 

Menurut ahli, keduanya boleh saja dikonsumsi asalkan kondisi tubuh Kamu dalam keadaan sehat dan Kamu tidak mengonsumsinya berlebihan. Tetap saja minuman yang dikonsumsi berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

 

Untuk mencari tahu lebih jauh tentang lebih sehat kopi atau teh, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Ketika Kopi Tak Lagi Hanya untuk Melepas Stres

 

Lebih Sehat Kopi atau Teh, Ini Penelitiannya!

Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu manfaat kesehatan kopi dan teh. Namun pertanyaannya, lebih sehat kopi atau teh?

 

Kopi Memperpanjang Umur dan Meningkatkan Memori

Kopi tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi. Menurut penelitian, konsumsi kopi bisa membantu mencegah penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit liver.

 

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Internal Medicine pada 2018  melibatkan sekitar setengah juta orang. Penelitian ini menemukan bahwa semakin banyak kopi yang dikonsumsi (hingga delapan cangkir per hari), semakin menurun juga risiko kematian selama periode 10 tahun penelitian tersebut.

 

Kopi juga bisa melindungi fungsi memori dan otak. Satu penelitian menemukan bahwa minum tiga cangkir perhari bisa menurunkan risiko penyakit Alzheimer hingga 65 persen. Tetapi syaratnya adalah kopi tanpa gula ya Geng!

 

Bagaimana dengan Isu Bahwa Kopi Bisa Menyebabkan Kanker?

Tahun lalu, hakim di California, Amerika Serikat, sempat menjadi perbincangan di seluruh dunia, setelah ia menjatuhkan keputusan bahwa perusahaan kopi harus menaruh label peringatan kanker pada produk mereka.

 

Hal itu dikarenakan bahan akrilamida, senyawa yang ada di biji kopi panggang, yang dihubungkan dengan kanker pada tikus. Namun, menurut beberapa ahli, hal tersebut terlalu dilebih-lebihkan.

 

Menurut beberapa ahli, sangat sedikit bukti yang menunjukkan bahwa kopi berhubungan dengan kanker. Pasalnya, kopi mengandung polifenol dan antioksidan yang melindungi dari inflamasi dan perkembangan beberapa kanker.

 

Selain itu, ada pula beberapa penelitian yang menemukan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker rahim dan kanker usus besar. Sebagai informasi tambahan, banyak organisasi kesehatan yang tidak setuju dengan keputusan hakim tersebut, termasuk American Institute of Cancer Research.

 

Baca juga: Teh untuk Sembelit, Amankah untuk Dikonsumsi?

 

Te Meningkatkan Sistem Imun, Menurunkan Risiko Kanker, Memperkuat Tulang

Tidak diragukan lagi bahwa teh adalah minuman yang menyehatkan. Konsumsi teh secara rutin juga bisa menurunkan berat badan, meningkatkan sistem imun, serta menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

 

Selain itu, orang yang suka minum teh juga cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi serta penurunan risiko fraktur. Minum teh hijau juga bisa melindungi kesehatan otak dan membantu merileksasi diri.

 

Teh hijau memang mengandung asam amino L-theanine, yang memicu produksi neurotransmiter GABA dan membantu merileksasi pikiran. Manfaat kesehatan teh yang sangat beragam disebabkan oleh banyaknya bahan anti-inflamasi dan antioksidan di dalamnya. Teh hijau dan teh hitam mengandung lebih banyak antioksidan ketimbang kopi.

 

Sebagai tambahan, teh juga mengandung flavonoid, yang merupakan antioksidan pelindung tubuh dari stres akibat lingkungan.

 

Hati-hati Kafein, Sisi Negatif Kopi dan Teh

Tidah hanya mencari tahu lebih sehat kopi dan teh, Kamu juga harus tahu sisi negatif keduanya. Kedua minuman ini mengandung kafein. Kafein adalah stimulan yang memengaruhi beberapa sistem di dalam tubuh. Kafein bisa memengaruhi sistem saraf, sehingga membuat Kamu merasa lebih aktif atau gelisah, meningkatkan denyut jantung atau tekanan darah, serta menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.

 

Departemen Pertanian Amerika Serikat merekomendasikan agar orang mengonsumsi tidak lebih dari 400 miligram kafein per hari. Kadar kafein beragan pada setiap minuman, tergantung dari proses pembuatan dan ukurannya.

 

Namun, untuk lebih jelasnya, berikut kandungan kafein minuman pada umumnya:

  • Satu cangkir kopi seduh mengandung 92 miligram kafein.
  • Satu cangkir teh hitam seduh mengandung 27 miligram kafein.
  • Satu cangkir teh hijau seduh mengandung 29 miligram kafein.

 

Jika dikonsumsi tidak berlebihan ( di bawah 400 miligram per hari), kafein tidak berbahaya. Perlu diketahui, setiap orang memiliki metabolisme kafein yang berbeda, sehingga tingkat kesensitifan terhadap kafein berbeda-beda.

 

Baca juga: 8 Mitos dan Fakta seputar Kafein

 

Jadi, lebih sehat kopi atau teh? Keduanya sama-sama boleh dikonsumsi dan punya sisi positif dan negatif masing-masing. Bijaklah dalam mengonsumsi minuman maupun makananmu dan selalu ingat bahwa mengonsumsi sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

 

Sumber:

Women's Health. Tea Vs. Coffee: It's The Ultimate Smackdown. September.

JAMA Internal Medicine. Association of Coffee Drinking With Mortality by Genetic Variation in Caffeine Metabolism. 2018.

Shen CL. Green tea and bone metabolism. 2009.