Menambah atau menunda anak adalah hak semua wanita dan merupakan hasil diskusi dengan pasangan. Untunglah, kini Mums memiliki banyak pilihan kontrasepsi untuk merencanakan kehamilan atau mengatur jarak kehamilan. 

 

Namun, terkadang kegalauan bisa saja muncul jika berencana ingin hamil lagi. Bisakah segera hamil setelah lepas dari kontrasepsi? Jawabannya tentu saja bisa, Mums. Menurut penelitian, 1 dari 5 wanita berhasil hamil setelah menghentikan penggunaan pil KB.

 

Dan, 8 dari 10 wanita berhasil hamil kembali dengan jeda setahun setelah berhenti menggunakan pil KB. Lalu, benarkah semuanya tergantung pada jenis KB yang digunakan? Simak penjelasannya berikut ini.

 

Pilihan Kontrasepsi Itu Penting

Memilih kontrasepsi dengan cermat dan tepat sangat penting. Selain dari segi kenyamanan dan kecocokan dengan metabolisme tubuh, pertimbangan berapa lama kesuburan bisa kembali setelah kontrasepsi selesai digunakan juga patut diperhitungkan. 

 

Ya, seberapa cepat kesuburan Mums akan kembali memang tergantung pada pilihan kontrasepsi yang digunakan. Pasalnya, kesuburan itu sendiri didukung oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Kapan mulai berovulasi lagi.
  • Adanya lendir serviks yang menandakan masa subur kembali diproduksi.
  • Siapnya endometrium untuk dibuahi.

 

Walau begitu, seberapa cepat bisa hamil lagi setelah melepas kontrasepsi tak hanya dilihat dari sudah mulai ovulasi atau tidak. Ada beberapa faktor penting yang sangat menentukan kehamilan itu bisa terjadi atau tidak, yaitu:

 

1. Usia Mums

Sebagai pihak yang mengandung, usia Mums akan sangat berpengaruh. Perlu Mums ketahui, kuantitas dan kualitas sel telur yang diproduksi setiap bulannya akan menurun ketika Mums memasuki usia 30 tahun. Kualitas dan kuantitas sperma suami pun ikut menurun seiring pertambahan usia.

 

2. Penentuan waktu dan frekuensi berhubungan intim

Pasangan yang melakukan hubungan seks teratur 2-3 kali seminggu memiliki kemungkinan hamil lebih besar. Frekuensi ini memastikan bahwa volume sperma yang berkualitas ada di dalam saluran reproduksi wanita pada saat ovulasi. Sementara jika hanya melakukan hubungan seks seminggu sekali, peluang untuk hamil lebih rendah karena jumlah sperma yang masuk pada saat ovulasi berjumlah lebih sedikit.

 

3. Gaya hidup

Berat badan, konsumsi kafein, konsumsi obat-obatan tertentu, pola makan, pola tidur, frekuensi olahraga, dan konsumsi alkohol sedikit banyak ikut berperan untuk kesuburan Mums dan Dads.

 

4. Kondisi medis

Kondisi medis yang diidap juga dapat memengaruhi kesuburan, misalnya penyakit tiroid, kekurangan vitamin D, atau kondisi yang lebih spesifik, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan endometriosis.

 

Baca juga: Berikut Ini Pilihan Alat Kontrasepsi KB yang Tidak Bikin Gemuk

 

Jenis Kontrasepsi dan Pengaruhnya dengan Pengembalian Kesuburan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jenis kontrasepsi akan sangat menentukan bagaimana siklus ovulasi bisa kembali normal dan Mums kembali subur. Berdasarkan pilihan kontrasepsi yang populer dipakai, berikut penjelasannya:

 

1. Pil KB

Dikenal juga sebagai kontrasepsi oral. Ada yang mengandung hormon kombinasi (estrogen dan progestin) atau hanya progestin. Cara kerja pil ini dengan mencegah ovulasi dan penebalan lendir serviks.

 

Setelah menghentikan pil, ovulasi dan kesuburan bisa kembali dalam waktu 1 bulan (satu siklus menstruasi). Terkadang, bisa pula membutuhkan waktu 3 bulan agar kesuburan kembali.

 

2. Kontrasepsi Implan

Implan bekerja dengan melepaskan hormon progestin. Setelah dimasukkan, implan dapat mencegah kehamilan hingga 3 tahun, tetapi bisa dilepas kapan saja. Setelah dilepas, kesuburan akan kembali dalam waktu 1 bulan, dengan catatan tidak terjadi komplikasi dalam proses pengangkatannya.

 

3. IUD

Ini biasa disebut sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Memiliki 2 tipe dasar yang bisa digunakan, yaitu IUD tembaga (jangka waktu 10 tahun) dan IUD hormonal (jangka waktu 3-5 tahun).

 

Baca juga: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Apa yang Paling Efektif?

 

IUD tembaga bekerja dengan menyingkirkan sperma dari saluran tuba, sehingga tidak terjadi kehamilan. Sementara, IUD hormon bekerja dengan menebalkan lendir serviks, menipiskan endometrium, dan mencegah ovulasi.

 

Kedua jenis IUD bisa kapan saja dilepas dengan bantuan dokter kandungan atau bidan, sehingga kesuburan bisa kembali dalam kurun waktu sebulan setelah IUD tembaga dilepas. Sedangkan dibutuhkan beberapa bulan untuk IUD hormonal.

 

4. KB Suntik

Berbeda dengan pilihan kontrasepsi lainnya, KB suntik tergolong paling lama mengembalikan kesuburan karena kontrasepsi ini memasukkan obat medroksiprogesteron asetat ke dalam otot. Kandungan obat ini akan bertahan lama di otot, untuk mencegah ovulasi dan penebalan lendir serviks.

 

Diperlukan waktu antara 6 dan 12 bulan agar subur lagi setelah berhenti disuntik. Menurut data, 50% wanita akan hamil dalam 10 bulan setelah injeksi terakhir. Sementara beberapa wanita membutuhkan waktu hingga 18 bulan agar bisa hamil kembali. (AS)

 

Baca juga: Ini 8 Metode dan Alat Kontrasepsi untuk Pria

 

 

Sumber

Fertility Network. Factors Affecting Fertility.

Parents. Get Pregnant After Birth Control.

Very Well Family. Getting Pregnant After Contraceptives.