Banyak orang percaya bahwa penggunaan alat kontrasepsi KB dapat meningkatkan berat badan. Dan tentu saja kenaikan berat badan ini menjadi momok bagi sebagian wanita. Tidak heran kalau banyak wanita yang jadi bingung menentukan alat kontrasepsi apa yang tepat untuk digunakan dan tidak menimbulkan efek samping kenaikan berat badan.

 

Pada dasarnya, serupa dengan penggunaan obat-obatan, penggunaan alat kontrasepsi juga memiliki konsekuensi tertentu. Meski begitu, tidak semua alat kontrasepsi KB ini menyebabkan kenaikan berat badan kok, Mums. Ada beberapa alat kontrasepsi KB yang tidak bikin gemuk dan aman untuk digunakan. Kira-kira apa saja ya alat kontrasepsi yang dimaksud? Simak ulasannya berikut ini!

 

Benarkah Alat Kontrasepsi KB Membuat Gemuk?

Banyaknya anggapan yang beredar bahwa alat kontrasepsi KB, terutama KB hormon, dapat membuat gemuk menjadikan beberapa wanita enggan untuk menggunakannya. Hal ini diduga karena beberapa alat kontrasepsi KB tersebut memiliki kandungan hormon esterogen yang tinggi. Kandungan esterogen yang tinggi dianggap dapat meningkatkan nafsu makan dan retensi (penimbunan) cairan dalam tubuh, yang akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Meski begitu, beberapa penelitian ternyata membuktikan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Berdasar penelitian, kenaikan berat badan beberapa kilogram setelah penggunaan KB hormonal memang kerap terjadi dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Akan tetapi, kondisi ini hanya bersifat sementara dan bukan kenaikan berat badan akibat penambahan lemak.

 

Baca juga: Mengenal dan Memilih Alat Kontrasepsi

 

Hasil Penelitian Terkait Alat Kontrasepsi Hormonal

Jauh beberapa tahun sebelumnya, kontrasepsi hormonal memang menggunakan kandungan hormon dengan jumlah yang lebih tinggi dibanding yang digunakan saat ini. Tingkat esterogen yang tinggi tersebut dapat menimbulkan efek samping peningkatan nafsu makan dan retensi cairan. Namun, seiring waktu, alat kontrasepsi KB hormonal tersebut telah dikembangkan sedemikian rupa agar efek samping yang dirasakan tersebut dapat lebih diminimalkan.

 

Sebagai perbandingan, pil KB pertama yang dikembangkan pada tahun 1950-an, mengandung 150 mikrogram esterogen mestranol. Sedangkan, menurut penelitian tahun 2012, pil KB saat ini hanya mengandung sekitar 20-50 mikrogram esterogen. 

 

Lalu, Apa Saja Alat Kontrasepsi KB yang Tidak Bikin Gemuk?

Nah, jika Mums ingin benar-benar memilih alat kontrasepsi KB yang tidak bikin gemuk, maka menggunakan KB non-hormonal adalah pilihan yang paling disarankan. Meski tidak memasukkan kandungan hormon di dalamnya, namun alat kontrasepsi ini tetap efektif untuk mencegah kehamilan.

 

Selain tetap efektif mencegah kehamilan, absennya kandungan hormon dalam KB jenis ini juga tidak akan mengganggu masa menyusui serta tidak menimbulkan efek samping yang signifikan.

 

Alat kontrasepsi non-hormonal ini bekerja dengan cara menghalangi atau mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Berikut ini beberapa alat kontrasepsi KB yang tidak bikin gemuk dan bersifat non-hormonal:

 

1. IUD non hormonal

Terdapat jenis IUD, yakni IUD hormonal yang di dalamnya terdapat kandungan hormon dan IUD tembaga atau non-hormonal. Jika Mums ingin menghindari kenaikan berat badan, maka IUD tembaga adalah pilihan alat kontrasepsi KB yang dapat digunakan.

 

IUD adalah alat kontrasepsi yang berbentuk huruf T dan digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim. Adanya IUD dalam rahim ini akan menghalangi sperma untuk dapat membuahi sel telur. Selain itu, keberadaan tembaga yang mengikat IUD juga dapat berperan sebagai spermisida, di mana dapat membunuh sperma.

 

IUD merupakan alat kontrasepsi jangka panjang, namun tidak permanen. Artinya, jika Mums ingin hamil, IUD dapat dilepaskan. IUD dapat mencegah kehamilan secara efektif hingga waktu 10 tahun.

 

 

2. Kondom

Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling mudah untuk ditemukan. Kondom terbuat dari bahan lateks atau karet. Ada 2 jenis kondom, yakni kondom untuk pria dan kondom untuk wanita.

 

Kondom untuk pria digunakan dengan cara dipasang pada penis saat akan berhubungan seksual. Sedangkan, kondom untuk wanita digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina dan dapat dipasang sampai 8 jam sebelum berhubungan seksual.

 

Jika digunakan dengan tepat, artinya dengan posisi yang benar dan tidak ada kebocoran, kondom dapat mencegah sperma memasuki liang vagina dan rongga rahim untuk menghindari terjadinya pembuahan.

Beragam jenis kondom bisa Kamu dapatkan di sini

 

3. Spermisida

Spermisida merupakan bahan berbentuk busa, jel, atau krim yang dapat membunuh sel sperma. Penggunaan spermisida dilakukan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Beberapa jenis spermisida ada pula yang perlu dimasukkan 30 menit sebelum berhubungan.

 

4. Diafragma

Diafragma adalah alat kontrasepsi yang memiliki bentuk menyerupai mangkuk kecil. Diafragma digunakan pada wanita dengan cara dimasukkan pada bagian mulut rahim sebelum berhubungan seksual untuk menghalangi sperma masuk dan membuahi sel telur.

 

5. Cervical cap

Cervical cap memiliki bentuk yang hampir serupa dengan diafragma, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Alat kontrasepsi ini juga diletakkan pada bagian mulut rahim untuk menghalangi sperma memasuki rahim dan membuahi sel telur. Pemasangan cervical cap perlu dilakukan oleh dokter karena harus disesuaikan ukurannya.

 

Baca juga: Obat Kontrasepsi Oral Bikin Gendut? Cek Fakta-faktanya di Sini!

 

Bagaimana Jika Berat Badan Tetap Bertambah?

Jika Mums sudah memilih menggunakan alat kontrasepsi KB yang telah disebutkan sebelumnya namun tetap mengalami kenaikan berat badan, maka ada kemungkinan kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor lain, seperti perubahan pola makan atau aktivitas, dan bukan karena penggunaan alat kontrasepsi. Jika ini yang terjadi, tenang saja Mums karena masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan sehingga Mums bisa mengembalikan berat badan menjadi lebih ideal lagi.

 

1. Lakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin

Mulailah untuk kembali rutin melakukan aktivitas fisik, minilam 30 menit setiap harinya. Beberapa olahraga atau aktivitas fisik yang direkomendasikan di antaranya berjalan, berlari, aerobik, berenang, atau lainnya.

 

2. Pastikan tubuh selalu terhidrasi

Minum banyak air setiap hari dapat membantu mengurangi rasa kembung dan haus yang sering dikaitkan dengan rasa lapar. Untuk memastikan tubuh telah terhidrasi dengan baik, perhatikan warna urine yang dikeluarkan. Apabila urine berwarna kuning muda atau kuning pucat, maka tubuh telah cukup terhidrasi.

 

3. Membatasi kalori

Mengurangi asupan kalori hingga 500 kalori per hari dan hanya mengonsumsi sekitar 1.200-1.500 kalori per hari untuk wanita adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menurunkan berat badan.

 

4. Konsumsi nutrisi sehat yang dibutuhkan tubuh

Mengonsumsi makanan-makanan sehat yang kaya nutrisi, seperti sayuran, biji-bijian, dan buah dapat menmbantu menjaga berat badan tetap ideal. Ini termasuk dengan menghindari makanan yang tidak bergizi, seperti yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh.

 

Penggunaan alat kontrasepsi tentu ditujukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Meski begitu, beberapa wanita ada yang merasa tidak nyaman karena efek sampingnya yang dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Oleh karena itu, untuk menentukan alat kontrasepsi yang digunakan, pastikan terlebih dulu mengonsultasikannya pada dokter ya, Mums.

Kalau Mums sendiri pernah punya pengalaman menarik enggak nih terkait penggunaan alat kontrasepsi? Yuk, bagikan pengalaman Mums tersebut melalui Fitur Forum Aplikasi Teman Bumil! 

 

Baca juga: 3 Kontrasepsi Setelah Melahirkan

 

Sumber

Healthline. "Birth Control and Weight Gain: What You Need to Know".

WebMD. "Will Birth Control Pills Make Me Gain Weight?".

Whimn. "The Pill Causing Weight Gain Is the Myth That Won’t Go Away".

Self. "The Truth About Birth Control Causing Weight Gain".

Medical News Today. "Is there a way to lose weight on birth control?".