Beragam alat kontrasepsi ditawarkan oleh pihak kedokteran dengan mempertimbangkan efektifitas, kenyamanan, dan kebutuhan yang diinginkan wanita mulai dari kondom, pil KB, suntik KB, dan alat kontrasepsi yang biasa disebut IUD (Intra-Uterine-Device).

 

IUD adalah alat kontrasepsi yang berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim. Dalam proses pemasangannya terkadang menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Alat kontrasepsi ini memiliki 2 macam jenis, yaitu tembaga yang bisa digunakan selama 10 tahun dan kontrasepsi hormon yang digunakan selama 5 tahun.

 

Jika Kamu hendak menggunakan IUD, ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan tentang alat kontrasepsi yang satu ini. 

  1. 99% efektif mencegah kehamilan

Menurut Centers for Disease Control, IUD adalah alat kontrasepsi yang paling bisa diandalkan dalam mencegah kehamilan. Tidak seperti kondom dan pil KB, IUD tidak menyisakan ruang untuk masuknya sperma menuju sel telur. IUD tembaga sangatlah efektif, sedangkan IUD hormon mulai bekerja dengan benar setelah satu minggu saat menstruasi pertama mulai setelah pemasangan.

 

  1. IUD tembaga bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

IUD tembaga dirasa cukup aman, bahkan ketika Kamu hendak berhubungan seks sebanyak 5 kali tanpa menggunakan kondom, IUD ini menghentikan sperma yang berenang untuk mencapai sel telur. Menurut Planned Parenthood, karena bahannya yang berbeda, IUD hormon tidak bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat.

Baca juga: Pilihan Metode Kontrasepsi dan Keuntungannya

 

  1. IUD tidak mencegah IMS

Tidak ada satupun alat kontrasepsi seperti IUD, pil KB, dan implant subdermal yang tidak bisa mencegah seseorang dari tertularnya IMS. Satu-satunya hal yang bisa mencegah IMS adalah dengan tidak bergonta-ganti pasangan seks, dan menggunakan kondom sebagai alat pengaman.

 

  1. Memasukkan IUD sangat tidak menyenangkan

Ketika IUD dimasukkan, terasa kram yang cukup luar biasa di bagian panggul kemudian selesai begitu saja. Menurut Dr. Leah Torres, spesialis kesehatan reproduksi dan OB di Utah, walaupun obat pengilang nyeri dapat membantu meredakan rasa sakit, namun rasa tidak nyaman itu tergantung pada dokter yang memasukkan alatnya.

 

Apabila dimasukkan dengan benar, rasa sakit tidak akan berlangsung lama dan hanya akan terjadi pendarahan sedikit. Tapi jika dokter yang memasang alat tidak benar, maka akan terjadi pendarahan yang cukup banyak hampir menyerupai saat menstruasi. Jika Kamu mengalami kram dan pendarahan yang cukup banyak lebih dari satu minggu, sebaiknya kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

 

  1. Beberapa pengguna IUD tidak mentruasi

Seperti yang diungkapkan Planned Parenthood, IUD hormon yang mengandung progesterone sintetik bisa menipiskan dinding rahim, mengurangi kram saat menstruasi datang, hingga tidak terjadi menstruasi sama sekali. Namun, kondisi ini bisa terjadi tergantung pada merek apa yang Kamu gunakan. Jika Kamu menggunakan IUD dengan dosis hormon tinggi, maka Kamu akan lebih mungkin mengalami amenore (kondisi wanita yang seharusnya mendapat menstruasi, tapi tidak menstruasi). Ada yang berhenti pada tahun pertama penggunaan, dan ada pula pada tahun ke-3 atau ke-4 pemakaian.

Baca juga: Berbagai Mitos Tentang Alat Kontrasepsi Spiral

 

  1. IUD bisa membuat menstruasi semakin memburuk

Selain wanita yang tidak mengalami menstruasi, ada pula efek dari penggunaan IUD yaitu volume menstruasi yang keluar jadi lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini umumnya terjadi setelah 6 bulan pertama saat menstruasi setelah pemakaian.

 

Hal ini dikarenakan IUD tembaga meningkatkan faktor inflamasi, seperti prostaglandin yang biasanya diproduksi oleh dinding rahim dan bertanggung jawab untuk menyebabkan kram tiap bulan. Jika Kamu termasuk wanita yang selalu merasakan kram tiap menstruasi, mungkin IUD tembaga bukanlah alat kontrasepsi yang cocok untukmu.

 

  1. IUD mungkin bisa meningkatkan kehidupan seks

Menurut penelitian yang dilakukan pada Journal of Medicine tahun 2012, penggunaan IUD tidak bisa secara langsung meningkatkan gairah, menjadi terangsang atau orgasme. Tapi, mengetahui bahwa pasanganmu terlindungi dari kehamilan maka bisa menghasilkan seks yang spontan dan lebih bergairah.

 

Sebaiknya, sebelum Kamu memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi apa yang cocok untukmu, ada baiknya jika didiskusikan dengan dokter kandungan. Mungkin saja alat yang Kamu inginkan memang ampuh untuk mencegah kehamilan namun membahayakan tubuhmu. (AD/WK)

Baca juga: Fakta dan Cara Memakai Kondom Wanita