Semua orang tua tentu ingin memberikan gizi terbaik untuk anak-anak. Gizi terbaik bisa didapatkan melalui makanan sehat. Tetapi saat ini kriteria makanan sehat untuk anak mungkin sudah mulai dilupakan, apalagi terlalu banyak godaan makanan cepat saji yang disukai anak-anak.

 

Gempuran iklan makanan dan camilan di televisi menjadikan memberikan makanan sehat untuk anak sedikit menantang ya Mums! Belum lagi kesibukan Mums bekerja sehingga tidak ada waktu menyiapkan makanan sehat untuk si Kecil.

 

Padahal makanan sehat sangat penting untuk kesehatan anak, Tidak hanya membantu menjaga berat badannya agar tidak kegemukan, tetapi juga dapat menghindari masalah kesehatan, memperbaiki suasana hati, dan membuat anak lebih pintar.

 

Berikut ini panduan memilih makanan sesuai kriteria makanan sehat untuk anak.

 

Baca juga: Kriteria Makanan Sehat Seperti Apa Sih?

 

Manfaat Makanan Sehat untuk Anak

Jika anak makan dengan baik dengan kandungan gizi lengkap, manfaat utamanya adalah mendukung pertumbuhan dan perkembangannya hingga dewasa. Pola makan yang sehat juga dapat memiliki efek besar pada kesehatan mental dan emosional anak. Anak bisa terhindar dari kondisi seperti depresi, gangguan kecemasan, hingga ADHD (hiperaktif). 

 

Penting untuk diingat bahwa anak-anak tidak dilahirkan dengan selera makan tertentu. Saat lahir mereka tidak punya keinginan untuk makan kentang goreng, pizza atau tidak suka dengan brokoli dan wortel. Selera makan anak ditentukan oleh kebiasaan yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil.

 

Jika saat ini anak Mums belum terbiasa makan makanan sehat, masih ada peluang untuk memprogram ulang selera makan anak-anak sehingga ke depannya ia mulai menginginkan makanan yang lebih sehat. 

 

Semakin cepat Mums mengenalkan pilihan menu makanan sehat dan bergizi ke dalam diet sehari-hari si Kecil, semakin mudah mereka untuk menyukai makanan sehat. Bahkan selera untuk makan sehat dapat bertahan seumur hidup.  

 

Mums dapat menanamkan kebiasaan makan sehat pada si Kecil tanpa perlu “berantem” dulu dengan si Kecil. Mulailah dengan perlahan dan bertahap.

 

Baca juga: Si Kecil Picky Eater? Coba Cara Ini untuk Mengatasinya

 

Kriteria Makanan Sehat untuk Anak

Kriteria makanan sehat untuk anak adalah makanan yang dapat mendukung tumbuh kembangnya. Tentunya makanan dengan kandungan gizi lengkap, baik zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, lemak, maupun zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral.

 

Semua kebutuhan gizi tersebut dapat diperoleh dengan makanan beragam setiap hari. Mums tentu sudah tahu konsep gizi seimbang. Tidak ada satu makanan pun yang memiliki gizi lengkap, sehingga makan harus beragam dan bervariasi. 

 

Setelah itu catat kriteria makanan sehat untuk anak berikut ini:

 

1. Batasi gula dan karbohidrat olahan dalam diet anak

Karbohidrat sederhana atau olahan adalah gula dan biji-bijian olahan yang telah mengalami pengolahan hingga tidak lagi mengandung serat dan nutrisi. Contoh gula dan karbohidrat olahan adalah roti putih, roti dan pizza, pasta, kue kering, tepung terigu, nasi putih, dan bahkan beberapa jenis sereal. 

 

Karbohidrat olahan ini cepat menyebabkan lonjakan gula darah yang akan berdampak secara langsung pada suasana hati dan energi si Kecil. Sebagai gantinya, pilih karbohidrat kompleks yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dan serat yang dicerna secara perlahan. Dengan begitu akan memberikan energi yang lebih tahan lama. 

 

Contoh karbohidrat kompleks adalah gandum utuh atau roti multigrain, sereal berserat tinggi, beras merah, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran non-tepung. Tubuh seorang anak akan mendapatkan semua gula yang dibutuhkan tubuh dari makanan alami itu.

 

Jika Mums memberikan terlalu banyak gula tambahan, maka artinya Mums memberikan banyak kalori kosong yang berkontribusi terhadap gejala hiperaktif, gangguan mood, dan meningkatkan risiko obesitas, dan diabetes tipe 2.

 

The American Heart Association merekomendasikan agar asupan gula untuk anak-anak dibatasi hanya 3 sendok teh (12 gram) sehari. Hati-hati ya Mums, gula banyak tersembunyi dalam makanan dan minuman manis. 

 

Minuman soda mengandung gula hingga 10 sendok teh atau setara dengan 40 gram gula. Sejumlah besar gula tambahan juga dapat disembunyikan dalam makanan seperti roti, sup kalengan dan sayuran, makanan beku, dan makanan cepat saji. 

 

Anak-anak biasanya suka permen. Jangan melarang permen sama sekali. Tidak apa-apa anak-anak sekali-sekali makan permen. Lebih baik permen daripada minuman manis.

 

Baca juga: Mitos Makanan Bebas Gula Pasti Tidak Enak! 

 

2. Temukan Alternatif Junk Food yang Lebih Sehat

Makanan cepat saji tidak dimasukkan dalam kriteria makanan sehat untuk anak. Makanan cepat saji biasanya tinggi gula, lemak tidak sehat, dan kalori dan rendah nutrisi. Tetap saja, junk food sangat menggoda bagi anak-anak, dan sulit menghindari sepenuhnya.

 

Maka daripada melarang sama sekali, cobalah untuk mengurangi kesukaan anak pada makanan cepat saji secara bertahap. Dalam waktu bersamaan, Mums membuat pilihan makanan yang lebih sehat.

 

Misalnya, daripada kentang goreng, coba Mums buat kentang panggang. Es krim bisa diganti dengan yogurt atau smoothie buah segar, ayam goreng diganti dengan ayam panggang, dan sebagainya. Jika si Kecil suka ngemil keripik kentang, Mums bisa siapkan alternatif berupa keripik sayuran atau kacang untuk anak yang usianya lebih besar.

 

Baca juga: Perangi Obesitas, London Batasi Iklan Junk Food

 

3. Lebih Bijak dengan Lemak

Anak-anak membutuhkan lemak sehat dan ada banyak sumber lemak sehat pada makanan. Lemak sehat membantu anak-anak tetap kenyang sehingga bisa berkonsentrasi saat sekolah. Suasana hati mereka juga membaik jika merasa kenyang. 

 

Lemak sehat adalah lemak tak jenuh tunggal, seperti lemak pada minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan (seperti almond, hazelnut, dan pecan), dan biji-bijian (seperti labu, wijen).

 

Lemak tak jenuh ganda juga termasuk asam lemak Omega-3, yang ditemukan dalam ikan berlemak, seperti salmon, herring, mackerel, ikan teri, dan sarden, atau dalam biji rami dan kenari. Hindari lemak jahat seperti lemak trans yang banyak terdapat pada margarin, kerupuk, permen, kue, makanan ringan, makanan yang digoreng, dan makanan olahan.

 

Baca juga: Tidak Selamanya Susu Rendah Lemak Lebih Sehat Dari Susu Full Cream
 

Dimulai dari Sarapan

Sarapamn adalah waktu makan terpenting buat anak. Penelitian menunjukkan, anak-anak yang terbiasa menikmati sarapan setiap hari memiliki ingatan yang lebih baik, suasana hati dan energi yang lebih stabil, dan mendapat nilai lebih tinggi saat ulangan. 

 

Kriteria makanan sehat untuk anak pada waktu sarapan adalah terdiri dari protein berkualitas. Mums bisa mendapatkannya dari sereal yang sudah diperkaya, yoghurt, susu, keju, telur, daging, atau ikan.

 

Sarapan tidak perlu lama karena pagi hari umumnya waktunya singkat. Mums bisa merebus telur malam harinya dan diberikan di pagi hari besamaan dengan sereal rendah gula, protein tinggi, dan satu buah apel untuk dikonsumsi. Lain waktu, siapkan sarapan roti gandum dengan isi telur atau keju, atau selai kacang. Sebagian bisa dimakan dalam perjalanan ke sekolah.

 

Nah itu tadi kriteria makanan sehat untuk anak dan strategi agar anak mau mengonsumsinya. Mums dan Dads harus menjadi contoh. Tidak ada gunakanya meminnta anak menyukai makanan sehat tetapi kebiasaan makan Mums dan Dads tidak sehat. Biasakan makan bersama keluarga dengan menu-menu yang memenuhi kriteria makan sehat untuk keluarga. 

 

Baca juga: Makan Bersama Keluarga, Banyak Manfaatnya!

 

 

 

Referensi:

Helpguide.org. Healthy food for kids.

Raisingchildren.net.au. School ages food groups.

Healthxchange.sg. Food growing child.