Konjungtivitis merupakan istilah bagi kondisi mata merah. Mungkin Kamu sering mengalaminya akibat infeksi debu atau kotoran di jalan raya. Diawali dari gatal kemudian perih setelah beberapa saat yang disertai dengan memerahnya mata. Biasanya, apa yang akan segera Kamu lakukan untuk mengurangi rasa gatal pada mata? Sebagian orang cenderung untuk langsung menggosok tanpa memedulikan kebersihan tangannya terlebih dulu. Padahal, tahukah Kamu jika infeksi tersebut disebabkan oleh adanya bakteri. Sehingga, apabila Kamu menggosoknya dengan tangan kotor, justru bakteri akan semakin bertambah dan berkembang dalam mata.

 

Pengertian Konjungtivitis

Secara keilmuan, konjungtivitis merupakan kondisi peradangan pada konjungtiva atau selaput bening yang melapisi mata bagian depan. Peradangan ini terjadi khususnya pada bagian pembuluh darah kecil di konjungtiva sehingga membuat bagian putih mata memerah. Umumnya konjungtivitis terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Selain karena peradangan, pemicu mata menjadi merah lainnya adalah akibat adanya reaksi alergi yang secara langsung dilakukan tubuh dalam menjaga kesehatan mata. Awalnya, mungkin hanya satu mata yang terjangkit, tetapi setelah beberapa menit kedua mata pun memerah.

Adakah gejalanya? Ya. Ternyata, peradangan ini tak langsung membuat mata merah, tetapi diawali tanda-tanda seperti

  • Mata berair dan banyak memroduksi mukus karena kelenjar bekerja terlalu aktif akibat peradangan

  • Setelah mengalami peradangan mata menjadi merah. Disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah kecil pada konjungtiva.

  • Mata menjadi sensitif terhadap cahaya

 

Penyebab Konjungtivitis

Hampir tak ada penyakit yang tak disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, dan salah satunya adalah konjungtivitis ini. Penyakit yang menyerang konjungtiva ini jika dilihat secara medis dapat dijabarkan berbagai penyebabnya menurut jenis konjungtivitias itu sendiri, seperti:

 

Konjungtivitis infeksi, terjadi akibat beberapa hal yaitu karena infeksi bakteri (bakteri penyebab infeksi telinga dan lambung), penyakit menular seksual (gonore atau chlamydia), dan virus, khususnya Adenovirus yang paling sering menyebabkan konjungtivitis, tetapi dapat menimbulkan gejala demam dan sakit tenggorokan. Secara umum, jenis konjungtivitis ini memiliki beberapa gejala yaitu

  • Membesarnya kelenjar getah bening yang terletak di depan telinga

  • Mata terasa panas seperti terbakar

  • Bulu mata akan lengket ketika bangun pagi

  • Mata terasa seperti berpasir atau mengganjal

Konjungtivitis infeksi pun dapat menyebar dan menginfeksi orang yang ada di sekitarnya. Terlebih jika Kamu tidak membersihkan diri seperti cuci tangan setelah berkontak langsung dengan penderita dan berbagi handuk dengannya. Selain itu, terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan seseorang terjangkit konjungtivitis yaitu

  • Menderita diabetes dan penyakit lain, karena sistem kekebalan tubuh menurun

  • Berada di tempat ramai dan padat

  • Usia yang semakin bertambah

  • Menderita blefaritis atau peradangan pada sisi kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri

  • Memiliki riwayat infeksi saluran pernapasan

  • Mengonsumsi obat-obatan yang melembahkan sistem kekebalan tubuh

  • Penggunaan lensa kontak 

 

Konjungtivitis alergi, terjadi akibat reaksi alergi pada tungau debu atau serbuk sari. Ditandai dengan hidung berair atau tersumbat dan disertai bersin-bersin. Sebenarnya konjungtivitis alergi ini terbagi kembali dalam berbagai jenis dan memiliki gejala yang berbeda-beda seperti:

  • Konjungtivitis alergi menahun. Inilah yang dinamakan alergi akibat tungau debu, kulit-kulit mati hewan, dan serbuk sari dari pohon, bunga, maupun rumput. Biasanya penderita asma dan rhinitis alergi memiliki kecenderungan untuk mengidap penyakit konjungtivitis tipe ini. 

  • Alergi akibat tetes mata atau yang memiliki istilah contact dermaconjunctivitis ini akan menyebabkan kelopak mata terasa kering dan perih. Selain akibat tetes mata, penggunaan riasan wajah dan paparan zat kimia secara terus menerus pun dapat menyebabkan konjungtivitasi tipe ini.

  • Alergi akibat pemakaian kontak lensa, mata buatan atau prostesis yang dipasang saat operasi mata, dan jahitan pada operasi mata memiliki nama lain yaitu konjungtivitis papiler raksasa. Jenis konjungtivitis ini akan menimbulkan bintik kecil di kelopak mata bagian atas dan akan berkembang secara perlahan. 

 

Konjungtivitis iritasi, terjadi akibat kontaminasi unsur-unsur penyebab iritasi, seperti sampo, air berklorin yang ditemukan pada kolam renang umum, asap atau uap, dan bulu mata yang menyimpang kemudian menggesek konjungtiva. Namun, Kamu perlu waspada dan menaruh perhatian lebih jika mata terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Sebaiknya, konsultasikan pada dokter mata untuk mencegah terjadinya komplikasi. Apabila Kamu mengalami berbagai gejala akibat komplikasi seperti berikut, segera temui doktermu!

  • Pengelihatan menjadi kabur atau terganggu

  • Salah satu atau kedua mata berwarna merah pekat pada bagian putihnya

  • Mata terasa sakit

  • Sensitifitas terhadap cahaya semakin tinggi atau mengalami fotofobia

  • Merasa pusing berlebihan yang disertai mual dan seperti ingin muntah