Anak tengah sering kali merasa diabaikan dan dikucilkan. Kondisi ini dinamakan middle child syndrome atau sindrom anak tengah. Meski begitu, penelitian terbaru justru mengungkapkan bahwa sindrom ini hanyalah mitos belaka.

 

Pada kenyataannya, anak tengah justru memiliki sifat dan kepribadian yang cenderung lebih unggul, baik dalam bidang pekerjaan maupun sosial, dibanding kakak atau adiknya. Wah, kira-kira kenapa ya anak tengah justru bisa lebih berhasil dibanding si Sulung atau si Bungsu? Berikut 7 alasan anak tengah lebih unggul!

 

1. Anak tengah adalah negosiator yang baik

Setiap anak dalam urutan kelahiran memiliki kepribadiannya masing-masing. Anak pertama atau yang lebih tua cenderung memiliki pengaruh yang besar terhadap orang tua dan saudara-saudara kandungnya.

 

Sedangkan anak yang lebih muda biasanya memiliki kepribadian yang manja dan membutuhkan simpati. Lain dengan anak tengah, dalam kehidupan, mereka harus mampu memahami kepribadian saudara-saudaranya. "Anak tengah biasanya yang paling bersedia mengikuti dan sepakat dengan keputusan yang dibuat," kata Frank Sulloway, PhD.

 

Alhasil, kebanyakan anak tengah lebih sabar, diplomatis, pendengar yang baik, dan dapat melihat pendapat orang lain dari berbagai sudut pandang. Meski suara dan pendapat mereka sering kali tidak diungkapkan secara lantang, kebanyakan dari mereka lebih persuasif.

 

Baca juga: Anak Perempuan Setara dengan Anak Laki-laki

 

2. Anak tengah bisa bekerja sama dengan baik

Tidak seperti anak pertama, anak tengah terlahir dalam dunia yang mengharuskan mereka untuk berbagi. Sejak awal, anak tengah dituntut untuk berbagi ruang, waktu, kasih sayang orang tua, bahkan mainan yang dimiliki.

 

Oleh sebab itu, anak tengah sebenarnya sudah mempelajari keterampilan berbagi dan bekerja sama. Dalam sebuah studi yang dimuat dalam The Journal of Genetic Psychology, anak tengah cenderung bisa bekerja sama ketika berada dalam sebuah kelompok dibanding kakak atau adik mereka.

 

3. Anak tengah pintar menjalin hubungan pertemanan

Anak tengah sering kali hanya menerima sedikit perhatian dari keluarga mereka. Karenanya, mereka cenderung mencari perhatian serta hubungan yang dekat di luar keluarga. "Anak tengah cenderung memilih lingkaran pertemanan yang dekat untuk menggantikan hubungan dengan keluarga yang tidak begitu dekat," ujar pakar pengasuhan anak, Gail Gross, PhD. Hubungan pertemanan yang dijalin oleh anak tengah biasanya akan berlangsung lebih lama dan loyal karena didasari oleh rasa kasih sayang, bukan hanya kenyamanan.

 

Baca juga: Mengenalkan Gender kepada Anak Wajib Dilakukan Sejak Dini

 

4. Anak tengah memiliki ego yang lebih rendah

Kurangnya perhatian di rumah membuat anak tengah kerap rendah diri. Namun, sifat ini nyatanya tidak selalu buruk. Di satu sisi, mereka cenderung lebih siap dan kuat ketika berhadapan dengan penolakan dibanding kakak atau adiknya. Selain itu, anak tengah cenderung memiliki ego yang lebih rendah.

 

5. Anak tengah bisa menjadi pemimpin

Anak tengah memiliki 'hak istimewa' ketika berhadapan dengan saudara-saudaranya. Mereka dapat belajar dari saudara yang lebih tua sekaligus menjadi panutan bagi saudara yang lebih kecil. Kedua kondisi ini membuat anak tengah memiliki empati yang tinggi, serta keterampilan negosiasi dan fleksibilitas yang baik.

 

Semua hal positif ini mendukung anak tengah untuk menjadi pemimpin yang baik. Karenanya, tidak heran kalau banyak anak tengah menjadi tokoh penting, di antaranya Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, Teddy Roosevelt, dan John F. Kennedy.

 

6. Anak tengah memiliki hubungan asmara yang mesra

Sebuah survei mengenai pernikahan yang bahagia di Israel menunjukkan bahwa anak tengah adalah orang yang paling bahagia dan paling baik dalam menjalin hubungan percintaan. Hal ini dikarenakan anak tengah secara naluriah bisa berkompromi saat dihadapkan pada sebuah konflik dan dengan mudah menyelaraskan diri dengan keinginan orang lain. Seperti halnya ketika menjalin persahabatan, hubungan dengan pasangan yang dijalin oleh anak tengah cenderung lebih lama dan loyal.

 

Tuh kan, siapa bilang kalau anak tengah selalu tersisih dan terkucilkan? Buktinya, mereka juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kakak dan adiknya, bukan?

 

Baca juga: Mengajarkan Anak tentang Toleransi dengan Cara Ini Yuk, Mums!

 

 

Sumber:

"7 Proven Reasons Middle Child Syndrome Isn’t Real" - Reader's Digest