Setelah menunggu kurang lebih 40 minggu lamanya, tidak terasa waktu persalinan tinggal hitungan minggu. Pada waktu ini, kemungkinan kepala bayi masuk panggul. Seperti apa ya tanda-tandanya? Mari simak pembahasannya lebih lanjut di bawah ini.

 

Kapan Janin Biasanya Sudah Masuk Panggul?

Kepala bayi masuk panggul merupakan ciri waktu persalinan sudah dekat. Fase ini sebaiknya benar-benar diperhatikan agar Mums mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan. Meskipun berbeda pada setiap calon ibu, bayi biasanya akan turun sekitar dua hingga empat minggu sebelum melahirkan pada kehamilan pertama. Pada kehamilan berikutnya, bayi biasanya tidak turun sampai waktunya Mums melahirkan. 

 

Kenapa bisa berbeda di kehamilan pertama dan kedua? Salah satunya karena tubuh Mums sudah tahu apa yang harus dilakukan, sehingga panggul lebih siap dan hanya membutuhkan lebih sedikit waktu untuk bersiap melahirkan. 

 

Berbagai faktor bisa memengaruhi masuknya bayi ke jalan lahir, seperti kepala bayi besar, panggul sempit, ukuran bayi besar, dan sebagainya. Namun perlu Mums tahu, sudah atau belum masuk panggul bukan menjadi indikator utama persalinan akan terjadi dalam waktu dekat, lho.

 

Banyak ibu yang melewati proses persalinan meskipun bayi tidak turun ke panggul. Maka jika ini adalah kehamilan pertama Mums dan si Kecil dinyatakan belum masuk panggul di usia kehamilan 36 minggu ke atas, tak perlu terlalu mengkhawatirkan hal tersebut, ya.

 

Baca juga: Ruptur Perineum, Kondisi yang Rentan Terjadi saat Persalinan Normal

 

Tanda-tanda Janin Masuk Panggul

Turunnya bayi ke panggul tidak akan terasa jelas oleh Mums karena proses ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan bertahap seiring waktu. Namun, Mums bisa mengenali tanda-tandanya sebagai berikut:

 

  • Perut tampak semakin turun

Turunnya posisi kepala bayi ke area panggul dapat membuat perut Mums terlihat semakin turun. Mums bisa lebih mudah mengenali kondisi ini dengan cara memotret diri dengan menghadap ke samping.

 

  • Napas tidak lagi sesak

Karena posisi janin sudah turun, tekanan pada diafragma pun jadi semakin berkurang. Lambung juga tidak lagi tertekan dan Mums bisa bernapas lebih lega. Tentu ini menjadi hal yang menggembirakan untuk Mums, ya. Pasalnya memasuki trimester ketiga, ibu hamil akan sangat sering mengalami napas pendek atau mudah ngos-ngosan akibat tekanan perut yang semakin besar.

 

  • Makin sering buang air kecil

Mums mungkin akan mulai terbebas dari napas ngos-ngosan, tetapi ketika kepala bayi yang masuk panggul, area kandung kemih yang justru akan semakin tertekan. Ini membuat Mums jadi lebih sering buang air kecil. Supaya lebih nyaman, gunakan pakaian terusan serta kurangi asupan cairan minimal satu jam sebelum tidur malam.

 

  • Keluar lendir dari vagina

Posisi kepala bayi yang sudah masuk panggul juga akan menyebabkan tekanan pada leher rahim. Dampaknya, leher rahim (serviks) akan semakin menipis sekaligus melebar untuk mempersiapkan persalinan. Efek dari kondisi ini akan membuat lendir yang tersumbat pada bagian serviks keluar dari vagina.

 

Umumnya, lendir yang keluar berwarna putih bening seperti cairan keputihan. Akan tetapi, jika warnanya merah pekat, menimbulkan bau tidak sedap, dan disertai nyeri hebat, segeralah memeriksakan diri ke dokter, ya.

 

  • Nyeri punggung

Akibat turunnya bayi ke panggul, tekanan pada sendi dan otot di punggung bawah pun semakin kuat, sehingga menambah intens sakit punggung yang dirasakan.

 

  • Nyeri panggul

Selain sakit pada punggung, posisi kepala bayi yang sudah turun bisa membuat Mums merasakan nyeri pada bagian panggul. Ini terjadi karena kepala bayi menekan ligamen panggul, yang membuat Mums merasa nyeri sekaligus sulit berjalan.

 

  • Tidak begah lagi

Menurunnya tekanan di area perut memberi sedikit ruang, sehingga Mums tidak lagi terlalu mudah begah ketika makan. Hal ini biasanya juga disertai dengan menurunnya frekuensi heartburn dan gangguan pencernaan lainnya.

 

Baca juga: Apakah Berbahaya Jika Bayi Terlilit Tali Pusat?

 

Cara Merangsang Bayi untuk Masuk Panggul

Meskipun tidak ada data ilmiah yang dapat membuktikannya secara pasti, beberapa cara berikut ini disebut-sebut mampu membuat bayi segera masuk panggul, yaitu:

 

  • Berjalan

Jalan kaki bisa mengendurkan otot panggul dan membuka pinggul. Ditambah lagi dengan bantuan gravitasi, akan memudahkan proses bayi turun ke panggul.

 

  • Berjongkok

Berjongkok sambil berpegangan pada kursi atau tembok juga bisa Mums lakukan. Agar lebih aman, minta dampingi suami atau orang dewasa lainnya untuk menghindari risiko terjatuh.

 

 

  • Duduk di atas gym ball

Gerakan memutar pinggul di atas bola gym juga merupakan latihan yang baik agar bayi segera masuk panggul.

 

  • Berbaring dan angkat pinggul

Berbaringlah telentang di atas lantai yang sudah dialasi yoga mat, lalu tekuk lutut. Tempelkan telapak tangan dan kaki di lantai. Ambil napas dalam, kemudian angkat pinggul secara perlahan sambil membuang napas. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali.

 

  • Menungging

Lakukan posisi menungging selama 5 menit beberapa kali dalam sehari. Mums bisa melakukannya di atas tempat tidur ataupun di atas lantai beralaskan yoga mat.

 

  • Ajak bicara bayi

Walau masih di dalam perut, bayi sudah bisa Mums ajak bicara, lho. Katakanlah kalimat-kalimat yang positif untuknya, sekaligus ungkapkan rasa syukur bahwa ia telah tumbuh kuat dan sehat hingga menjelang persalinan. Cara ini pun bisa meningkatkan ikatan antara Mums dan si Kecil.

 

Dengan mengenali setiap tanda bahwa kepala bayi sudah masuk panggul, Mums pun bisa melakukan persiapan persalinan dengan lebih matang. Jangan lupa untuk rutin bergerak, minum multivitamin, dan tetap rutin kontrol ke dokter ketika mendekati hari perkiraan lahiran, ya. (AS)

 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Berhubungan Seks Setelah Melahirkan Caesar?

 

Referensi

Very Well Family. Lightning

What to Expect. Baby Drops