Kebanyakan wanita pernah mengalami keputihan sepanjang hidupnya. Terlebih menjelang menstruasi. Cairan atau lendir yang keluar dari vagina menjelang menstruasi kadang dulit dibedakan dengan keputihan yang menandakan kehamilan. Mum jadi bertanya-tanya apakah ini keputihan mau haid atau hamil? Kenali yuk perbedaannya!

 

Baca juga: 5 Arti Warna Cairan Vagina

 

Keputihan menjelang menstruasi

Keputihan sebelum menstruasi adalah bagian normal dari siklus menstruasi Hormon sangat berperan dalam warna dan tekstur keputihan. Keputihan sebagai tanda mau haid umumnya volumenya sekitar satu sendok teh dengan tekstur yang tidak terlalu kental atau tipis, tidak berbau, dan warnanya dapat berubah dari putih menjadi bening dan kemudian cokelat.

 

Keputihan yang terjadi sebelum menstruasi dikenal sebagai leukorea. Cairan keputihan ini mengandung sel-sel yang dikeluarkan dari vagina, dan kadang-kadang mungkin terlihat sedikit kuning.

 

Bagian dari siklus menstruasi ini disebut fase luteal. Saat itulah hormon progesteron memuncak di tubuh Mums. Saat estrogen sedang dominan, keputihan cenderung lebih jernih dan encer. Progesteron, di sisi lain, mengubah lendir menjadi keruh atau putih.

 

Mums bisa menggunakan keputihan sebagai cara untuk melacak masa subur, dan bisa menjadi salah satu strategi KB alami. Saat masa subur, hindari berhubungan seksual tanpa pengaman, bagi pasangan yang ingin mencegah kehamilan. Sebaliknya, bagi pasangan suami istri yang tengah mencoba hamil, disarankan melakukan hubungan intim di masa subur.

 

Lendir yang tipis dan cair sangat khas sebagai tanda saat pelepasan sel telur atau ovulasi. Sedangkan keputihan yang kental dan berwarna putih dianggap sebagai lendir serviks di masa tidak subur.

 

Baca juga: Penyebab Vagina Berbau Tak Sedap Selama Hamil

 

Perbedaan Keputihan Mau Haid atau Hamil

Keputihan juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. Keputihan di awal kehamilan mungkin sulit dibedakan dari keputihan yang merupakan bagian dari siklus haid bulanan seorang wanita. Umumnya, keputihan tanda hamil ditandai dengan lendir vagina lebih tebal dan lebih kental daripada keputihan "normal".

 

Hal yang lain yang sulit dibedakan adalah adanya bercak darah atau cairan berwarna cokelat, yang bisa menjadi tanda darah mentruasi, atau bercak darah karena implantasi pada awal kehamilan.

 

Maka cara terbaik memastikan apakah keputihan yang Mums alami adalah keputihan mau haid atau hamil adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan. Jika Mums sudah terlambat haid dan di cairan vagina ada bercak, ada baiknya melakukan tes kehamilan di rumah. Jika hasilnya negatif, kemungkinan bercak cokelat di cairan vagina adalah awal darah menstruasi.

 

Kapan harus menemui dokter?

Keputihan adalah hal yang normal dan merupakan mekanisme alami perlindungan tubuh terhadap vagina. Keputihan menjelang menstruasi juga sepenuhnya normal. Namun, jika keputihan disertai gejala lain seperti nyeri di area vagina, keputihan sangat kental dan berwarna kekuningan, berbau amis atau busuk, serta gatal dan iritasi, maka kemungkinan itu adalah infeksi jamur atau tanda-tanda infeksi.

 

Tidak usah diperhitungkan apakah keputihan tersebut dialami Mums menjelang menstruasi atau Mums sudah terlambat menstruasi saat mendapatkannya, segera cek ke dokter untuk diobati. Hal ini karena keputihan saat hamil bisa berbahaya bagi janin, sehingga harus diobati segera.

 

Baca juga: Normalkah Keputihan Saat Hamil?

 

 

Referensi:

Healthline. White discharge before periode.