Geng Sehat pasti pernah mendengar ritme sirkadian, dong? Istilah tersebut adalah sebutan untuk jam biologis tubuh yang meregulasi siklus biologis selama 24 jam. Yang termasuk siklus biologis adalah waktu tidur dan bangun seseorang. Secara keseluruhan, siklus biologis dipengaruhi oleh aktivitas gelombang otak, produksi hormon, regenerasi sel, dan aktivitas biologis lainnya. Ritme sirkadian sangat penting untuk menentukan pola tidur.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, Kamu jadi sadar kan betapa pentingnya ritme sirkadian? Masalahnya, ritme sirkadian juga bisa terganggu dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan! Berikut penjelasan lengkapnya, seperti dilansir dari WebMD!

 

Baca juga: Cara Mengatasi Kelelahan

 

Apa yang Menyebabkan Masalah Ritme Sirkadian?

Penyakit ritme sirkadian bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, di antaranya:

  • Shift work atau pekerjaan giliran.
  • Kehamilan.
  • Perubahan zona waktu.
  • Obat-obat tertentu.
  • Perubahan rutinitas, seperti begadang.
  • Masalah medis, seperti Alzheimer atau penyakit Parkinson.
  • Masalah kesehatan mental.

 

Masalah Ritme Sirkadian yang Umum Terjadi

  • Jet Lag atau Sindrom Perubahan Zona Waktu Cepat: Sindrom ini memiliki gejala rasa kantuk yang terlalu berlebihan dan kekurangan kewaspadaan di siang hari. Jet lag sering kali menyerang orang yang pergi ke tempat atau negara lain, yang berada dalam zona waktu berbeda.
  • Penyakit Tidur Pekerjaan Giliran: Penyakit tidur ini biasanya dialami oleh orang-orang yang sering bekerja dengan waktu yang bergilir atau bekerja di malam hari.
  • Sindrom Fase Tidur Tertunda (DSPS): Ini adalah masalah yang berkaitan dengan waktu tidur. Orang yang memiliki DSPS cenderung baru bisa tidur tengah malam dan sulit bangun tepat waktu untuk bekerja, sekolah, dan beraktivitas lainnya.
  • Sindrom Fase Tidur Lanjutan (ASPD): Ini adalah masalah ketika seseorang tidur lebih cepat dan bangun lebih cepat dari yang diinginkan. ASPD bisa menyebabkan gejala-gejala, seperti rasa kantuk di sore sampai malam hari, tidur lebih cepat, dan bangun terlalu pagi.
  • Non 24-Hour Sleep Wake Disorder: Masalah tidur ketika seseorang bisa tidak tidur hingga 48 jam, bahkan tanpa memaksakan diri. Penyakit ini termasuk langka dan biasanya dialami oleh penyandang tuna netra.
Baca juga: Aktivitas Tubuh Saat Tidur
 

Bagaimana Cara Mengobatinya? 

Penyakit ritme sirkadian umumnya diobati sesuai dengan jenis masalahnya. Tujuan dari pengobatan tersebut adalah untuk mengembalikan pola tidur penderita ke asalnya, yang sesuai dengan jadwal normal tubuh. Hal tersebut diperlukan supaya penderita bisa melakukan aktivitas dengan normal dan mengikuti gaya hidup sehat.

 

Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan terapi yang dikombinasikan dengan teknik tidur dan terapi stimulus eksternal, seperti terapi cahaya terang dan kronoterapi. Kronoterapi sendiri adalah teknik terapi untuk menyesuaikan waktu tidur penderita secara perlahan dan sistemik, sampai waktu tidur yang diinginkan tercapai. 

 

Sementara itu, terapi cahaya terang dikhususkan untuk mengatur ulang ritme sirkadian penderita hingga mencapai pola yang sehat dan diinginkan. Saat dikombinasikan, terapi-terapi tersebut bisa memberikan hasil yang signfikan pada penderita penyakit ritme sirkadian. 

 

Sedangkan untuk kondisi jet lag, bisa dicegah dengan mengonsumsi melatonin. Kalau Kamu akan pergi ke negara lain dengan zona waktu yang berbeda, konsultasikan ke dokter jika melatonin dibutuhkan. 

Baca juga: Mengatasi Insomnia dengan Meditasi Tidur 

 

Ritme sirkadian sangatlah penting untuk kesehatan tubuh. Masalah atau gangguan tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya. Oleh sebab itu, penyakit ritme sirkadian harus segera diobati. (UH/AS)