Cara Tepat Memilih Obat Sakit Kepala
Setelah kita mengetahui sakit kepala terdiri dari berbagai jenis, tentu saja cara mengobatinya adalah dengan memilih obat sakit kepala sesuai gejalanya. Kemudian, pastikan jika Kamu telah membaca label obat yang tertera di kemasan sebelum membeli.
Ketahui apakah kandungan obatnya kontradiksi dengan kondisi tubuhmu dan apa saja efek samping yang mungkin ditimbulkan. Jika Kamu ragu, segera konsultasikan kepada dokter. Kamu juga dapat memilih obat sakit kepala golongan herbal, yang pasti aman untuk semua kondisi tubuh dan tidak menimbulkan efek samping.
Jadi jika Kamu memiliki aktivitas padat setiap harinya, sebaiknya pilihlah yang herbal karena tidak akan menimbulkan kantuk dan lemas. Salah satu contoh obat sakit kepala golongan herbal yang dapat langsung Kamu coba adalah HerbaPAIN.
Berikut ini adalah deskripsi dari obat tersebut:
Komposisi: Tiap tabletnya mengandung ekstrak dari Phaleria macrocarpa atau ekstrak dari tumbuhan mahkota dewa sebesar 200 mg.
Fungsi: Membantu meredakan nyeri, seperti nyeri otot dan kepala.
Dosis: Dikonsumsi 1 tablet sebanyak 2 kali sehari.
Kontraindikasi: Penderita yang hipersensitif dengan kandungan di obat ini.
Peringatan dan Perhatian: Sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Anjuran Penyimpanan: Simpan pada suhu di bawah 30°C serta jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak.
Testimoni HerbaPAIN
“Awalnya, saya tertarik minum obat ini karena penasaran dengan label herbalnya di kemasan. Selain itu, menurut iklan sih HerbaPAIN adalah obat sakit kepala herbal pertama di Indonesia. Setelah saya minum, memang pusing saya enggak langsung hilang. Beberapa jam kemudian baru terasa ringan dan segar kembali. Saya pikir, bagus juga obat ini, sudah herbal, lebih sehat, efektif juga untuk menyembuhkan sakit kepala. Dan, yang pasti saya suka dari obat ini adalah tidak menimbulkan efek samping seperti ngantuk. Jadi, sekarang saya sudah tidak khawatir lagi kalau sakit kepala, terutama masalah kerjaan, karena ada HerbaPAIN!” ujar Melanie, seorang karyawan swasta.
