Penyakit

Kelainan Katup Jantung (Atresia Trikuspid)

Deskripsi

Atresia trikuspid adalah cacat jantung bawaan dimana salah satu katup (valve trikuspid) yakni katup yang memisahkan dua ruang jantung tidak terbentuk. Sebaliknya, hanya terdapat satu jaringan padat di antara kamar.

 

Jika bayi lahir dengan kondisi ini, darah tidak bisa mengalir melalui jantung dan ke arah paru-paru untuk mengambil oksigen seperti kondisi normal. Hasilnya adalah kegagalan paru-paru untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh bayi.

 

Atresia trikuspid merupakan kelainan jantung bawaan ketiga yang sering dijumpai dan penyebab tersering terjadinya sianosis atau warna kebiruan pada bayi, dengan hipertrofi atau pembesaran ventrikel

Pencegahan

Tidak ada pencegahan untuk kondisi ini, karena merupakan salah satu kelainan jantung bawaan. Jika dalam keluarga memiliki riwayat adanya cacat jantung bawaan maka generasi selanjutnya memiliki risiko untuk menderita hal yang sama.

 

Namun beberapa klinisi menganjurkan pada ibu hamil dengan faktor risiko demikian untuk lebih memperhatikan kecukupan nutrisi selama masa kehamilan salah satunya adalah kebutuhan asam folat.

 

Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk setiap obat-obatan yang dikonsumsi, terutama obat-obat yang tidak diindikasikan untuk mendukung kehamilan. Dengan demikian dapat diketahui risiko atau dampak obat tersebut terhadap kehamilan.

Gejala

Pada bayi baru lahir dengan atresia triskupid, darah dari jantung tidak dapat mengalir ke paru untuk mengambil oksigen sehingga paru paru tidak dapat menyediakan kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh.

 

Oleh karena itu bayi dengan atresia trikuspid biasanya nampak semburat biru pada kulit dan bibir (mengalami sianosis), kesulitan bernafas, mudah lelah terutama pada saat menyusu ASI, dan mengalami gangguan pertumbuhan.

 

Pada beberapa bayi dengan atresia trikuspid juga dapat timbul gejala gagal jantung seperti kelelahan dan kelemahan, sesak napas, edema pada pergelangan lengan dan kaki, pembengkakan pada perut (ascites), berat badan bertambah secara tiba-tiba akibat retensi cairan.

Penyebab

Kegagalan terbentuknya valve trikuspid (katup trikuspid) terjadi pada tahap awal perkembangan jantung selama masa kehamilan. Dalam kebanyakan kasus, penyebab utama dari cacat jantung bawaan seperti atresia trikuspid tidak diketahui, namun beberapa faktor dapat meningkatkan risiko bayi untuk lahir dengan kondisi ini.

 

Beberapa faktor risiko di anaranya wanita yang terserang infeksi rubella pada masa awal kehamilan, orang tua dengan riwayat cacat jantung bawaan, konsumsi alkohol atau obat-obatan yang berpotensi mengakibatkan cacat janin, adanya riwayat down sindrom yaitu kelainan pada kromosom 21, atau status nutrisi yang buruk pada masa kehamilan.

Diagnosis

Indikasi utama untuk mengevaluasi apakah bayi lahir mengalami trikuspid atresia yaitu adanya sianosis (bayi biru), bising jantung yang disebabkan karena adanya turbulensi dari aliran darah.

 

Selain itu untuk mendiagnosa dapat dilakukan beberapa tes sebagai berikut: Rontgen thorax, EKG, echocardiogram, pemeriksaan hematologi, urinanalisis, katerisasi jantung dan angiografi.

 

Baca juga: Inilah Alasan Penyakit Jantung Bawaan Sulit Dicegah

Penanganan

Saat ini tidak ada cara untuk mengganti katup trikuspid yang rusak. Pengobatan untuk trikuspid biasanya melibatkan prosedur operasi untuk memastikan aliran darah yang memadai ke jantung dan paru-paru, sehingga tubuh bayi menerima darah kaya oksigen dalam jumlah yang memadai.

 

Seringkali, hal ini membutuhkan lebih dari satu prosedur bedah. Obat-obatan juga dapat diberikan sebelum operasi dilakukan.  Inilah beberepa tindakan operasi yang bisa dilakukan untuk trikuspis dan kadang bisa membutuhkan lebih dari satu kali prosedur pembedahan.



1. Atrial septostomy.
Ini adalah prosedur untuk memperbesar pembukaan antara ruang atas jantung (atrium) agar lebih banyak darah yang bisa mengalir dari atrium kanan ke atrium kiri.



2. Prosedur pengalihan dari pembuluh darah utama yang menuju keluar dari jantung (aorta) ke paru-paru.
Biasanya shunt akan dipasang selama 4-8 minggu pertama kehidupan, yang selanjutnya akan ada tindakan pembedahan lagi untuk menggantinya.

3. Prosedur Glen.
Ketika shunt pertama tidak lagi cocok karena pertumbuhan bayi, maka dibutuhkan prosedur pembedahan korektif lainnya yang permanen, sering disebut prosedur Fontan. Dokter biasanya melakukan prosedur Glenn, ketika seorang anak berusia antara 3 dan 6 bulan.

 

Prosedur ini menghubungkan salah satu pembuluh darah besar yang biasanya mengembalikan darah ke jantung (vena kava superior) menjadi mengalir ke arteri pulmonalis sebagai gantinya. Hal ini memungkinkan darah-miskin oksigen dapat mengalir langsung ke paru-paru. Prosedur ini dapat mengurangi beban kerja ventrikel kiri, dan mengurangi risiko kerusakan pada ventrikel tersebut.



4. Prosedur Fontan
Operasi ini adalah pengobatan standar untuk trikuspid atresia. Meskipun demikian, kebanyakan anak dengan atresia trikuspid tidak menjalani prosedur Fontan sampai mereka berusia setidaknya 2 tahun.Pada operasi Fontan, ahli bedah akan menciptakan jalan bagi darah yang miskin oksigen agar bisa mengalir langsung ke arteri paru, yang kemudian akan mengangkut darah ke paru-paru.



Selain prosedur pembedahan, penggunaan obat-obatan yang suportif pun diberikan seperti prostaglandin E1 untuk tetap mempertahankan duktus arteriosus tetap terbuka. Perawatan intensif pasca tpembedahan seperti pemberian nutrisi yang baik, tindakan pencegahan infeksi pasca operasi serta evaluasi tanda vital secara rutin umum dilakukan pada penanganan trikuspid atresia.

 

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan Bisa Dideteksi Sejak Dalam Kandungan

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...