Saat ini, ada banyak vegetarian atau orang yang hanya mengonsumsi sayuran dan buah di masyarakat. Namun, tahukah Geng Sehat kalau ternyata vegetarian itu beragam dan memiliki kategori?

 

Beberapa vegetarian mengaku tidak mengonsumsi atau menggunakan produk-produk hewan karena peduli dengan hewan dan lingkungan. Sementara itu, ada juga vegetarian yang memilih gaya hidup ini karena ingin hidup sehat. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa jenis vegetarian serta dampaknya pada kesehatan dan ekosistem.

 

Baca juga: Yuk, Coba Langkah Mudah Menjadi Vegetarian!

 

Vegan

Orang yang menerapkan diet vegan tidak mengonsumsi produk hewani. Seseorang yang mengikuti gaya hidup vegan secara sempurna juga tidak akan menggunakan produk yang mengandung atau memakai uji coba hewan.

 

Vegan juga tidak mengonsumsi jenis daging apapun, produk susu, atau yang makanan dan minuman yang memiliki bahan-bahan hewani, seperti madu, gelatin, atau albumin. Orang vegan juga menghindari konsumsi gula yang diolah menggunakan tulang binatang.

 

Dampak dan manfaatnya: Penelitian menunjukkan bahwa penganut gaya hidup vegan menyelamatkan sekitar 200 hewan setiap tahunnya. Data statistik juga menunjukkan bahwa vegan lebih sehat ketimbang mereka yang mengonsumsi produk hewani.

 

Penyakit-penyakit seperti gagal jantung dan kanker juga berisiko rendah menyerang para vegan. Menjadi penganut gaya hidup vegan juga memiliki dampak positif yang sangat besar pada lingkungan, yaitu menghemat air, membantu mengurangi degradasi lahan, mengurangi polusi, dan lain-lain.

 

Lacto Vegetarian

Seseorang yang menganut gaya hidup lacto vegetarian tidak mengonsumsi daging, termasuk daging merah atau putih, ikan, ayam dan unggas, ataupun telur. Namun, mereka mengonsumsi tumbuhan dan susu.

 

Beberapa produk hewani yang dikonsumsi oleh lacto vegetarian adalah keju, susu sapi, dan yoghurt. Meskipun mereka mengonsumsi produk susu, lacto vegetarian tidak mengonsumsi daging binatang.

 

Dampak dan manfaatnya: Lacto vegetarian juga mendapatkan manfaat dari tidak mengonsumsi daging, seperti tekanan darah stabil dan berisiko rendah terkena penyakit tertentu. Namun, mereka tetap mengonsumsi kolesterol dari produk susu. Dengan tidak mengonsumsi binatang, lacto vegetarian menyelamatkan banyak binatang setiap tahunnya, meskipun jumlahnya tidak sebanyak penganut gaya hidup vegan.

 

Ovo Vegetarian

Ovo vegetarian adalah orang-orang yang tidak mengonsumsi daging merah atau putih, ikan, ayam, unggas, burung, dan produk susu. Namun, ovo vegetarian tetap mengonsumsi produk telur.

 

Dampak dan manfaatnya: Ovo vegetarian mendapatkan manfaat kesehatan dari tidak mengonsumsi daging, namun tetap mendapatkan kolesterol seperti lacto vegetarian. Dengan tidak mengonsumsi dan menggunakan produk hewani, penganut gaya hidup ovo vegetarian juga menyelamatkan binatang dan lingkungan.

 

Baca juga: Makanan yang Sehat dan Murah

 

Lacto-ovo Vegetarian

Lacto-ovo vegetarian adalah jenis vegetarian yang paling umum. Penganut gaya hidup lacto-ovo vegetarian tidak mengonsumsi daging merah atau putih, ikan, unggas, ayam, dan burung. Namun, lacto-ovo vegetarian mengonsumsi produk yang mengandung susu dan telur.

 

Dampak dan manfaatnya: Lacto-ovo vegetarian juga memperoleh manfaat kesehatan dengan tidak mengonsumsi daging. Namun mereka mengonsumsi kolesterol lebih tinggi dari para lacto atau ovo vegetarian, karena mengonsumsi produk susu dan telur. Penganut gaya hidup lacto-ovo vegetarian juga memberikan dampak positif pada lingkungan.

 

Pollotarian

Jenis vegetarian ini cukup kontroversial, karena mereka tidak mengonsumsi daging apapun namun memakan unggas dan burung. Meskipun pollotarian tidak mengonsumsi makanan laut, ikan, ataupun daging merah, banyak yang mengkritisi dan menganggap pollotarian tidak termasuk vegetarian.

 

Dampak dan manfaatnya: Pollotarian memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah ketimbang orang yang mengonsumsi daging merah. Orang-orang yang tidak mengonsumsi daging merah memiliki risiko yang rendah terkena penyakit jantung ketimbang mereka yang mengonsumsinya. Meski tergantung pada seberapa banyak unggas dan burung yang dikonsumsi, dalam hal jumlah pollotarian hanya sedikit menyelamatkan binatang per tahunnya.

 

Pescatarian atau Pescetarian

Jenis vegetarian ini mirip dengan pollotarian. Meski pescatarian atau pescetarian tidak mengonsumsi daging apapun, mereka memakan makanan laut. Seperti pollotarian, banyak pula kontroversi seputar pescatarian. Banyak yang berpendapat, orang-orang yang mengonsumsi makanan laut tidak bisa dikategorikan sebagai vegetarian.

 

Dampak dan manfaatnya: Meskipun pescatarian memiliki risiko yang lebih rendah terkena penyakit kronis berat, mengonsumsi terlalu banyak ikan bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu, karena banyaknya jumlah polutan dan merkuri yang masuk ke dalam tubuh. Pescatarian bisa menyelamatkan hewan dari pabrik peternakan dan juga mengurangi jumlah perubahan lingkungan hidup.

 

Flexitarian

Flexitarian adalah jenis vegetarian yang paling baru. Penganut gaya hidup flexitarian adalah orang yang lebih banyak mengonsumsi tumbuhan dan hanya beberapa kali mengonsumsi daging. Meskipun jumlah daging yang dikonsumsi berbeda-beda pada setiap felxitarian, secara umum mereka adalah vegetarian yang hanya sesekali mengonsumsi daging.

 

Dampak dan manfaatnya: Penelitian menunjukkan bahwa tidak mengonsumsi daging 1 hari saja dalam setiap minggu memiliki manfaat dan dampak yang sangat banyak pada kesehatan dan lingkungan. Hewan yang dibunuh untuk diolah sebagai bahan pangan pun berkurang.

Baca juga: 13 Makanan Sehat Untuk Jantung Anda

 

Secara umum, setiap vegetarian, jenis apapun yang dianut, bisa memberikan dampak dan manfaat yang banyak terhadap kesehatan dan lingkungan. Jadi, tidak ada salahnya jika Kamu mulai belajar lebih banyak mengonsumsi sayuran dan mengurangi konsumsi daging ya, Gengs!